Red Apple

133 12 1
                                    

⚠️ tw: blood, kill, kinda nsfw 🔞


HEADLINE NEWS!

"DITEMUKAN MAYAT WANITA DI TEPI SUNGAI BUKHAN"

"KEMBALI DITEMUKAN MAYAT WANITA USIA 47 TAHUN DENGAN KEMATIAN MISTERUS"

"MAYAT WANITA 47 TAHUN DITEMUKAN LAGI, DIDUGA PEMBUNUHAN BERANTAI"

Sebelum semua berita ini ditayangkan aku sudah berada di TKP sejak subuh mengamati sebujur mayat yang mulai kaku kedinginan. Ini memang bukan yang pertama kali namun sudah yang ke 4 kali dalam setahun, meskipun yang warga tahu adalah dua kali karena kepolisian merahasiakannya akibat kami yang kurang kompeten, jika warga tahu pasti polisi akan dicecar habis-habisan.

"Oy detektif Lee apa yang kamu temukan sejauh ini?" atasanku kepala detektif Jung pasti dalam mood yang buruk setelah semua berita ini menyebar

"Sejauh ini kami sudah menemukan identitas korban yaitu Ny. KJW 47 tahun seorang janda yang tinggal sendiri dan memiliki karir yang bagus, jisung dan chenle sedang memeriksa rumah korban dan menurut tetangga dia adalah orang biasa yang ramah kepada semua orang namun jarang bergaul karena sibuk" jelasku

Detetif Jung mengerutkan alis hingga dahinya, wajahnya tampak kesal setelah menyerahkan TKP kepadaku kemudian ia langsung pergi. Wajar saja pasti dia dimarahi oleh atasan karena masih belum menemukan pelakunya. Ya, seperti yang ku bilang tadi ini adalah kejadian sama yang ke empat dan ciri-ciri korban sama dengan korban-korban sebelumnya. Wanita janda, 47 tahun, tinggal sendiri dan dikenal ramah.

Meski sudah ke-empat kalinya tapi masih tidak ada jejak apapun, pycho ini sangat pintar bersembunyi, sial!

Setelah mayat itu dibawa oleh forensik dan semua orang sudah pergi aku akan menetap di TKP untuk merenungi kasus ini dan menemukan pelakuknya, aku sudah melakukan kebiasaan ini sejak mendapati kasus pertamaku namun ini adalah satu-satunya kasus yang belum aku temukan titik terangnya meskipun aku menjelajahi TKP ratusan kali hingga malam

Keesokan hari aku bertemu dengan forensik yang menangani kasus ini, dokter forensik itu mengatakan bahwa sama dengan tiga korban sebelumnya yaitu ditemukan potongan apel dengan beberapa biji di perutnya yang belum halus. Setelah diidentifikasi apel itu mengandung potasium sianida namun biji apel itu sendiri memang mengandung potasium sianida meskipun sianida yang ditemukan jumlahnya sedikit berlebih hanya dengan beberapa biji apel saja yang seharusnya tidak membunuh.

Aku kembali ke TKP kembali menyusurinya hingga malam meskipun nihil, aku kembali keesokan hariinya, lusa, dan seterusnya namun tidak menemukan apapun. Terkadang dua juniorku jisung dan chenle ikut serta meskipun mereka terus mengeluh sepanjang hari karena terus mencari benda yang bahkan mereka tidak tahu apa itu.

"Hyuuung ayo pulang" rengek jisung

"Iya sunbaenimm ayo pulang saja, aku sudah lapar"

"Sama aku juga, bagaimana jika kimchiguk?"

"Wah enak sekali cocok dengan hari yang dingin ini" jika mereka sudah mengeluh dan mulai bersemangat membicarakan makanan maka aku tidak bisa menolak ajakan mereka untuk makan, atau mereka akan mengeluh tanpa henti hingga telingaku sakit

Esoknya sebenarnya aku mendapatkan hari liburku, namun begitu bangun aku tidak bisa berhenti memikirkan kasus apel ini. Aku terus memikirkan bagaimana caranya aku menangkap bajingan sialan ini. Lalu disinilah aku, di TKP lagi sambil merenung dan memandangi tiap sudut TKP dengan mata elangku, ya meskipun nihil lagi. Kemudian aku terfikirkan untuk pergi ke TKP pertama yang tidak begitu jauh

TKP 1 adalah sebuah taman yang jarang didatangi orang di daerah Paju. Aku hanya duduk di rumput sambil memandangi tempat dimana mayat pertama ditemukan sambil memakan pir karena aku muak dengan apel. Ketika senja sudah mulai terlihat aku menyadari sesuatu yang mungkin saja berguna. Ada sebuah pohon apel yang tumbuh tidak jauh dari tempat mayat ditemukan, aku yakin ini bukanlah kebetulan dan aku yakin sebelumnya pohon itu tidak ada disana

ㅡ Sempiternal ㅡTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang