15 % Jung Injun, 2041.

768 66 6
                                    

publish : 31 maret 2022.

warn, contains suicide.
guys, aku minta maaf untuk penulisannya yang terkadang baku, terkadang tidak, mungkin chap sebelum ini bakal aku revisi, terima kasih.

%

"kau sudah mendapatkan mereka? secepat ini? woah, aku akui kerjamu kali ini bagus, Kang."

"terima kasih, tuan. Anda kapan datang kemari?"

"ya, aku akan segera kesana. Pastikan mereka tidak melarikan diri." tukas Jaemin sebelum menutup panggilan.

pip

"siapa yang kau maksud, hyung? mereka melarikan diri? siapa, huh?" tanya Junyi, seketika membuat anggota keluarga yang ada diruang tamu menoleh kearahnya yang tengah berdiri dibelakang Jaemin yang masih berdiri didepan pintu lift; Junyi kebetulan menguping sejak tadi, sejak pintu lift terbuka dan disuguhkan Jaemin yang berdiri didepan pintu lift.

"kau mau kemana, Jaemin?" tanya Mark menambahi, membuat Jaemin mengalihkan tatapannya dari Junyi.

"aku akan pergi ke markas."

"si bajingan itu sudah diurus anak anak. Lagipula ada Logan disana, pasti semua urusan si bajingan terselesaikan." sela Minjeong, terselip nada amarah disetiap kalimat bajingannya.

"kau cukup dirumah dan mengurus kondisi Injun meskipun ada dokter Kim disini, Jaemin." tambah Taeyong yang baru saja memasak makan siang untuk Injun yang masih berada didalam kamar bersama Renjun dan Sungchan yang mencoba membujuk serta menenagkan Injun.

Jaemin menghela nafas pelan setelah melihat bubunya memasuki kamar tamu yang ditempati Injun. "hhh, aku ada urusan dengan orang yang membully Injun sebelum diculik."

"ee, mwo?" beo Mark yang masih mencerna perkataan Jaemin, "bully?"

"ya! museun tteusiya?!" seru Minjeong yang reflek beranjak dari posisi duduknya.

Karina sampai dibuat tersentak karena pergerakan spontan istrinya yang duduk disebelahnya itu.

"kau sudah menemukannya, hyung?"

Jaemin dan yang lain menoleh kearah Sungchan yang sudah keluar dari kamar Injun sementara waktu.

"ya, aku sudah menemukan mereka. Kau ingin bertemu? atau mungkin mengurus mereka, Sungchan?" tanya Jaemin.

"tidak perlu. Bukankah, hyung bisa mengurus mereka dengan baik?" saut Sungchan yang sudah mulai terlihat kelelahan setelah mengurus masalah Injun semalaman, ia bahkan belum sempat beristirahat meskipun memiliki sedikit waktu beristirahat ketika Injun tertidurㅡia justru memilih menemani dan menenangkan Renjun yang menangis didalam kamar selagi Injun ditemani bubu dan Liu.

"tentu, as Injun wish. Memberi mereka pelajaran dan menunjukkan dari keluarga mana Injun berasal." kata Jaemin.

"dad pikir, kau sudah seharusnya mempublikasikan putra putramu, Sungchan.. agar publik tau dan tidak sembarangan memperlakukan putramu, seperti Mark dan Jeno." celetuk Jaehyun membuat Jaemin batal meninggalkan ruang tamu.

"bukankah itu cukup membahayakan mereka sebagai putra Sungchan? i mean only Injun, karena dari kelima keturunan Jung.. hanya Injun yang memiliki posisi submissive," sela Jeno yang sedari tadi diam menyimak.

"dan Injun juga bisa dijadikan target bagi musuh Sungchan atau Jung.. baik bersih diperbisnisan maupun undermask." jelas Karina dengan raut serius, "apalagi Sungchan juga menteri.. pasti banyak musuh politik yang pastinya akan mengincar Injun demi melengserkan posisi Sungchan."

5. How to not share?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang