IV

10 0 0
                                    

Restoran fluffy pancake dengan nuansa warna putih bersih menjadi tujuan utama pertama mereka setelah berjalan bermeter-meter jauhnya dari stasiun kereta. Satria sendiri sudah merasa kelaparan sejak satu jam yang lalu karena tidak membawa makanan sama sekali. Begitu pula ia lihat Aruna yang mulai kelelahan berjalan. Akhirnya mereka berdua memutuskan sarapan pagi disini karena sebenarnya memang hanya toko ini saja yang buka. Bahkan toko ini pun seperti baru saja buka sebab Aruna amati pegawainya masih menyiap-nyiapkan peralatan masak.

Keduanya sekarang terduduk berhadap-hadapan satu sama lain di bangku sudut ruangan-menghadap jendela dan jalanan Bandung yang mulai dipadati masyarakat. "Aruna mau apa?" Satria menatap gadis di depannya yang justru memfokuskan pandang pada jalanan Bandung pagi itu.

"Sama seperti kamu saja." Jawab Aruna setelah tersadarkan akan lamunannya. "Kalau begitu fluffy pancake original dan maple syrup dua porsi dan dua cokelat hangat." Titah Satria mendikte pelayan yang sedari tadi siap untuk menulis pesananan mereka di sudut meja.

"Tapi aku mau kopi-" Protes Aruna tersendat karena kalimatnya dipotong begitu saja oleh Satria. Dilihatnya pemuda itu menunduk memberi hormat pada pelayan untuk segera membuat pesanan mereka tanpa menghiraukan kata-kata yang baru saja Aruna lontarkan padanya. Ya sudahlah, lagian juga bukan Aruna yang membayar.

"Kamu sakit. Memang boleh minum kopi?"

Dan disanalah mereka memulai hari. Menyambut awan dan sinar matahari yang tak seterik kemarin. Menyambut kicau burung dan bisingnya dedaunan yang menyapa satu sama lain dibantu angin. Menyantap fluffy pancake original yang telah dipesan sembari mengamati setiap orang berlalu lalang.

to be continue

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Six Feet Under | Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang