22. Love With Basketball Captain

71 7 0
                                    

Instagram : @wttpdnatalia @ntlpuspita

Happy Reading
Happy Enjoy


❤️ 🏀 🏀❤️

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

❤️ 🏀 🏀❤️

Sudah lebih dari 2 pekan Natasya dan Raffael tak saling bertegur sapa seperti dulu. Sikap Raffael yang kembali dingin seperti ice bear.

Natasya yang kembali bersikap cuek. Seolah - olah semesta memisahkan mereka begitu saja.
Disaat kesempatan itu datang dan seketika kesempatan emas itu hancur lebur meninggalkan sebuah kenangan manis sesaat.

"Sya" panggil Theo pada Natasya yang sibuk membaca sebuah novel.

"Kenapa?" ucap Natasya meletakkan novel itu di meja dan menatap sahabatnya.

Yang di lihat saat ini adalah keheningan antara keduanya.
Theo yang tampak ragu untuk bertanya.
Sementara Alecia dan Liu yang masih terdiam tak berkutip menunggu Theo menyelesaikan pertanyaannya.

Theo masih membeku di tempat memainkan jari tangannya.
Alecia yang mengerti kemana arah pembicaraan Theo pun ambil alih.

"Ekhem" deheman Alecia membuat Theo menoleh. Detik itu juga terjadilah kontak mata dengan kedunya. Alecia menganggukkan kepala untuk meyakinkan sahabatnya itu.

Theo mengerti kode yang diberikan oleh Alecia. Ia menganggukkan kepalanya seolah berkata oke.

Theo mengatur nafas dan menatap Natasya.

"Sya"

"Kenapa? Klo ada yang mau lo omongin ke gue langsung aja Th"

"Apa jawaban lo?"

Alecia dan Liu sudah siap untuk mendengarkan jawaban dari sahabatnya itu. Menatap Natasya tanpa berkedip, begitu juga Theo.

"Jawaban ap? Emang ada PR ya?" ucap Natasya polos.

BRAKK!

Liu refleks menggebrak meja yang ada di depannya.

"So-sory refleks" ucap Liu.
Namun setelah itu,Liu menarik nafas dalam-dalam mencoba mengeluarkan celotehan yang sudah ia siapkan untuk Natasya.

"SYA. Lo tu amnesia atau emang polos sih!" ucap Liu sedikit menyentak.

Natasya menatap Liu heran.
"M-maksud lo?" ucap Natasya tak mengerti.

"Lo bukannya udah di tembak sama ka Raffael dan lo minta waktu kan? Trus bukannya udah cukup buat lo kasih Jawaban ke dia?" oceh Liu tanpa henti.

"iya Li iya, gue tau itu. Tapi..." balas Natasya.

"Tapi? Alasan apa lagi yang akan di buat oleh Natasya? Bukan nya dia juga rasain hal yang di rasain ka Raffael? " batin Alecia.
Tak mau tinggal diam, Alecia pun mengambil handphone yang ada di saku baju dan merekam apa yang akan di ucapkan oleh Natasya.

" Tapi... Gue mau jawab tapi gue takut" ungkap Natasya.

"Apa yang buat lo takut sya? Emang ka Raffael gigit?" ucap Liu polos.

"Udah lupain aja, toh kayaknya ka Raffael juga udah lupa sama apa yang dia ungkapin ke gue. Gue juga gak tau gimana perasaan dia sekarang ini ke gue apa masih sama atau udah berubah. " tanpa di minta cairan bening mengalir membasahi pipi Natasya.

Theo yang berada di sampingnya dengan sigap memeluk sahabatnya. Memberikan kehangatan dan ketenangan.

"udah sya, no problem. Tenangin diri lo oke" ucap Theo lembut melengelus rambut sahabatnya.

"Apa pun yang terjadi kita bakal tetep dukung lo sya, semangat oke" ucap Liu memberikan semangat.

"Kita di sini ada buat lo sya, apa pun yang terjadi kita akan tetep bersama selamanya" ucap Alecia.

"hiks....Thank's, kalian selalu ada buat gue. Disaat gue sedih maupun seneng. Makasih banget"ucap Natasya di sela-sela isak tangisnya.

" Ututu sayang sini peluk " ucap Liu dengan polosnya.

Mereka berempat pun berpelukan dengan sangat erat seolah-olah sebuah lem telah merekatkan mereka dan tak akan pernah ada yang bisa melepaskan mereka.

~To be continue ~

❤️ 🏀🏀❤️

Halo gimana kabarnya?

Maaf baget baru bisa up in ini cerita

Ada yang mau disampe in ke Natasya?

Ada yang mau di sampe in ke Raffael?

Atau ada yang mau di sampe in ke Author nih?

See u next PART
Jangan lupa tinggal in vote sama comen ya 😉👋

Love With Basketball Captain - [ Tamat ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang