42. Selesai

82 7 2
                                    

Haiii

Gimana kabar kalian?

Selamat membaca

Dan selamat natal buat kalian yang merayakan

Part kali ini lumayan panjang, jadi bacanya pelan - pelan ya

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

" Semua kisah ini telah usai, bersamaan dengan hal yang bahkan tak sempat terselesaikan "

|| Love With Basketball Captain ||

-
-
-
-
-
-
-
-
-

Satu bulan lebih Natasya maupun Rafael saling menjaga jarak. Tak ada satu dari mereka berniat bertegur sapa. Entahlah, semuanya semakin terasa jauh dan asing.

Kemarin, ketika upacara bendera. Tepat ketika bendera mulai di naikkan. Semua peserta menjadi panik.

Seorang peserta upacara mendadak pingsan. Orang pertama yang panik adalah Rafael. Dan orang yang pingsan adalah Clarissa.

Dan dalam skali hentakan, tubuh Clarissa melayang ke udara. Rafael menggendongnya ala bridal style menuju uks.

Ekor matanya bertubrukan dengan manik mata Natasya. Tapi, ia lebih memilih fokus pada perempuan di gendongannya. Berhubung Natasya bertugas di uks, kemarin.

Tepat di depan matanya. Natasya melihat dengan sendirinya. Bagaimana paniknya Rafael. Betapa sedihnya. Guratan di wajahnya begitu menggambarkan betapa sayangnya Rafael kepada Clarissa.

Dan di detik itu juga, Natasya mengerti akan satu hal. Siapa dirinya dan apa yang harus ia putuskan.

Mungkin ini salah, dia memilih mengambil sebuah keputusan tanpa meminta penjelasan.

Dan hari ini, Natasya memberanikan diri menemui Rafael. Ia berjalan seorang diri di lorong kelas dua belas. Setibanya di sana, ia celingukan mencari Rafael.

" Emmm..... Permisi, kak Rafael ada?" tanya  Natasya di depan pintu kepada salah satu perempuan yang duduk paling depan.

" Bentar, gue panggilin." jawabnya.
Natasya memilin jemarinya. Antara gugup dan takut.

Tak lama Rafael muncul menghampiri Natasya.
" Bisa bicara sebentar? " tanya Natasya memberanikan diri menatap manik mata Rafael.

Akhirnya setelah satu bulan ia menahan rindu. Kini perempuan yang ia sayang dan cinta berdiri di depannya, mengajaknya untuk berbicara.

Rafael tersenyum tipis tak lupa mengangguk. Tanpa perlu mengeluarkan sepatah kata pun, Rafael segera menggenggam jemari Natasya dan membawanya menuju taman belakang sekolah.

Perasaannya seperti taman bunga yang penuh dengan segala jenis bunga mekar. Hatinya begitu terasa senang,saking senangnya terasa seperti akan meledak. Sementara Natasya hanya mampu diam menurut kemana Rafael akan membawanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love With Basketball Captain - [ Tamat ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang