05 % olympics next week.

764 112 1
                                    

publish : 15 Desember 2021.

%

Pesta kemarin diakhiri dengan Logan meninggalkan halaman, tanpa pamit entah pergi kemana untuk sekedar meluapkan emosi yang tertunda sebab seruan sang papa, menyebalkan.

Jaemin benar-benar melangkah lebih awal daripada dirinya.

"paman tanya sampai kapan kamu akan tetap marah seperti itu pada paman?"

Logan langsung beranjak dari sofa ruang Tv. Namun, dengan cepat ditahan oleh Jung Jaemin. Ah, suasana hati Logan benar-benar buruk untuk hari ini.

"kamu sangat kekanak kanakan, Logan."

"aku memang masih anak-anak, apa itu berpengaruh dengan niat uncle yang ingin menikahi Injun?" balas Logan tanpa menatap Jaemin.

"Logan.."

Logan memasukan kedua tangan ke dalam hoddie, seolah bersikap acuh dan tidak peduli terhadap keberhasilan Jaemin. "Aku tidak peduli, uncle. Jangan ganggu aku, aku tidak marah tetapi aku sedikit menyayangkan hidup Injun jika menikah dengan uncle." cercanya masih tetap tidak menatap Jaemin.

Jaemin bungkam seribu bahasa, ia sedikit bingung dengan tingkah keponakannya yang sepertinya diambang batas dari tingkah-tingkah sebelumnya, "Logan?"

"tiga orang pria tewas ditemukan secara bersamaan, namun jasad ketiganya berada di tempat yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh."

suara pemberitaan televisi yang tadinya dinyalakan Logan membuat atensi Jaemin serta Logan teralihkan.

"wah! masuk berita." celetuk Junyi yang baru datang dari dapur, "ei.. tiga? perasaan hanya dua saja?"

Jaemin menoleh penuh pertanyaan pada si bungsu Jung, "kamu pelakunya?"

Junyi spontan menyanggah, "bukan aku tetapi anak buahku."

"secara identitas, pria pertama ditemukan tewas didalam apartemen dan pria kedua ditemukan didalam ruang kelas kampus. Untuk pria ketiga, ditemukan didekat klub ternama Korea."

"anak kampus?" lantas Jaemin kembali menatap Logan yang masih berwajah datar saat melihat layar televisi.

"penyelidikan akan langsung dilakukan ditiga tempat TKP tersebut, sehingga pihak kampus harus meliburkan jadwal para mahasiswa. Begitu juga klub ternama yang akan ditutup semasa penyelidikan."

"sialan, tidak becuskah mereka?!" seru Junyi.

"makanya suruh anak buah Sungchan saja, sudah dijamin beres dan bersih." celetuk Minjeong yang baru saja keluar dari lift. Lalu, ia beralih dan bertanya pada putra tirinya, "Kenapa kamu membunuh mereka, Logan?"

"mereka merepotkan."

%

Karina tersentak kaget saat sebuah tangan melingkar apik pada pingangnya, disusul sebuah dagu menumpang diarea bahunya cukup membuat Karina risih.

"apa kamu tidak melihat mom sedang fokus membenarkan jahitan, Logan?"

"Logan?" tanya si pemilik tangan, membuat Karina terhenyak, "apa kamu tidak bisa membedakan antara suami dan putramu?"

"Jeno?"

"ya, ini aku."

Karina tertawa, "maaf.. Jeno. Tapi, ada apa kamu ke sini?" tanyanya sembari menjahit baju yang ada di butik Taeyong. Anyways, Karina sudah diangkat menjadi manager utama butik Taeyong.

"apa aku salah jika hanya ingin mengunjungi istriku, hm?" tanya Jeno.

Karina menggeleng santai, tidak merasa aneh sebelum suara berat lain menyeru bahkan menyentak dirinya dan Jeno.

5. How to not share?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang