17 % Jung's life(nd) after deep sorrow

978 74 9
                                    

publish : 21 mei 2022

%

10. 15 Seoul, Korea Selatan 2046.

"jadi, nantinya aku akan memanggilmu uncle atau gege?"

"apa maksudmu, Justin?"

Justin melirik sang paman, "aku menyukai iparmu."

"huh??" Junyi mengrenyit bingung sembari menatap submissive yang telah ia nikahi semenjak beberapa tahun lalu.

"Justin, maksudmu.."

"adikmu, siapa lagi?" celetuk Justin santai.

"ah, Guo Junkai..?" tanya Dianjia dibalas anggukan mantap dari Justin, "tapi dia sedang fokus kuliah."

"tahun depan dia luluskan?"

"iya.."

Justin mengangguk singkat, "yasudah."

"yasudah apanya?" tanya Junyi kurang yakin kalau yang dibahas Justin adalah hal sepele.. karena keponakannya itu suka melakukan hal seenaknya, seperti ayahnya.

"menikah tahun depan."

"heii???" seru Dianjian yang hendak melayangkan protesan namun tertahan karena melihat keponakan dari sang dominan datang dengan sambaran telak.

"memangnya Junkai mau denganmu?"

Justin mendesis sinis kala melihat Jung Wish datang bersama kekasihnya, "apa aku membutuhkan pendapatmu?"

"tch, yang benar saja kau."

"lebih baik kau mengurus Ayden supaya jantung uncle Jaemin tetap baik baik saja didalam tubuhnya." sindir Justin telak membuat Wish bungkam. Ayden yang mendengar perkataan Justin sontak menunduk, sementara itu Junyi langsung menatap tajam Justin yang merotasikan mata jengah saat melihat kehadiran Wish bersama dengan Ayden.

"apa aku salah bicara?" tanya Justin pada Junyi yang semakin tajam saat bersitatap dengannya, "jika Wish mengurus Ayden dengan buruk maka hal itu akan membuat jantung uncle Jaemin tidak berfungsi dengan baik didalam tubuh Ayden dan akan terlihat sia sia usaha uncle Jaemin mendonorkan jantungnya untuk putra dari orang yang telah membuat keponakan tercintanya meninggalkannya."

Ayden tercekat, sungguh, mengapa perkataan Justin selalu tidak mengenakan?

"Justin, Junkai tidak pernah menyukai orang yang suka membuat hati seseorang terluka."

Justin mengangkat alisnya saat Dianjia bersuara membawa nama Junkai, "apa aku terlihat peduli dengan pendapat Junkai?"

"keras kepala, huh?"

Justin menggidikan bahu acuh sebelum beranjak dari sofa ruang tamu mansion lawas Jung, "aku pergi.. gege." kekehnya sembari melihat Junyi yang melotot tak terima.

"kau sangat tidak sopan, aku belum menyetujui pertanyaanmu tadi, ya! Jung Justin?!" teriak Junyi sementara Justin tertawa acuh saat melangkah keluar dari mansion Jung.

ting!

"tingkat kepercayaan diri Justin sangat tinggi ya, sama seperti Sungchan." celetuk Junyi kesal.

"dia kan putranya." saut Jeno yang baru saja turun dan keluar dari lift, lalu Jeno beralih pada putra tunggalnya, "kamu sudah menjenguk mom dirumah sakit.. Wish?"

Wish mengangguk pelan, "tadi.. mom memanggilku Logan hyung dan menangis histeris saat aku pamit pulang." suasana mendadak hening.

"noona benar benar terpukul ya? andai kita tidak mengijinkan Logan berangkat keluar negeri saat itu, mungkin keadaannya tidak seperti ini.." ungkap Junyi.

5. How to not share?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang