Anggun meletakkan kepalanya di atas meja ketika sampai di kelas. Entah kenapa hari ini benar-benar membuatnya badmood parah, ditambah lagi kehadiran Dirga.
“Males banget gue hari ini,” keluh Anggun.
“Na na na na-- eh? Kok lo udah ada di sini jam segini, Nggun? Lo sakit?” tanya Ghea kaget ketika melihat Anggun sudah berada di bangkunya sebelum bel berbunyi.
“Gak. Ini gara-gara tuh cowok nyebelin!” kesal Anggun.
“Cowok? Cowok mana?”
Anggun mengangkat kepalanya lalu menatap Ghea. “Lo tau, gak, Ghe, gue dijodohin sama orang tua gue.”
“SERIUS, LO? DEMI APA?”
Anggun membekap mulut Ghea karena berteriak terlalu kencang. Suara Ghea mengundang tatapan orang-orang yang sudah berada di kelas saat itu.
“Berisik banget, sih, Ghe. Gak usah heboh,” kata Anggun.
“Ya maap, namanya gue terkejut. Gue kaget, Bund. Tapi serius lo dijodohin?” ulang Ghea.
Anggun membuang napas kasar. Dia kembali meletakkan kepalanya di atas meja dengan malas. “Orang tua gue kelewatan banget,” keluh Anggun.
Ghea mendekatkan dirinya pada Anggun, dan berbisik dengan lirih. “Dia cowok mana? Ganteng, gak? Kaya?”
“Ish, lo kok malah nanyain gitu, sih. Bodo, ah.”
*****
Dirga bersandar di depan mobilnya sembari melirik jam di pergelangan tangannya. Ini sudah pukul satu lewat, tapi Anggun belum juga muncul. Sudah hampir setengah jam lebih Dirga menunggu, tapi Anggun belum juga keluar dari sekolah.
“Ke mana, sih, anak itu?” kesal Dirga.
Banyak siswi yang sudah meliriknya, bahkan ada yang terang-terangan menggodanya. Dirga merasa risi diperhatikan seperti itu. Anggun benar-benar menyusahkannya.
“Lo masih di sini?”
Suara Anggun membuyarkan lamunan Dirga. Dia melihat Anggun dengan seragam yang sudah berantakan. Dia tidak memakai dasi dan tali pinggang, bajunya bahkan sudah keluar dari rok. Anggun benar-benar seperti preman.
“Apa kamu benar-benar anak sekolah?” tanya Dirga sambil melihat Anggun dari atas ke bawah.
“Gue gak butuh komentar lo,” ketus Anggun.
“Psstt, dia siapa, Nggun?” bisik Ghea.
“Dia cowok yang dijodohin sama gue. Kenalin, ini temen gue.”
Ghea menjulurkan tangannya berniat untuk salaman dengan Dirga. “Gue Ghea,” kata Ghea dengan senyumnya.
“Dirga.”
Cowok itu melirik Anggun. “Ayo pulang,” ajak Dirga.
Anggun langsung masuk ke dalam mobil Dirga tanpa mengatakan apapun. Melihat hal itu, Dirga juga ikut masuk ke dalam mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGUN
RomanceWARNING! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT UNTUK DUKUNGAN! >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Bagaimana ketika seorang gadis bar-bar tanpa aturan tiba-tiba dijodohkan dengan seorang pria pekerja keras yang sopan...