27. Sadar

18.5K 1.4K 236
                                    

Tay berlari menuju pintu masuk rumah keluarga Sudidjo yang begitu besar dan langsung menekan bel rumah itu

Tingg.. tingg

Cklek

Pintu itu langsung terbuka dan menampilkan seorang wanita yang sudah cukup tua namun sangat cantik untuk usianya

"Hai Tay, kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya wanita itu

"Tadi Primily menelfon saya" jawab Tay

"Ohh-- dia mau ketemu kamu toh. Dari tadi dia ngambek gak mau ketemu siapa pun. Bagus lah kamu datang, ayo ke kamar Primily kalau gitu" ujar wanita itu

Tay mengangguk "Kamarnya dimana?"

"Ada di lantai dua, biar mama antar" jawab wanita itu

Tay kembali mengangguk dan mengikuti ibu dari Primily menuju kamar Primily

Setelah sampai, Tay langsung mengetuk pintu kamar Primily

Tok tok tokk

"Prim, ini saya, Tay" ujar Tay

Tok tok tok

"Prim--"

Cklek

Pintu itu akhirnya terbuka walaupun hanya sedikit dan menampilkan kepala Primily dengan wajah cemberutnya

"Sini Om!!!" Primily menarik tangan Tay dengan kuat hingga Tay masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengunci pintu kamarnya lagi

"Prim! Jangan aneh-aneh ya, kamu masih sekolah!" Teriak ibunya

"Diem ma! Sana pergi!" Balas Primily kesal

Tay yang melihat itu hanya bisa menggeleng heran

"Kenapa kamu nelfon saya malem-malem?? Kamu keliatan baik-baik aja, kenapa bikin panik?" Tanya Tay

Primily melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Tay tajam

"Om! Om gimana sih?!!! Kok om gak nepatin janji??!!!" Ujar Primily kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om! Om gimana sih?!!! Kok om gak nepatin janji??!!!" Ujar Primily kesal

Tay yang langsung tau maksud Primily pun menghela nafasnya panjang "Saya gak punya pilihan, dia sepertinya tak menyukai saya. Dia tidak menahan saya sama sekali"

"Ya ampun Om, kenapa om bisa bilang dia gak suka om?! Kenapa om berharap ditahan??!!! Emangnya Om udah nanya dia suka atau gak sama Om?! jangan bilang Om cuma kode-kode doang???!!!" Tanya Primily

"Saya bilang saya menerima perjodohan ini. Tapi dia gak menahan saya. Saya tanya dia suka atau tidak sama saya, dia gak jawab, bahkan dia nyuruh saya untuk menerima perjodohan ini. Tadi juga saat saya bilang minggu depan kita menikah, dia malah biasa saja. Saya-- saya gak ada tempat seperti nya di hati dia. Sepertinya dia memang hanya menganggap saya rekan seks nya saja. Kalau saja dia menahan saya sedikit saja, saya gak akan lakuin ini" ujar Tay

Boss-Secret(ary) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang