Part 03

1.6K 95 36
                                    

Hari ini akhirnya Efran menikahkan putra tercintanya. Satu minggu setelah kejadian hari itu, kedua keluarga memutuskan untuk segera menikahkan Arfi dan Selena. Alasan utamanya, jika sewaktu-waktu Selena hamil, maka tidak terlalu memalukan dipandang orang-orang. Arfi segera menyetujui ide itu dengan alasan yang sama, jika sampai Selena hamil sebelum menikah, ia pasti akan jadi bahan pergunjingan, dan dengan mental rapuh Selena, Arfi yakin Selena akan kesulitan melalui semua itu.

Kini acara resepsi pernikahan mereka diadakan besar-besaran oleh keluarganya. Arfi berdiri dipelaminan bersama Selena yang malam ini terlihat begitu menawan dengan gaun mewah pilihan ibunya dan ibu tiri Selena. Mereka berdua terlihat antusias dengan pernikahan dirinya dan Selena, terutama ibunya. Aneh memang, ketika ia bersama Friska, ibunya tidak pernah terlihat sebahagia itu. Ibunya cenderung seperti hanya mendukung pilihannya saja, tidak terlalu antusias seperti sekarang.

Bahkan tadi pagi ketika ia selesai ijab qobul, ibunya langsung menangis haru sambil menciumi wajah Selena. Ibunya benar-benar terlihat menginginkan Selena sebagai menantunya. Arfi heran sendiri, diantara semua keluarganya, sepertinya hanya dirinyalah yang tidak menyadari bahwa mereka lebih bisa menerima Selena dari pada Friska. Kedua adiknya, Deana dan Devano juga terlihat begitu sumringah dengan pernikahannya.

Apa yang salah dengan Friska?

Kenapa Arfi baru menyadari sekarang bahwa keluarganya begitu menyukai Selena, bukan Friska. Padahal jika dilihat dari manapun, Friska jauh lebih unggul segalanya dari pada Selena. Apa karena mereka telah saling mengenal sejak kecil?

Entahlah, Arfi pusing memikirkannya.

Arfi menatap Friska yang saat ini berdiri diantara kerumunan tamu dan menatapnya dengan tatapan getir. Hati Arfi seperti ditusuk-tusuk melihat air mata Friska yang mengalir namun cepat-cepat ia hapus. Dan dengan langkah cepat, Friska meniggalkan tempat itu. Arfi hendak menyusulnya, namun kesadaran akan statusnya sebagai suami Selena menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan mendapati Selena menatapnya dengan tatapan bersalah. Arfi segera menyadari tindakannya, ia segera meraih pergelangan tangan Selena dan memberi isyarat mata bahwa Selena tidak bersalah atas segala yang terjadi pada mereka.

*****
Arfi dan Selena kini sedang berada dikamar pengantin mereka. Kamar presiden suit yang didesain mewah dengan taburan mawar merah diranjangnya menambah kesan romantis bagi sepasang pengantin baru itu.

Arfi mendesah pelan melihat itu semua, ibunya dan ibu mertuanya terlihat sangat berlebihan tentang pernikahan mereka. Ayolah, selama ini Arfi tidak memiliki perasaan apapun pada Selena kecuali perasaan sayang seorang kakak pada adiknya. Arfi menyayangi Selena, bukan berarti mencintainya. Dan entah bagaimana Arfi akan memulai hari dimana ia akan dipanggil Selena sebagai suami, dan terus terang, Arfi belum siap.

"Sel?" Panggilan Arfi membuat Selena yang sedari tadi duduk dengan tatapan kosong diranjang pengantin mereka sontak menoleh. Dan Arfi sekali lagi terpesona oleh Selena yang malam ini terlihat begitu cantik. Pada hari biasa, Selena sama sekali tidak pernah menggunakan make-up, ia selalu berpenampilan sederhana tanpa riasan. Dan kini, Selena dengan gaun pengantin mewah berwarna silver dipenuhi swarovski dan riasan tipis elegan membuatnya berubah 180 derajat. Selena tampak sangat cantik. Dan sekali lagi, Arfian terpana melihatnya.

Arfi segera menggeleng kepalanya menyadari dirinya terlalu lama menatap Selena. Tatapan penuh minat yang selama ini tidak pernah ia berikan pada gadis itu. Arfi berjalan mendekati Selena yang saat ini tengah memandangnya lekat. Ia duduk disebelah Selena dan memandang hangat pada istrinya itu.

"Kakak mau bicara, kakak harap kamu mengerti dengan yang akan kakak katakan, dan tidak tersinggung." Arfi menjeda kata-katanya.

"Kamu tahu kan kalau kita berdua belum siap dengan semua ini?" Selena mengangguk pelan mendengar pertanyaan Arfi.

"Kakak harap kamu bisa sedikit memahami kakak untuk beradaptasi dengan hubungan baru kita. Kita akan memulainya pelan-pelan agar tidak terlalu dipaksakan. Dan untuk hubungan seperti, eeeh, seperti, seperti dua orang, eeeh", Arfi tergagap bingung meneruskan ucapannya.

"Maksud kakak hubungan antara suami dan istri, maksud kakak bisakah kita menundanya dulu sampai kita berdua benar-benar siap?"

Selena terdiam sebentar, kemudian ia mengangguk pelan. Arfi tersenyum kemudian membawa Selena kedalam pelukannya. Sejak kejadian itu, Selena memang masih diam dan enggan bicara. Dan Arfi tahu, Selena merasa bersalah padanya. Arfi sangat iba pada istrinya ini. Dia yang seharusnya menjadi kakak yang baik dan menjaganya, justru merusaknya dalam keadaan tidak sadar.

Bunyi ponsel menyadarkan Arfi dan Selena dari lamunan mereka masing-masing. Arfi segera mengurai pelukannya kemudian mencium singkat kening Selena. Ia merogoh handphone disakunya, sedetik kemudian tatapan Arfi langsung berganti tatapan datar dan dingin. Ia menoleh kearah Selena sebentar kemudian tatapannya kembali menghangat.

"Kakak angkat telepon sebentar. Kamu ganti baju dulu."

"Iya kak." Suara lirih Selena membuat Arfi tersenyum seketika. Akhirnya gadis kecilnya ini mau bicara setelah satu minggu hanya terdiam dan menunduk saja. Perasaan hangat menjalari hati Arfi.

"Baiklah, kakak tidak akan lama." Kata Arfi sembari berdiri dan berjalan menuju balkon kamar mereka. Ia harus mengangkat telepon penting dari orang suruhannya yang ia perintahkan untuk menyelidiki peristiwa seminggu lalu yang membuat ia terjebak dengan pernikahan yang tidak ia inginkan.

Hai hai, karena boring jadi aku update lagi😇😇

Aku mau ngadain giveaway ni buat pembacaku kalau ada yang mau ikut sih 🤭🤭

Hadiahnya e-book novel ini. Dan hadiahnya bakal aku kasih jika udah aku tamatin di Wattpad.

Syaratnya
Follow akunku
Kasih vote tiap update per bab
Terus kasih komen yang banyak

Pemenang bakal aku umumin kalau novel ini udah tamat disini.
Itu kalau ada yang mau ikutan sih🤭🤭.

Udah segitu aja.
Happy reading dears 🥰

Obsession (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang