1

515 25 0
                                    

'PLAK'




'BUGH'





'BUGH'

Hantaman mengenai tepat di dinding samping kepala pemuda tampan namun tampak manis secara bersamaan itu dengan keras seperti sang penghantam ingin menyalurkan seluruh kemarahannya pada pemuda itu. Tapi dia tahu jika dia menghantam pemuda itu sekali lagi dengan dendam di benak nya dapat dia pastikan pemuda itu tak akan bisa selamat nantinya.

Dengan nafas yang tersengal karena emosi pemuda yang tampak marah itu berucap. "Sekali lagi kau lakukan itu, ku pastikan kau tidak akan selamat setelah ini. Mengerti." Rendah dan mengintimidasi. Pemuda itu pun lenggang pergi.

Meninggalkan pemuda tampan nan manis bernama Daniel itu sendirian, dia terpaku atas apa yang terjadi padanya barusan, dengan menahan sakit yang luar biasa pada pipi kanan dan wajah kiri nya yang memerah akibat tamparan dan hantaman sang pelaku a.k.a-suami nya itu berikan. Terisak tanda bahwa sakit yang ia rasakan tidak hanya pada fisik nya namun juga pada hatinya. Yang terasa sangat sakit ketika mengetahui bahwa sang suami tidak memihak padanya sama sekali.
.

.

.

.

.

.

.

Daniel bangun dari tidurnya. Tampak lelah menghiasi wajah tampan nya dan memar keunguan di sisi bibir kanan nya. Seketika pusing ia rasakan kala tubuh itu ia coba bangunkan dari empuk sang pulau kapuk pagi itu.. ah dia lupa bahwa semalam dia terkantuk cukup keras pada punggung belakang dan kepalanya.

"Ssh aw.." pukul 4.35 dini hari ia terbangun. Karena dia adalah tipikal jika sudah bangun tidak akan bisa tidur lagi.

Melihat ke sisi kiri nya. Kosong.

Bosan.. ia pun pergi menuju dapur.. iseng iseng mungkin akan menghilangkan memori malam tadi.. mulai dari memotong bawang bombai dan bahan bahan lainnya yang akan ia masak kali ini.

"Spaghetti di subuh subuh begini apa sehat?." Tanya nya pada diri sendiri. Tapi siapa peduli.. toh dari kemarin ia tidak makan apapun jadi tidak masalah bukan.

Beberapa menit setelahnya spaghetti itu pun jadi, senyum manis mengembang di wajahnya. "Yes berhasil." Tampak menggemaskan bukan.

"Selamat makan."

'CKLEK'

Pandangan tajam dan pandangan sedikit terkejut itu kini berjumpa kala sang pemilik mata tajam itu menjumpai Daniel di meja makan.

Daniel tahu itu hanya tatapan memandang tapi entah kenapa terasa sangat mengintimidasi dan tajam. 'ku pikir ia tidak pulang' inner Daniel. Susah payah ia menelan spaghetti yang baru dia kunyah itu.

"Kak sudah makan?." Tanya Daniel perlahan, karena kalian tahu.. sedaritadi pria itu menatap nya baru Daniel sadari bahwa tersirat sedikit tatapan lapar di matanya.. hahaha lucu ya...

Tanpa sepatah kata pun ia pergi begitu saja tanpa mempedulikan perasaan sesak pada pemuda manis di hadapannya itu. Ya sesak.. karena dia melihat bercak merah pada ceruk leher sang suami.

.

.

.

.

.

.

.

"Ugh..." Daniel merasakan pusing itu kembali. Setelah ia memakan spaghetti itu lalu ia lanjut tidur sebentar akibat rasa kenyang nya itu. Dan kini ia terbangun tepat pukul 7.00 dimana mata kuliah di mulai pukul 8.10.

FERITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang