xi. About The Demon

4.3K 1.4K 632
                                    

"K-kau lahir di dunia manusia?! Berarti sebelumnya kau adalah manusia?!" Pekik Fane tak menyangka pangeran dari kerajaan werewolf lahir di dunia manusia.

Jai menggeleng cepat. "Bukan! Aku murni seorang werewolf. Aku hanya lahir di dunia manusia saja."

"Lalu alasan mengapa rakyatmu akan membencimu apa? Karena kau lahir di dunia manusia?"

"Benar. Werewolf yang lahir di dunia manusia dianggap berbeda oleh werewolf dari dunia Il. Werewolf dari dunia manusia derajatnya sama seperti squib. Para werewolf dunia Il menganggap werewolf yang lahir di dunia manusia adalah suatu kekurangan karena dianggap tidak sempurna, padahal sama saja," tutur Jai menerangkan.

"Itu artinya raja dan ratu juga lahir di dunia manusia?"

"Ayah dan ibuku lahir di dunia Il. Namun saat peristiwa penyerangan beberapa tahun silam, ayah dan ibuku dibawa ke dunia manusia oleh beberapa anggota kerajaan yang tersisa dan memilih menetap di sana. Saat itu ibuku sedang mengandung, yaitu mengandungku. Banyak rakyat werewolf yang mengira kalau ibu melahirkanku di Dunia Il─saat peristiwa itu terjadi. Faktanya aku lahir di dunia manusia. Kami kembali ke dunia Il saat aku berusia tujuh tahun, tepat setelah aku bisa merubah wujudku menjadi wolf."

"Lantas mengapa kau jarang menunjukkan wujud wolfmu? Apa wujud wolfmu berbeda?"

"Bisa dikatakan seperti itu. Aku takut rakyatku menganggapku aneh dan aku takut bahaya berdatangan setelah musuh mengetahuinya."

Ivon tidak tahu apa-apa, sungguh. Dia tidak tahu peristiwa apa yang terjadi, dia tidak tahu penyebabnya, dia tidak tahu siapa saja yang maju ke arena pertarungan, dia juga tidak tahu dampak dari peristiwa tersebut.

Dia lahir di dunia manusia. Dia datang ke dunia Il setelah kekuatan demigodnya mulai berdatangan. Dia tertinggal jauh soal informasi dunia Il. Dia hanya tahu beberapa informasi saja, seperti marga Voronwe, marga Heafen, dan kelompok bertato ular kobra.

"Setelah melihat tampangmu, aku yakin wujud wolfmu luar biasa," ujar Heafen memuji.

Senyuman sombong terbit di bibir Jai. "Tentu saja. Aku ini tampan, aku seorang pangeran. Kau pasti akan semakin memujiku setelah melihat wujud wolfku."

Aidyn mendecih. "Cih, sombong sekali. Ingat, kemampuan bertarungmu berada di bawahku."

Erland terkekeh. Dia dapat merasakan sedikit perubahaan pada diri Aidyn. Aidyn semakin banyak bicara. Ya... walaupun ucapannya cukup pedas dan menohok. Tinggal menunggu waktu untuk melihat senyuman seorang Aidyn. Pasti tampan.

"Apa tidak bisa dipercepat perjalanan kita? Aku tidak tega melihat Ivon dan Erland kelelahan. Mereka masih manusia," tanya Fane. Loh, kenapa mereka tidak naik kuda? Kudanya saja ditinggal. Itu ide Fael. Katanya biar para kuda terhindar dari bahaya.

"Dipercepat? Boleh." Fael terlihat bersemangat. "Jika ingin cepat, silahkan lari. Ayo! Katanya ingin cepat, jangan lambat seperti siput!"

"Kau ingin Ivon cepat mati, ya?!" Seru Jai protes.

Heafen selaku ksatria yang telah dilatih keras sejak dini menyeringai sembari mengambil ancang-ancang untuk mengangkat pedang miliknya.

"Jika kau tidak mau, aku akan memberi satu sayatan di tubuhmu. Jika kau menurut, aku akan memberi tahu beberapa teknik berpedang yang biasa kugunakan. Bagaimana?" Tawarnya menaik turunkan alis.

"AISH! AKU INGIN PULANG!!!"



»» ——⍟—— ««

[i] IL: Pure Blood | Enhypen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang