02 % source of trouble.

1K 112 3
                                    

publish : 8 Desember 2021.

%

Masih dihari yang sama, Sungchan hari ini meluangkan waktu untuk menjenguk putra sulungnya yakni Jung Ayden setelah menghadiri rapat bersama menteri pertahanan China yang membahasa penyelundupan.

"selamat siang, jagoan papa!" sapa Sungchan saat sudah berdiri disebelah batu nisan bertuliskan nama putranya, "maaf ya? hari ini papa tidak mengajak Injun dan Justin, mereka sedang sibuk sekolah dan baba? ah, babamu sedang beristirahat setelah mengurus kedua adikmu serta rumah." lanjut Sungchan.

Sungchan berjongkok, ia menatap bahkan mengusap batu nisan putranya. "Ayden, apa kamu tau? baba sangat merindukan grandpa, em.. apa papa bisa titip pesan untuk grandpa Huang?"

drttt

amor is calling..

atensi Sungchan teralihkan sejenak, ia memilih mengakhiri pertemuannyan dengan putra sulungnya itu, setelahnya ia keluar dari area makam untuk mengangkat panggilan dari Renjun. Namun, saat hendak menyapa suami manisnya, atensinya sedikit teralihkan oleh suara teriakan dari arah lampu lalu lintas.

"Choi Ayden!"

persis nama putranya.. sontak membuat Sungchan menoleh kearah suara dan langsung mendapati seorang pemuda manis hendak memasuki bus umum.

"Ayden?"

"tuan Jung?" panggil bodyguard yang menemani Sungchan sejak tadi, panggilannya itu langsung disauti dengan sebuah perintah singkat dan padat namun jelas.

"cari informasi mengenai Choi Ayden."

%

"ehhhㅡ?!"

Injun memekik bahkan nyaris berteriak ketika tangannya ditarik menuju parkiran mobil jika saja ia tidak mengenali siapa orang yang lancang menariknya keluar gedung sekolah.

"ge, lepas!"

"pulang denganku, tidak usah protes."

"tidak!" seru Injun sembari menepis cekalan tangan Justin, reflek membuat Justin menoleh.

"kenapa? biasanya kamu merengek ingin pulang bersamaku?" tanya Justin setengah sabar.

Injun terdiam, "tadi uncle Jaemin kirim pesan padaku kalau dia akan menjemputku."

"saat diluar rumah itu kamu tanggung jawabku, Injun!ㅡ" perkataan Justin dipotong oleh Injun.

"tapi aku akan lebih aman kalau bersama uncle Jaemin, ge.. gege pulang saja duluan, tidak apa-apa."

Justin merotasikan matanya, "terserah kamu.. kalau begitu aku akan pergi ke sirkut Logan." ujarnya sebelum masuk ke dalam mobil.

Injun mengetuk jendela mobil Justin, setelah terbuka barulah ia berbicara. "Ijin sama papa dulu, ge." peringatnya.

"iya nanti." balas Justin, detik berikutnya ia tak kunjung menyalakan mesin mobil, membuat Injun kebingungan.

"ge," panggil Injun. "Kapan berangkat?"

Justin menoleh, "menunggumu pergi dulu baru aku pergi. Masuk, aku antar sampai gerbang depan."

gegenya itu soft, gegenya itu aslinya baik, gegenya itu sangat perhatian. Meski terkadang lebih didominasi jiwa brandalnya, Justin tetap Justin.. kembaran Injun yang terkadang sering disalah sangkakan oleh orang orang bahwa mereka sepasang kekasih.

"telpon uncle, sudah sampai dimana? atau telpon Logan saja." usul Justin saat Injun sudah masuk kedalam mobilnya.

Injun langsung membuka ponselnya, membaca pesan yang tertera, "uncle sudah didepan.. ge."

5. How to not share?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang