Playdate? What The Hell Is That!?

75 12 0
                                    

Suasana Istana kembali damai seiring dengan kondisi Putri Termuda mereka yang semakin membaik. Para pelayan terlihat mondar-mandir, sibuk mengurusi kepindahan tempat tinggal Athanasia dari Istana Ruby ke Istana Emerald, tempat yang sudah seharusnya menjadi miliknya sejak lahir.

Saat ini Bella sedang duduk di samping Athanasia, menikmati sepotong kue stroberi dengan Claude yang duduk di seberang mereka. Felix, layaknya penjaga yang baik, berdiri di belakang sang Kaisar dengan siaga.

Bella tidak tahu bagaimana, tapi entah mengapa percakapan mereka sampai pada topik dimana Athanasia memerlukan teman bermain seumurannya.

"Saya rasa itu untuk yang terbaik." Ucap Felix, yang paling antusias diantara mereka terkait topik ini. "Tidakkah anda setuju, Putri?"

Athanasia, yang ditujukan pertanyaan, hanya mengangguk dengan tatapan menerawang. "Hmm..."

'Apa yang kamu pikirkan di kepala lucumu itu, adikku tersayang...?'

"Lihat, seperti yang saya duga." Felix mengangguk bangga.

Athanasia terperanjat, akhirnya sadar dari lamunannya. Dia menatap Felix bingung, dan Bella duga dia pasti sedang bertanya-tanya apa yang baru saja Felix tanyakan.

"Aku tidak mengerti. Kenapa dia harus membutuhkan sesuatu yang hanya buang-buang waktu seperti itu?" Claude bertanya, dengan ekspresi yang mengatakan 'omong kosong apa ini?' khas miliknya.

Bella hampir mendengus geli. "Memiliki teman yang seumuran itu bisa membantu dalam membangun psikologis anak menjadi lebih positif, Yang Mulia."

"Athy tidak perlu teman," Ucap Athanasia. "Athy kan sudah punya kak Bellatrix."

Bella mengusap kepala Athanasia mendengar itu, berhati-hati supaya tidak merusak dua sanggul nya. "Athanasia memang punya kakak, tapi kakak tidak bisa selalu menemani Athanasia bermain. Jadi kalau kakak tidak bisa bermain bersama Athanasia, teman Athanasia bisa menggantikan kakak untuk bermain bersama Athanasia."

Athanasia mengulum bibirnya. "Tapi Athy tidak mau berteman dengan anak Paman Putih."

Bella berkedip karena itu. "Um, Paman Putih?"

Siapa itu Paman Putih? Bella tidak pernah mendengar tentang paman ini. Apa dia ini termasuk karakter di buku yang Bella lupakan?

Bella menoleh ke arah Claude dan Felix untuk meminta jawaban. Dan tanpa disangka, Claude terlihat seperti menahan tawanya.

"Ehem," Felix pura-pura terbatuk. "Jika yang anda maksud tuan Roger, saya baru bertemu dengannya kemarin. Dan dia memberitahu saya bahwa dia akan mengirim anaknya ke Arlanta dalam waktu dekat."

Oh, jadi Paman Putih itu Roger Alpheus. Bella ingat kalau anak laki-laki nya adalah salah satu pemeran utama pria di WMMAP. Jadi ada cerita yang begini juga, ya?

"Bagus kalau begitu. Jadi dia tidak akan mengoceh tentang hal itu lagi dan lagi." Ucap Claude tak acuh, menunjukkan betul ketidaksukaan nya pada salah satu Duke Kekaisaran Obelia.

"Apa anak Paman Putih pergi ke Arlanta untuk berlibur?" Tanya Athanasia, melatih aktingnya menjadi anak yang polos.

"Sepertinya dia berencana untuk mendaftar sekolah di Arlanta." Jawab Felix, membuat Bella menegak.

Sekolah di Arlanta?

.

.

.

.

.

.

.

Princess Of The Blazing FireWhere stories live. Discover now