ㅡ Sempiternal ㅡ

Brothers

sedikit collab sama semantic error hehe tapi pake karakter aslinya
❤️ Park Jaechan - DKZ dan Park Seoham - KNK ❤️

Selamat membaca~ 🌿

Jaechan berjalan gelisah menyusuri koridor kampusnya yang sepi, jam menunjukan pukul 4 sore biasanya banyak mahasiswa yang lewat untuk pulang atau justru baru datang karena ada kelas sore. Fasilkom tidak pernah sesepi ini

Jaechan terus memacu langkahnya, hari masih terang tapi dia merasa gelisah dan takut seakan ada yang sedang mengikutinya, menatapnya, menguntitnya. Jaechan begitu gelisah, setiap ia menengok kebelakang tidak ada siapapun di sana itu membuatnya semakin gelisah. 

Seseorang memanggilnya, suara yang sangat familiar di telinganya. Namun itu justru membuatnya semakin gelisah. Jaechan berlari menabrak beberapa orang yang ia lewati. Ia melihat seseorang masuk ke perpustakaan jadi jaechan mengikutinya masuk untuk bersembunyi. Namun saat ia masuk ia justru tak melihat seseorang pun di sana

Suara itu kembali memanggilnya, namun jaechan tak melihatnya. Jaechan terus memaksa dirinya untuk berpikir kalau ini semua hanya halusinasi. Ia memejamkan mata sambil terus mengatakan bahwa ini semua hanya halusinasi. Lalu ia merasakan bahu kanannya dipegang dan Jaechan pun berteriak sampai terjatuh ke lantai

   "Jaechan! Ada apa?" Pria tinggi yang menggunakan jaket kulit berwarna hitam itu menunduk, menatap jaechan dan memeluknya ketika ia melihat ekspresi ketakutan yang besar dalam wajah jaechan.

   "Ada apa?" Tanya pria itu sekali lagi, namun jaechan hanya menggeleng dan kemudian berlari keluar

Jaechan pun diantar pulang oleh si pria tinggi itu walaupun jaechan menolak tapi si tinggi itu sangat bersikeras untuk mengantarnya pulang. Akhirnya jaechan tak punya pilihan

Jaechan masuk ke rumah dengan murung, ia membuka gerbang kecil di samping gerbang besar mansion milik keluarganya yang kini ia tinggali sendiri

   "Dianter siapa?" Jaechan terkejut mendengar suara itu. Seorang pria dengan tinggi yang tidak terlalu berbeda dengannya dengan rambut pink cerah menyapanya. Ah iya, Jaechan tidak tinggal sendiri sekarang ia tinggal bersama kekasihnyaㅡLee Jeno

   "Senior" Jawab Jaechan singkat dan melewati Jeno begitu saja, Jaechan langsung merebahkan dirinya di sofa untuk meluruskan punggung dan pikirannya. Jeno duduk di sofa sebelahnya, "Mau ku buatkan coklat hangat? itu akan meredakan segala yang tidak baik dalam tubuhmu" tawar Jeno

   "Apa itu akan meredakan sifat burukku juga?" canda jaechan "dan hal buruk yang ku lakukan?" tambahnya

    "Tentu bisa yang mulia, tapi itu tergantung dirimu. Apakah kau ingin memperbaiki sifat burukmu dan juga tergantung seburuk apa perbuatanmu" Jawaban jeno membuat jaechan melamun lagi

   "Baiklah tolong satu untukku, jangan menambahkan terlalu banyak gula"

   "Ayay kapten!" Jeno segera berdiri dan pergi ke dapur untuk membuat coklat panas

   "Pantas saja kakakku sangat mencintaimu" ujar jaechan pelan saat Jeno sudah tak terlihat

☕🍫

Selesai menghabiskan coklat panasnya, Jaechan pergi ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaian, bergantian dengan Jeno yang juga belum mandi seharian ini karena ia hanya diam di rumah. Jeno mengalami kecelakaan sebulan lalu dan ia mengalami amnesia tapi dia mengingat jaechan, orang terkasihnya, jaechan juga ada dalam kecelakaan itu namun ia tak terluka parah dan berkat Jaechan jeno tidak kehilangan identitas dan kini menetap di mansion jaechan. Karena luka parahnya, jaechan tak pernah sekalipun mengizinkan jeno untuk keluar rumah