SHap : berakhir

397 80 36
                                    

Roti dan selai
Bunga dan kumbang
Romeo dan Juliet
si ... dan si ?!?!

happy reading!





Dayeon's side-;

"Gak usah pulang sekalian juga gakpapa! Cerai kan saja aku ini!" Youngeun teriak dramatis.

Dayeon gigit bibir kecil, dia duduk diem aja gak ngapa-ngapain. Masih nunggu celotehan gak jelas Youngeun yang merembet ke segala arah sampe selesai.

Dia kayak gak malu banget sama pelanggan yang sekarang udah sibuk bisik-bisik gosipin mereka.

Jarum jam udah nunjuk ke arah angka tujuh. Tergolong masih sore, tadi Dayeon pergi gak lama-lama banget.

Dan sialnya kenapa deh kedai ramai pengunjung disaat yang gak tepat?

Bukannya gak mau bersyukur, tapi kan Dayeon juga mau kali jalan-jalan ngilangin gabut sama dia orang istimewa.

"Maaf, janji lain kali enggak kaya gitu lagi," Dayeon suaranya keluar lembut banget kayak kain sutra, berharap bisa meluluhkan wajah kusut Youngeun yang ketara banget kecapean.

Tapi gak mempan, kesabaran punya Youngeun udah kelewatan di perempatan tadi.

"Bodo."

Dayeon berdecak, turun dari kursinya terus samperin Youngeun yang lagi sibuk cuci gelas.

"Sayang ih, jangan ngambek gitu dong," udah gila rupanya dia, meluk Youngeun dari belakang kospley pasutri baru nikah.

Yang diperlakukan macam gitu jelas aja kaget, langsung tepis kasar lengan Dayeon terus dorong dia sampai nubruk kulkas.

"Bajingan lo, gue masih suci."

Dayeon ketawa cakep. Duh, kalo aja Youngeun itu dia orang istimewa pasti udah melting ditempat dapat perlakuan kayak tadi.

"Mba, berapa?" suara dari pembeli menginterupsi, bikin fokus Dayeon segera beralih.

Liatin daftar, kemudian Dayeon senyum ramah, "Totalnya lima puluh tujuh ribu."

Si pembeli kasih uang selembar warna merah lalu dia majuin badan, "Kalian berdwong pecongan ya? Serasi bangke dech, cucok. Akika jedos irinjay, uh." (Kalian berdua pacaran ya? Serasi banget deh, cocok. Aku jadi iri, duh)

Dayeon mangap, liatin si pembeli dari atas sampe bawah. Aduhai sekali, ternyata waria, pantesan bahasanya agak-agak.

"Tinta tsay, akika sama diana tinta pecongan. Kita mah cuma temen krejong. Gilingan aja, kalau sama diana mah jedongnya jijay markijay," (Enggak say, aku sama dia gak pacaran. Gila aja, kalau sama dia mah jadinya jijik) sahut Dayeon bikin si waria ketawa centhil.

"Ouch, begindang hmm yasudah." (Oh, gitu hm yaudah)

"Ini kembaliannya, terimakasih!" dia pun kasih uang kembalian,

"Titi DJ di polda!" (Hati-hati di jalan pulang) Dayeon kemudian dadah-dadah sok akrab.

Habis gitu Dayeon bergumam, "Please jangan balik lagi," sambil merinding.

"Kursus bahasa waria dimana lo?" Youngeun natap Dayeon penasaran, kaget sekaligus kagum sama temannya yang ternyata punya bakat terpendam.






;

"Tolong kerjasamanya ya?" Dayeon ulurin tangan disambut dengan semangat oleh si lawan bicara.

Hari ini, setelah perdiskusian singkat tadi malam dengan Youngeun mereka putusin buat rekrut karyawan paruh waktu.

SHa:p ; Dayeon x ChaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang