⚠️⚠️⚠️
SPOILER GARIS KERAD
⚠️⚠️⚠️
>>
.
.
.
.
.
Fanfiction Kimetsu no Yaiba (Afterstory)
.
.
.
Berkisah dari sudut pandang kehidupan Tomioka Giyu dan Shinazugawa Sanemi setelah pertempuran penentuan (pertempuran melawan Muzan).
Kisah ini mengambil a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa minggu setelah pengakuan tentang shiromuku dan montsuki, Giyu dan Shinobu pun melangsungkan pernikahan mereka 7 bulan setelah pernikahan Kanae dan Sanemi. Pesta pernikahan itu digelar di kediaman kupu-kupu dan dihadiri oleh banyak orang di penjuru kota.
"Giyu-san, Shinobu-san... omedetou!!" Giyu dengan montsuki mewahnya melihat ke arah asal suara. Ada Tanjiro yang datang bersama adik dan teman-temannya meneriaki selamat.
"Yo! Selamat melepas keperjakaanmu, Tomioka!" Tengen yang datang bersama istri-istrinya juga ikut meneriaki Giyu.
"HANHAN HAORI!! KEKKON OMEDETOU!!" seperti biasa Inosuke berteriak dan sangat bar-bar.
"Shinobu-san, selamat menempuh hidup baru," kata Zenitsu. Entah mengapa dia malah menangis mewek melihat Shinobu menikah.
"Shinobu... Berbahagialah," ujar Kanae pada Shinobu.
"Shinobu-neesan, Tomioka-san... Omedetou gozaimasu..." Kanao juga memberi selamat pada keduanya.
"Terima kasih semuanya," kata Shinobu dibalik shiromuku-nya yang cantik.
Angin bertiup sepoi, membuat Giyu merasakan hadirnya perasaan bahagia sang kakak, Tsutako bersama dengan sahabatnya, Sabito. Giyu menoleh ke arah bertiupnya angin seraya berkata dalam hati,
"nee-san, Sabito... Arigatou."
"Yo, Tomioka. Saatnya konsumsi? Hidangannya keburu dingin," Sanemi datang langsung menawarkan hidangan pesta.
Jika Sanemi menikah dan mendapat ohagi, kini Sanemi membuatkan Giyu masakan katering pernikahan berupa shakedaikon yang merupakan makanan favoritnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Giyu dan Sanemi yang sekarang menjadi ipar sudah jarang bemusuhan. Mereka lebih menunjukkan kerukunan mereka seperti halnya sesama saudara walau masih canggung. Selain itu, mereka kadang-kadang pergi untuk makan bersama.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yo, mina-san... Seperti biasa, terima kasih sudah menyempatkan membaca chapter ini. Bagaimana cerita di chapter ini? Mungkin cukup membosankan, tapi aku berharap kalian menyukainya.
Silakan tinggalkan komentar dan beri vote untuk cerita ini, ya! Aku sangat berterima kasih untuk itu.
Sore ja!! Sampai bertemu di chapter selanjutnya...
