07 % papa come to school.

761 96 4
                                    

publish : 21 Desember 2021.

%

Justin mendengus kesal, emosinya tak karuan terpalang diubun ubun saat memasuki ruang kepala sekolah dan langsung menemukan si gadis kwon; gadis yang kemarin ia dorong karena telah berani menyentuh tangan putra Renjun itu, tengah duduk disalah satu sofa yang ada didalam ruang kepala sekolah.

eh, tunggu? kwon juga ada? apa ini berartinya Justin dilaporkan ke kepala sekolah oleh kwon?  sumpah peduli apa, Justin segera masuk dan menuntut penjelasan pada si tua kepala sekolah itu dan putri manjanya.

"ada apa?" tanya Justin dengan nada datar dan tidak bersahabat, persetanan dengan urusan kesopanan! apabila si tua kwon menuntut kesopanan padanya maka tinggal balikkan saja tentang bentuk kesopanan putrinya yang telah membuat kasus penindasan pada beberapa siswa yang ada.

"Justin-a, kau datang kesini?"

"kau yang menyuruhku. Cepat katakan apa yang ingin kau katakan setelah putri tercintamu itu mengadu." sambar Justin tidak sabaran, sebab ia sungguh muak mengingat perilaku kasar yang disebabkan kwon mina pada Junkai kemarin.

sontak si tua kwon langsung merubah ekspresinya menjadi lebih serius dari sebelumnya; menatap tegas netra Justin yang masih berdiri tanpa berniat duduk dihadapannya, sangat tidak sopan batin si tuan kwon itu. "Justin, apa kau melihat catatan yang dibuat pak Namjoon? tentang kenakalan mu, Jung?" dan Justin hanya mengangguk tanpa merespon langsung secara lisan. "Aku dengar kau ingin Namjoon menghapus catatan kenakalan itu, benar? aku bisa menyuruhnya menghapus tapi dengan satu syarat untuk menghapusnya." ujar si kwon lagi.

Justin mengangkat alis, menunggu perkataan si kwon berikutnya. "Satu syaratnya, bertunanganlah dengan putriku, Kwon Mina." lanjutnya membuat Justin tertawa sampai mengeluarkan air mata, sehingga membuat si gadis kwon yang sejak tadi terdiam menjadi heran.

"kamu tidak apa apa, Justin?" tanya Mina.

"kau pikir saja, bodoh! bertunangan dengan gadis sakit mental berjiwa psikopat? ewh."

"Jung Justin!" sentak si tua kwon saat mendengar putrinya dihina secara terang terangan didepanya, "tolong jaga perkataanmu atau aku panggil orang tuamu, Justin! sekalipun orang tua mu menteri, perkataan kamu barusan sangat tidak sopan!"

Justin merotasikan mata malas. apa si tua kwon itu bilang? ingin memanggil orang tuanya? bukankah yang ada nanti malah si tua kwon itu dipecat karena berani memaksa Justin? "Fuck you bastard, Kwon! aku tak pedulㅡ"

tok.. tok.. tok..

perkataan Justin tertunda karena ada guru lain mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan yang dikatai ruangan keramat, cih.

"ada apa Namjoon?"

guru itu guru konseling yang pernah akan mengancam Justin. Namjoon melirik sejenak kearah Justin sebelum bersitatap dengan si kwon, "ada tuan Jung diluar.. katanya ada pertemuan dengan anda, tuan kwon."

Justin mendecih sinis, "bahkan papaku rela meninggalkan pekerjaan pentingnya untuk menemui orang rendahan seperti kau. sungguh tikus." cercanya sebelum meninggalkan ruangan kepala sekolah dan didalam ruangan; tersisalah Namjoon,  tuan kwon dan Mina yang tiba-tiba panik.

"anda sungguhan melaporan segala tindakan Justin pada tuan Jung?"

brakk

si kwon menggebrak mejanya, "aku bahkan tidak menyangka kalau Jung Sungchan itu sampai mau meninggalkan perkerjaannya hanya untuk mengurusi si bocah tengil itu!"

"lalu, Justin bagaimana ayah?" tanya Mina, semakin menbuat kacau kondisi saja.

sedangkan diluar, Justin berjalan dengan santai menghampiri sang papa; tidak bermaksud menghampiri, harusnya Justin hanya sekedar melewati koridor dimana tempat sang papa menunggu saja, sebab koridor itu hanya memiliki satu arah dan tempat tujuan yaitu ruang kepala sekolah.

5. How to not share?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang