Seperti niatnya tadi. Renjun saat ini sudah jalan berdampingan dengan Jihan menuju gerbang.
Mereka memang pulang bersama. Sebenarnya Renjun ingin pulang bersama abangnya Hendery. Tapi dia gak tau dimana rumah Jihan. Terus Jihan juga maksa supaya ikut dengannya. Yaudah, akhirnya Renjun mau semobil dengan Jihan.
Sampai di depan gerbang, mobil berwarna hitam sudah ada di depan sekolah Renjun.
Renjun langsung membuka pintu mobil itu, setelah melihat Jihan masuk ke dalam mobil.
"Loh Jeno?" Seru Renjun yang terkejut ketika melihat Jeno yang ada di dalam mobil.
"Kenapa Njun? Kamu teman satu angkatan sama dia kan?" Tanya Jungwoo kepada Renjun. Renjun semakin terkejut ketika melihat Jungwoo yang ada di dalam mobil.
"Loh kak Jungwoo ngapain di sini?" Tanya Renjun yang terkejut akan Jungwoo pacarnya abangnya Lucas, ada di dalam mobil.
"Renjun bisa masuk dulu gak? Udah di klaksonin sama mobil belakang nih njun." Pinta Jungwoo yang membuat Renjun tersadar.
Renjun langsung masuk ke dalam mobil Jungwoo, dan Jungwoo pun langsung menjalankan mobilnya, meninggalkan area perkarangan sekolah.
"Kak Jungwoo ngapain kak? Ada hubungan apa sama Jihan?" Tanya Renjun yang sudah ada di dalam mobil.
"Jihan ade aku." Ucap Jungwoo yang membuat Renjun terkejut.
"Ade? Kok aku gak tau?" Tanya Renjun.
"Kita emang gak ngumbar aja kalo ade kakak. Lagipula kamu juga gak nanya dan gak pernah main ke rumah." Jawab Jungwoo yang masih fokus menyetir.
"Terus Jeno ngapain di sini?" Tanya Renjun, menatap Jeno sejenak dan kemudian mengalihkan pandangannya menatap Jungwoo.
"Motornya Jeno lagi di bengkel. Jadi dia pulang bersama sama kakak. Lagipula rumah kita sampingan kok." Ujar Jungwoo.
"Kak jangan ngaco. Walaupun aku gak pernah ke rumah kakak, aku tau di mana rumah kakak. Bang Lucas pernah kasih tau." Ujar Renjun.
"Itu rumah kakak yang dulu. Kakak udah pindah di samping rumah Jeno." Sahut Jungwoo.
"Persis di samping rumahnya?" Tanya Renjun.
"Iya. Emangnya kenapa? Ada yang salah?" Tanya Jeno, menatap Renjun.
"Ah enggak. Cuma nanya aja." Sahut Renjun gugup ketika mendengar ucapan Jeno.
"Berita putus kalian, itu bener ya?" Tanya Jungwoo yang penasaran. Soalnya Lucas kesel banget pas dengar dia pindah di samping rumah Jeno.
"Iya kak hehe." Jawab Renjun.
"Kenapa putus kak? Padahal kalian berdua cocok banget tau. Padahal aku udah masuk ke club kakak. Noren Shipper" Sambung Jihan yang menyayangkan kabar putus mereka.
Pas mereka jadian tuh banyak banget yang masuk ke Noren Shipper. Shipper-nya Jeno sama Renjun. Malah sampai sekarang, shipper itu masih ada dan masih beridiri tegak, walaupun mereka udah gak bersama.
"Udah keputusan bersama buat putus. Lagipula itu udah lama. Jeno juga udah jadian sama bahagia sama Karina. Jangan di ungkit lagi ya." Pinta Renjun. Gak enak dia ngungkit hubungan dia yang udah kandas, sementara Jeno udah bahagia sama Karina.
"Kalo kamu kapan bahagia Njun? Gak ada niatan buat cari pengganti Jeno?" Pancing Jungwoo yang langsung di balas kekehan sama Renjun.
"Pengennya sih gitu kak. Tapi kayaknya pelet Jeno kuat deh. Semua cowo jadi blur begitu aku jadian dan putus sama Jeno." Seru Renjun.
"Masih cinta?" Tanya Jungwoo, mancing Renjun lagi. Udah tau Renjun kalo di pancing, bakalan keluarin semua yang ada di hatinya.
"Cinta? Masih-lah kak. Tapi aku tau diri kok. Jeno gak suka sama aku. Jeno juga udah punya pasangan. Ya walaupun jiwa pelakor aku rasanya pengen rebut Jeno dari Karina. Tapi akal pikiran aku masih berfikir sehat." Sahut Renjun.
"Ah udah ah kak! Jatohnya jadi kayak curhat!" Ucap Renjun yang ingin obrolan ini selesai. Bisa-bisa ia ngebeberin semuanya ke Jungwoo.
Jungwoo maupun Jihan terkekeh mendengar ucapan Renjun. Renjun itu sebenarnya gadis polos yang berlindung di balik kegalakannya, mungkin.
Sampai di depan rumah Jungwoo, mereka semua langsung keluar dari mobil Jungwoo.
Jungwoo, Jihan dan Renjun langsung berjalan menuju rumah Jungwoo, sedangkan Jeno berjalan ke arah rumahnya.
"Renjun?" Panggil seseorang yang membuat langkah Renjun terhenti.
Renjun melihat Taeyong yang baru saja keluar dari rumahnya.
"Mommy!" Sapa Renjun yang langsung menghampiri Taeyong.
Taeyong langsung memeluk Renjun, begitu Renjun sampai di hadapannya.
"Sayang, kamu kemana aja? Kok jarang kemari?" Tanya Taeyong yang sudah melepaskan pelukkannya.
"Biasa Mommy, udah kelas 12. Renjun lagi sibuk-sibuknya ngehaluin Oppa Korea." Ucap Renjun. Kan gak mungkin kalo Renjun jawab lagi sibuk-sibuknya belajar. Boro-boro belajar, buka buku aja langsung ngantuk.
Taeyong terkekeh mendengar jawaban Renjun. "Kamu kesini mau mampir ya? Ayo masuk." Titah Taeyong yang langsung menarik Renjun ke dalam.
"Mommy, maaf. Tapi Renjun harus ke rumah sebelah dulu, ada urusan yang harus Renjun selesaikan. Nanti setelah selesai, Renjun bakalan pamit kok." Ujar Renjun.
"Janji?" Tanya Taeyong, menatap Renjun ragu.
Renjun tersenyum. Taeyong sangat menggemaskan ketika sedang ragu seperti ini. Pantas saja Jeno menggemaska, orang Taeyong saja sangat menggemaskan.
"Renjun janji Mommy. Kalo gitu Renjun ke sana dulu ya." Ucap Renjun.
"Awas bohong ya! Mommy bakalan masak yang banyak biar kamu makan malam di sini!" Teriak Taeyong.
Renjun menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam rumah Jihan.
"Kakak udah di kenalin ke Bunda-nya Jeno?" Tanya Jihan yang saat ini ada di samping Renjun.
"Iya. Waktu itu Jeno ngajak aku ke rumahnya buat bersihin luka Jeno." Ucap Renjun.
Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamar Jihan, membahas tentang koreo lomba mereka.
"Lagu yang pengen kalian pake apa?" Tanya Renjun, sebelum mereka buat koreo-nya.
Ya kan sebelum buat koreo, kita harus denger dulu lagu yang pengen mereka pakai. Baru kita bisa buat koreonya dan konsep tari mereka.
"Coba deh kak dengerin." Ucap Jihan, memberikan ponselnya kepada Renjun untuk mendengarkan lagu yang sudah ia edit untuk dancing.
Renjun mendengarkannya dengan seksama. Lagu yang Jihan berikan, membuat Renjun langsung terpikirkan konsep girl crush.
Di sepanjang lagu di putar, Renjun menarikan gerakan kecil.
Setelah lagu habis, Renjun mulai berdiri dan memberikan koreo gerakan miliknya, untuk di evaluasi bersama Jihan.
Mereka berdua membahas koreo dancing dengan saksama. Kadang serius, kadang bercanda, kadang juga membahas Jeno. Tanpa mereka sadari kalau Jeno mendengarkan semua ocehan yang mereka keluarkan.
Kamar Jeno berada tepat di samping kamar Jihan. Jeno dapat mendengar semua ocehan antara Jihan dan Renjun. Terkadang Jeno terkekeh ketika mendengar celotehan atau protesan yang keluar dari mulut Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER SEVEN DAY - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!