4

219 19 0
                                    

Daniel menggeliat dan mengusak matanya menerawang ke seluruh ruangan. Menyadari itu bukan ruangannya iapun segera bangkit dari kasur itu, dan melepas jaketnya yang terasa panas.

Lagu At my worst dari Pink Sweat$ mengalun di seluruh ruangan. Membuat suasana sore itu sangat hangat dan menenangkan. Kaki Daniel terus melangkah sampai ia dapat mendengar suara seseorang yang ikut menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang dalam dan nyaman di pendengarannya.

Daniel mendapati punggung Kevin yang hanya menggunakan kaus oblong berwarna biru dan celana training abu abu membuatnya terlihat sangat tampan, walau hanya punggung saja yang baru Daniel lihat.

'Dia tampan'

'Aish apa yang kau pikirkan, sadarlah kau sudah menikah Daniel'

'Tapi dia benar benar tampan'

"Ekhem.." Daniel terkesiap saat wajah Kevin sudah menatapnya sembari tersenyum miring. "Apa yang kau lihat, ayo makan ini sudah sore." Ucap Kevin setelah ia menjitak kening Daniel sehingga ia mengaduh dan mengusap keningnya itu.

Tanpa berlama-lama lagi mereka pun akhirnya memakan masakan Kevin, Daniel akui itu adalah makanan yang enak untuk ukuran seorang pria yang memasak. Sangat enak malahan.

Entah apa yang terjadi pada playlist lagu Kevin kali ini, seperti benar benar mendukung perasaannya kali ini. I Like Me Better kini yang mengalun memenuhi ruang makan apartemen itu dengan indah. Membuat Kevin tersenyum tipis, sengaja agar sang teman tidak melihat hal itu.

"Ah.. aku sudah selesai, terimakasih Kevin makanannya enak." Daniel tersenyum cerah dan meminum airnya. Kevin mengangguk sebagai jawaban.






"Setelah ini kau mau menginap atau pulang?." Mereka baru saja menyelesaikan makan siang merangkap makan malam, dan sedang bersantai di ruang menonton dengan tv yang menayangkan kartun robot putih raksasa lucu itu. Tampak Daniel tidak terusik sama sekali dengan pertanyaan temannya ini.

"Hey! Aku bertanya padamu." Daniel menoleh dengan pipi yang penuh dengan camilan. "Hm?." Ucapnya seraya menaikkan kedua alisnya tanda dia bertanya.

"Aish. Kau mau pulang atau menginap mumpung masih sore aku bisa mengantar mu." Ucap datar Kevin agak sedikit kesal dengan Daniel yang tidak mendengar nya tadi.

Tatapan mata Daniel seketika jadi sendu dan kosong. Kevin menyadari kesalahan pertanyaan nya itu langsung membenarkan. "Sudahlah lupakan, kau menginap saja." Dan Kevin pun mengalihkan atensinya ke televisi yang menayangkan kartun itu dengan wajah yang masih datar.

Daniel menatap wajah sebelah kiri Kevin dengan rasa segan, ingin ia tidak merepotkan temannya terus tapi apa daya dia masih terguncang dengan kenyataan bahwa sang suami akan menikahi kekasihnya.

Tapi ia harus memilih keputusan bukan. Baru saja Daniel akan mengatakan keputusannya, ponsel Daniel berdering bertuliskan 'ibu mertua' ya.. itu adalah nomor telepon sang mertua, berpikir ada apa gerangan beliau meneleponnya. Segeralah Daniel mengangkat telepon itu.

"Ya Bu"

"...."

"Baik Bu, aku akan segera kesana."

"...."

"Iya Bu."

Dan teleponpun berakhir. Kevin mengangkat alisnya tanda bertanya. "Aku harus kerumah mertuaku, bisa kau mengantarkan aku?." Kevin mengangguk lalu ia pergi melesat mengganti celana training nya dan mengambil kunci mobil, tak lupa juga mengambil jaket wool milik Daniel yang tergelak di kasurnya begitu saja.

"Dia tidur seperi apa?. Perasaan tadi tidak seberantakan ini, tapi kenapa ini jadi seperti terkena angin topan?." Monolog Kevin terkejut kala melihat bentuk kasurnya yang sungguh acak-acakan. Tak habis pikir dia menggeleng dan berlalu dari kamarnya tak peduli jika kasurnya masih berbentuk bak kapal pecah padahal hanya di tiduri satu orang. Ckck Daniel benar benar.

FERITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang