28. Pergi

20.7K 1.4K 145
                                    

New berdiri di depan sebuah pintu besar berwarna hitam dan menghela nafasnya. New merasa sangat lelah, perutnya juga sejak tadi terasa tak enak

New menunduk, mengusap perutnya lembut "Hai baby, maaf ya hari ini kamu harus keramas lagi, itu ayah kamu gak mau benget keluarin di luar. Pasti kamu berasa tenggelam di lautan susu ya"

New kembali menghela nafasnya "Baby, mulai sekarang kamu gak akan kebasahan lagi. Mulai sekarang-- kamu gak akan denger suara ayah lagi, dan mulai sekarang sepertinya kamu akan terus kecapean karna aku-- harus bekerja keras demi kamu. Kamu kuat kan???"

"Maaf karna harus memisahkan kamu dari ayah kamu. Tapi ini yang terbaik, aku gak tau lagi cara lain agar kita sama-sama bahagia. Kalau terus ada di dekat ayah-- itu terlalu menyakitkan, aku gak kuat. Maaf"

New mengangkat kepalanya dan menatap pintu hitam di depannya

Tak ada pilihan lain selain menjauh dari Tay. New tak bisa bersama seseorang yang tak menjadikannya prioritas, New juga merasa bersalah jika harus terus bermain belakang dengan milik seseorang, dan New tak akan tahan melihat Tay bersama orang lain

Menurut New, inilah jawaban yang paling tepat. Pergi.

Walaupun terasa sakit karna harus jauh dari Tay yang merupakan sumber kebahagiaan nya, tapi-- New rela melepaskan Tay demi kebahagiaan Tay

Akhirnya New menekan tombol bel yang ada di samping pintu itu

Tinggg tingg

Cklekkk

Seorang laki-laki kini muncul dari balik pintu itu dan tersenyum ke arah New "Hai New, kamu udah dateng"

New memaksakan senyuman agar mengembang dan mengangguk "Iya, baru aja sampai, dok"

Ya, itu adalah Joss- dokter kandungan tempat New memeriksakan kandungannya selama ini

"Ayo masuk, di luar dingin" Joss merangkul pundak New dan membawa New masuk

New hanya menurut dan mengikuti Joss

"Maaf ya rumah saya sebenarnya sangat ramai, kalau kamu gak nyaman saya bisa carikan hotel atas nama saya agar pacar kamu gak tau" ujar Joss

New menggeleng "Gapapa, saya disini aja"

Ya, Joss mengetahui New kabur karna tadi New menelfon Joss ingin menginap beberapa hari disini, tapi Joss sampai sekarang tak tau siapa Tay

Joss mengangguk "Nanti bilang aja kalau kamu gak nyaman ya"

New tersenyum "Iya dok"

"Waduh, gue mencium bau uke" ujar seorang laki-laki yang kini duduk di sebuah sofa besar

"Luke, jangan ganggu dia ya. Dia lagi hamil" ujar Joss tegas

"Hah?! Hamil???" Ujar laki-laki lainnya dari arah dapur

Joss mengangguk "Iya, Zee. Dia-- laki-laki spesial"

"Anjir! Gue juga mau pacar gue spesial!!!" Teriak laki-laki lainnya lagi yang baru turun dari arah tangga

"Bawa aja Gulf ke ruangan gue, siapa tau dia punya rahim, Mew" jawab Joss

"Haii guys, gue mencium aroma hidangan spesial" teriak Max dari lantai atas

New menganga melihat seisi rumah Joss yang dipenuhi oleh laki-laki yang New tebak semuanya Gay

New menelan salivanya berat, New seperti sedang masuk ke dalam kandang singa

Joss menoleh ke arah New "New, ini yang saya maksud. Disini-- ramai top"

New tersenyum masam "Y-ya.. ramai ya ternyata"

Boss-Secret(ary) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang