19. Marah

20.2K 1.4K 69
                                    

Sudah empat hari berlalu sejak Tay pergi ke Thailand. Dan sejak empat hari yang lalu juga New sendirian di kantor

Memang ada banyak pegawai yang ada di kantor, tapi yang ada di sekitar ruangan Tay hanya New dan Love. Lantai itu khusus ruangan Tay

New menatap layar laptop nya dengan kesal. Selama empat hari ini Tay benar-benar tak menanyakan keadaan New. Tay hanya mengirimkan pesan lewat email dan itu semua pesan tentang pekerjaan

"Pak Tay kenapa sih?!!!! Jangan bilang dia buang gue. Gue bukan tebu yang habis manis, ampasnya di buang kan??" Gumam New kesal

Setelah semua yang Tay lakukan ke New, New tak bisa lagi melihat Tay hanya sekedar bos nya saja

Dan kini setelah New mulai mempertanyakan dirinya, Tay menjauh. New benar-benar tak bisa mengerti Tay

New kesal, New marah. New tak rela jika dirinya hanya dijadikan objek seksual Tay, walaupun memang kenyataannya seperti itu. New hanya rekan seks Tay, tapi New tak rela jika Tay hanya menganggapnya seperti itu. New merasa rendah

"Awas aja nanti kalau dateng, gue akan minta kejelasan!!!!" Ujar New kesal

Sekarang adalah hari keempat Tay pergi, yang artinya Tay seharusnya sudah datang ke kantor sekarang

New menatap jam tangannya. Sekarang sudah pukul sebelas pagi, tapi Tay tak kunjung datang. New tak tau kapan Tay kembali ke Indonesia karna Tay tak mengabarinya

Biasanya pekerjaan apapun itu dan kemanapun Tay pergi, New akan selalu ada di sampingnya. Tapi kini berbeda dan New benci itu

Ting

Sebuah suara dari lift di dekat New berbunyi dan membuat New sontak mengalihkan pandangannya

Dan New langsung membelalak kaget melihat siapa yang kini berjalan ke arahnya

New bisa melihat kini Tay, Love dan seorang laki-laki berjalan sambil berbincang dan tertawa

New mengepalkan tangannya dengan kuat. Jika itu hanya Tay dan Love, New takkan merasa sekesal ini. Tapi kenyataan ada laki-laki di samping Tay membuat New merasa panas, apalagi laki-laki itu adalah PP, laki-laki yang sempat memuaskan Tay di Las Vegas

Tay menghentikan langkahnya di depan New dan tersenyum "Hai New, bagaimana kabar kamu? Apa ada pekerjaan yang sulit?"

New menggertakkan giginya dengan kuat dan menatap Tay tajam

Tay mengerutkan keningnya melihat tatapan tajam New "Kenapa New? Apa ada sesuatu di wajah saya?" Tay menyentuh wajahnya bingung

"Memang ada sesuatu di wajah Mr" ujar PP

Tay mengalihkan pandangannya ke arah PP "oh ya? Apa?"

"Ketampanan, rawr" PP mengedipkan sebelah matanya ke arah Tay dan membuat Tay sontak tertawa

"Saya sedang serius" ujar Tay

PP tertawa "Saya juga sedang serius, Mr"

"Iyain aja pak" balas Love

Tay mengangguk "Iya"

New yang menyaksikan itu semua menjadi semakin panas

"Laki-laki ini kenapa bisa disini pak?" Tanya New ketus

"New, kenapa kamu bicara seperti itu? Dia tamu saya" balas Tay yang masih bingung dengan sikap aneh New

"Pak, sepertinya ada yang harus saya bicarakan dengan bapak" ujar New datar

"Oh ya? Ada apa? Ada masalah di kantor selama saya pergi??" Tanya Tay

New mengepalkan tangannya kuat untuk menahan emosinya "Bukan itu, ini masalah pribadi. Jadi saya harap kita hanya berbicara berdua saja pak"

Boss-Secret(ary) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang