16. Love With Basketball Captain

98 15 1
                                    

Instagram :@ntlpuspita

Jangan lupa vote comen setiap Part ya, makasih 💓

❤️ ❤️ ❤️

"Menjadi penjaga hati agar kamu selalu tersenyum adalah anugerah Tuhan yang terindah"

Usai pertunjukan drama disekolah. Natasya mengganti kostumnya dengan pakaian awalnya, tidak mungkin juga ia pulang dengan gaun seperti itu.

Tak lama setelah menyimpan pakaian di dalam paper bag. Seorang pria menghampiri Natasya. Bukan - bukan orang jahat, melainkan seorang pria entah itu fans Natasya yang tiba-tiba atau apa ia tak tau, yang jelas ia tak mengenalinya

"hai...lo yang namanya Natasya kan?
Tanya seorang pria tak dikenal.

" i-iya ada perlu apa ya? " tanya Natasya

" oh ya, kenalin gue Imanuel Chandra ketos, panggil aja Chandra, " ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

"gue Natasya Arnetta Permata, panggil aja Natasya" balas Natasya, dan menjabat tangan Chandra.

Dan sekarang Natasya ingat, dia adalah Chandra ketos yang dibilang cowok ganteng oleh Alecia dan Liu.
Jujur baru kali ini ia melihat dan berbincang dengan ketos, yang ternyata memang tampan.

Diam-diam di sudut ruangan, Raffael mengamati dan mendengarkan percakapan mereka berdua.

"modus lo kebaca nyet" ucap Raffael.

"oh ya boleh minta no WhatsApp lo? Ucap chandra.

Natasya tak mengerti, Kenapa tiba-tiba ketosnya ini meminta no WhatsApp nya, untuk apa? Ya udahlah ya masa ia menolak toh cuma no wa kan.

" bentar ka" balas Natasya

"mana hp lo, biar gue ketik in no nya" lanjut Natasya lagi.

Tak memerlukan waktu lama tuk Chandra menyerahkan ponselnya.
Natasya mengetikkan beberapa digit angka dan menyerahkan ponsel Chandra kembali.

Raffael sudah bosan melihat modus ketos itu. Ia memutuskan menghampiri keduanya dan keluar dari balik sebuah ruangan.

Natasya sontak kaget, dan memutuskan untuk menyapa Raffael.

"ka Raffael sejak kapan ada disini?" tanya Natasya

"hem"
Hanya sebuah kata singkat yang keluar dari mulut Raffael. Raffael menoleh ke samping. Chandra yang merasa diperhatikan Raffael, langsung menyapa.

"eh lo raff,apa kabar?" ucapnya basa-basi.

"baik" balas Raffael
Natasya hanya menyimak percakapan keduanya.

Chandra yang merasa agak tidak enakan pun memutuskan untuk pergi dari ruangan itu.

"oh iya sya, gue duluan ya lain kali ngobrol lagi,"lanjut Chandra

" i-iya ka" balas Natasya

"gue duluan raff" ucap Chandra menepuk bahu Raffael dan melangkahkan kakinya pergi.

"pulang?" tanya Raffael pada Natasya

"i-iya ka" balas natasya lagi

"gue anter" lanjut Raffael singkat.

"T-tapi ka"

"buruan, gue gak menerima penolakan" ucap Raffael

"kampret, seenak jidat aja tu orang" balas Natasya sedikit kesal setelah Raffael melangkah terlebih dahulu.

Mau tak mau ia harus mengikuti Raffael, toh ada untungnya dia tidak perlu meminta abangnya untuk menjemput dan tanpa ongkir pula.

Natasya mengikuti Raffael dari belakang.
Sesampainya di parkiran ia bingung, lantas bertanya pada Raffael.

"lho ka" ucap Natasya membuka suara

"apa?" jawab Raffael

"lo gak bawa motor? Trus kita naik apa? Taksi?" tanya Natasya

Raffael bingung harus menjawab pertanyaan yang mana dulu. Lantas tak mau pusing, Raffael menunjuk sebuah mobil merah dibawah sana.

Natasya memperhatikan arah jari telunjuk Raffael mengarah.
Dan ia hanya ber oh ria mendapatkan jawaban itu.

Raffael melangkahkan kaki mendahului Natasya. Sedangkan Natasya, hanya mampu mengekorinya dari belakang.

"masuk" pinta Raffael

Natasya masuk menampilkan wajah masamnya.
Ia sampai lupa belum memakai slingbeth nya.

Raffael yang tadinya sibuk, memasang slingbethnya sendiri, menoleh ke arah gadis yang berwajah masam itu.

Tanpa diminta, Raffael memasangkan slingbeth Natasya.
Natasya kaget bukan main dengan perlakuan Raffael barusan.

"pakai dulu, biar aman" balas raffael usai memasang kan slingbeth didekat kursi Natasya.
Pipi Natasya sontak berwarna merah, pipinya terasa panas entah karna apa.

"thank's ka" ucap Natasya singkat

"iya" jawab Raffael

Raffael menyalakan mesin mobilnya, pergi meninggalkan parkiran sekolah.
Tak ada suara yang keluar dari salah satu mulut mereka.
Tak ada yang mau untuk sekedar memulai pertanyaan atau percakapan saja.

Mereka seperti duduk diruang yang sama namun tak ada suara, hanya suara deru mesin mobil dan dinginnya ac mobil. Serta suara kendaraan diluar sana yang berlalu lalang.

Hai gimana kabarnya nih?

Masih setia nungguin LWBC up gak nih?

Ada akun RolePlayer nya nih, kalian bisa follow
@natasyapermata _
@raffaelaxelle_
@natha.nielpratama

Baru ada tiga nih akun instagram RolePlayer nya:)
Akun instagram author jangan lupa Ya@ntlpuspita

Tetep stay healty ya dirumah, jaga kesehatan, semangat yang pjj daring i love you readers setia LWBC ❤️

O iya aku mau tanya nih, kalau aku up cerita LWBC setiap malam minggu gimana?
Kasih masukan dong, tulis komen kalian ya

Selamat malam minggu

Love With Basketball Captain - [ Tamat ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang