DUA PULUH DUA

928 77 5
                                    

Mami:It's okay sayang...kamu harus kuat buat anak kamu.Anak kamu udh tenang...yang ikhlas yaa (memeluk Sandrinna erat)

Papi:Sekarang bayinya udah dikuburkan?

Rey:Belum pi,tadi Rey sm Sandrinna mau lihat tapi nunggu Sandrinnanya tenang dulu.

Mami:Sandy,kamu g mau liat anak kamu sayang?kamu lihat dulu yaa sebelum dikuburkan

Sandy: (mengangguk kecil)

Suster mengantarkan bayi kecil mereka yang sudah dingin ke kamar perawatan Sandy.Dan untuk pertama kalinya Sandy melihat anaknya.

Rupanya persis ketika dirinya masih bayi dulu.Air matanya terus berjatuhan.Ia masih belum sepenuhnya rela melepas kepergian anaknya.

Rey:Kamu mau gendong?

Sandy:(menangis sambil mengangguk kecil)

Rey:(memberikan bayinya ke Sandy)

Sandy memeluk anaknya.ia tidak bisa lagi mengucap kata-kata.lewat air mata ia mengungkapkan perasaannya.Terakhir,dikecupnya kening anaknya itu "I love you" ucapnya.

Papi:Cantik,mirip ibunya waktu bayi dulu
Mami: (menangis)

Selly hanya terdiam melihat semuanya.ia juga bingung.

Papi:Sudah kalian kasih nama?

Rey:Mikaylla Anastasia Skornicki,sudah disiapkan dari bulan ke 6

Papi:Namanya cantik.Sekarang kamu ikhlas ya nak (memeluk Sandy)

Selly:Yang ikhlas ya san(memeluk sandy)

Mami:(tetap memeluk sandy)

Pelukan itu,pelukan yang sering Sandrinna kecil rasakan.Sekarang ia merasakannya lagi.ia rindu kehangatan pelukan ini.kehangatan yang dapat membuatnya tenang.

Sekarang hatinya terasa lebih lega.Ia juga jadi tahu kenapa mami sama papi overprotektif terhadapnya.Karena mereka sayang,selama ini Sandrinna hanya melihat bahwa kedua orangtuanya itu pemaksa,menyebalkan tapi itu demi kebaikannya sendiri.

Mungkin ini sudah takdirnya,barangkali ada pelangi sesudah ini tapi yang harus terus diingat,kehangatan keluarga adalah kehangatan ternyaman sampai kapanpun.

Sudah hari ketiga setelah anak mereka dikuburkan.Kondisi Sandrinna mulai stabil,ia memaksa ingin berkunjung ke kuburan anaknya.Rey sempat melarang,takut mentalnya jatuh lagi tapi karena Sandrinna memaksa,apadaya.

Rey: Udah dong jangan nangis terus...Aku g suka liat kamu terus" an nangis gini.Ini bukan salah kamu kan,mungkin emang udah jalannya kayak gini.Kan masih ada mika (tersenyum kecil)

Sandy: tapi ini salahku coba kalau kemarin aku nurut sm kamu buat pergi sama pak man mungkin gk akan kejadian kayak gini

Rey: (menghapus air mata Sandy) Udah yaa,gausah dipikirin lagi kita fokus kedepan aj katanya mau punya anak 15 (tertawa kecil)

Sandy: Kamu mahhhh tetep aj gabisa liat kondisi (memangis sambil menahan tawa)

Rey: Yaabisnya kalau kamu masih terus terusan sedih gimana mau jadi...

Kondisi Sandrinna mulai membaik,hatinya sudah mulai menerima keadaan.Untuk menutupi kesedihan,tiap pagi ia bangun untuk sekedar memasak untuk Rey dan Mika.Walau ada si mbok,tetap saja Sandrinna ingin memasak sendiri.Walau jujur kata Rey masakannya 'sedikit asin'.

My dream family {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang