Ara-ara, Tomioka-san~

1.2K 101 12
                                    

Setelah beberapa waktu, Giyu kembali ke mansion kupu-kupu untuk check up kesehatannya. Hari itu dia merasa cukup senang.

"Ara-ara, kau kembali seperti yang kukatakan. Kukira kau akan melarikan diri seperti dulu," Shinobu menyambut Giyu di kediamannya dengan jail. "Apakah kau sudah menemukan gadis yang kau sukai? Hanya kau saja pilar berusia 20-an yang belum menikah. Hihihi..."

Giyu tidak menjawab Shinobu dan hanya memasang muka datar. Seperti biasa ia tidak terlalu suka meladeni kejailan Shinobu. Dan karena Shinobu sedang tidak ingin membuang-buang waktu, ia langsung saja melakukan pemeriksaan.

"Baik. Semuanya sudah selesai. Apa ada keluhan lain, Tomioka-san?" tanya Shinobu.

"Tidak."

"Ara, begitu ya."

Hari itu, sebenarnya Shinobu sedang menggunakan kimono pemberian dari seseorang. Namun kata En (burung gagak Shinobu), ia memilih tidak perlu mengatakan nama pemberinya. Karena tak ada orang lain yang ia curigai, Shinobu mengetahui siapa pengirimnya.

"Kalau begitu—terima kasih, Tomioka-san."

"Untuk apa?" tanya Giyu. Ia masih saja bersikap pura-pura tidak tahu.

"Untuk ini," kata Shinobu seraya berdiri dan memamerkan kimononya. "Kau seharusnya memberitahuku, Tomioka-san."

"Kau pikir kimono itu dariku?"

"Yah, soalnya tidak ada orang lain lagi yang kucurigai selain dirimu. Lagipula, kau juga memberi Nezuko-chan hadiah yang sama, kan?" kata Shinobu membuat Giyu speechless.

"Karena itu, terima kasih. Aku sangat menghargainya. Aku juga menyukai pakaian barat dan hiasan rambutnya," kata Shinobu yang kemudian tersenyum.

"Jika kau menyukainya, aku akan membelikannya lagi—untukmu," kata Giyu setelah itu.

"Ara, benarkah? Kalau begitu... aku ingin shiromuku*," kata Shinobu yang membuat Giyu tak paham selama semenit.

*shiromuku adalah kimono yang digunakan untuk pengantin wanita di Jepang. Biasanya berwarna putih.

"Begitu ya, kau sudah akan menikah," kata Giyu semenit kemudian.

"Ahaha... belum kok. Aku masih terlalu muda untuk itu. Lagipula, jika aku menikah lebih dulu, siapa yang akan memeriksa dan merawatmu jika sakit?" kata Shinobu.

"Tentu saja aku akan merawat diriku sendiri," kata Giyu. Shinobu pun terdiam lama memandangi dirinya. Entah mengapa itu membuat Giyu menolak untuk berkontak mata dengan Shinobu.

"K—kalau begitu, bagaimana kalau sepasang shiromuku dan montsuki*?" kata Giyu setelah itu, masih tanpa kontak mata. Shinobu melontarkan tatapan bingung.

*montsuki adalah kimono yang digunakan untuk pengantin pria di Jepang.

"Eh? Montsuki? Siapa yang akan memakainya? Tomioka-san?" Shinobu tertawa. "Tomioka-san memakai montsuki?" tanya Shinobu lagi. Giyu diam setelahnya.

"Ara-ara, Tomioka-san~ apa ini artinya—kau ingin aku menjadi pengantinmu?" tanya Shinobu malu-malu setelahnya. Dan, BINGO!! Tebakan Shinobu tidaklah salah.

"Apakah itu tidak baik-baik saja? Apalagi waktuku tinggal sedikit," kata Giyu. Ia masih menolak menatap Shinobu.

Shinobu menggelengkan kepala sembari membuat Giyu menatapnya. Kemudian berkata, "Tidak, dengan senang hati aku menerimanya." Dia kembali tersenyum dengan penuh yakin. "Aku akan menjadi pengantinmu, Tomioka-san."

Giyu belum menampakkan senyumnya, namun pipinya merah senang dan sembari berkata, "Yoroshikune, Oyome-sama."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

SAATNYA GIYUSHINO BERLAYAR DI SINI!!!

Ahhhh.... Akhirnya part ini dipublish juga!!! Part yang paling membuatku bingung karena membayangkan bagaimana mereka saling mengungkapkan perasaannya. Secara kepribadian Giyu mulai terbuka tapi masih banyak diam, sedangkan aku masih memadukan kepribadian usil dan cueknya Shinobu.

Tapi di samping semua kebingungan itu, semoga mina-san suka..

Tak perlu sungkan untuk memberi vote dan komentar. Vote dan komentar kalian semangatku 😂
Sore ja!!👋🏻

'Till 25 of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang