Core Chamber, I2 Headquarter, Northern Hemisphere, Dimension-2.
Tempat itu merupakan sebuah ruang rapat parlemen berbentuk setengah lingkaran, dindingnya berlapis wallpaper putih sedangkan lantainya berlapis karpet biru tua. Pada ketinggian sekitar 12 meter, dinding putih tersebut digantikan oleh dinding kaca sampai ke langit-langit yang begitu tinggi, memperlihatkan aktivitas orang-orang di seluruh tingkat lantai.
Dari balik dinding kaca, terlihat orang-orang berseragam jas laboratorium berwarna putih ataupun coverall berwarna biru, semuanya sibuk berkutat dengan berbagai perangkat laboratorium ataupun elektronik. Beberapa di antara mereka terlihat tengah berada di dalam lift yang bergerak—terdapat delapan lift kaca yang terletak di sisi dinding setengah lingkaran.
Ed memandu Hansel berjalan di dalam ruangan, melewati deretan kursi berwarna khaki motif merah dengan meja coklat yang juga membentuk setengah lingkaran. Seluruh kursi nyaris penuh, mereka duduk memunggungi arah kedatangan Hansel dan Ed, menghadap lima kursi tinggi di bagian terdepan—di sisi dinding yang datar.
Pandangan Hansel lalu tertuju pada lima panji yang tergantung tinggi di sisi dinding yang datar. Sebuah panji merah berjumbai emas tergantung tepat di tengah, panji itu berlukiskan seorang pria bermahkota dalam baju zirah, kedua tangannya memegang sebuah pedang besar dengan gagang terukir indah. Pedang yang gagangnya berhiaskan sebuah intan berwarna merah darah. Talisman, begitu yang tertulis di bagian bawah panji tersebut.
Di sisi kanan, tergantung dua panji biru berjumbai perak. Panji yang bertuliskan Ataris berlukiskan seorang wanita cantik bermata biru dengan rambut ikal panjang keperakan, ia tengah duduk dan membaca sebuah buku besar dengan aksara kuno di sampulnya. Sementara panji yang bertuliskan Eurydice berlukiskan seorang wanita berambut pendek yang mulut dan hidungnya tertutup kain hijau, tampak tangguh dengan busur panah di tangannya—dan sebuah cincin berbentuk naga berpendar kehijauan di salah satu jarinya.
Hansel kini mengalihkan pandangannya ke sisi kiri, ke arah dua panji ungu berjumbai hitam. Panji yang bertuliskan Caelum berlukiskan seorang pria tampak samping dalam balutan jubah bulu elang, tongkat berukir elang di tangan kanannya mengeluarkan semburat perak ke arah sebuah tongkat coklat yang teracung di tangan kirinya.
Panji terakhir di ujung kiri berlukiskan seorang pria berjubah hitam dengan tudung yang hampir membayang-bayangi separuh wajahnya, membuat kedua mata birunya berkilau tajam. Ia duduk angkuh di singgasana besi di atas kereta yang ditarik dua makhluk hitam seperti serigala besar. Tangan kirinya mengacungkan tongkat abu-abu ke depan—mengarah tepat ke mata Hansel.
"Itu Auriga," kata Ed saat melihat Hansel tengah memperhatikan panji di ujung kiri, "Si tukang sihir licik."
Hansel terhenyak dan tersadar bahwa para hadirin langsung terdiam dan mengamati dirinya setiap kali ia menuruni tangga dan melewati deretan kursi satu persatu. Sesekali Hansel melirik ke sisi kiri dan kanannya, beberapa orang masih mengenakan piyama.
Seluruh ruangan pun sunyi senyap saat Hansel dan Ed telah sampai di baris terdepan.
"Hansel, perkenalkan mereka adalah CoreTeam—Tim Inti," kata Ed sambil berbalik dan mengayunkan tangannya ke arah seluruh hadirin yang duduk.
Hansel berbalik dan bertatap muka dengan wajah-wajah antusias para hadirin. Kini ia menyadari bahwa Core Chamber terdiri atas delapan kelompok kursi berdasarkan delapan departemen dalam I2, masing-masing terpisah oleh anak tangga rendah. Hampir semua kursi di lima departemen telah terisi penuh, kecuali departemen di tengah yang hanya terisi sedikit; serta di ujung kiri dan ujung kanan—yang kosong melompong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Centauri and the Woodlands Chantress (Bahasa Indonesia)
FantasyInternational Intelligence (I2), sebuah organisasi rahasia terbesar di dunia yang mengawasi dua dunia-sihir dan non-sihir. Hansel tak punya pilihan selain terikat pada I2, padahal dia bukan tukang sihir apalagi peri. Dan kini dia harus memutar otak...