1. Siwon

907 52 9
                                    

Siwon memijit pelipisnya. Keningnya mengeryit dan matanya menatap tajam remaja di depannya. Menghela nafasnya kasar.

"Baiklah, David Choi , sebaiknya sekarang jelaskan kepada ayah mengapa temanmu bisa masuk rumah sakit dengan dislokasi rahang dan gigi yang lepas 3.."

Remaja itu, yang dipanggil David Choi hanya balik menatap mata ayahnya dan tangannya mengepal keras. "Berkuasa. Aku tidak menyukai anak yang sok berkuasa. Aku tidak peduli jika dia melakukannya di depan orang lain asal jangan di depanku.."

Siwon menghela nafasnya kembali. Darah muda penuh emosi, yang juga mewarisi sifat kerasnya.

Putranya.

Remaja 17 tahun, penuh ambisi, tidak ingin terkalahkan, dan melakukan semua hal tanpa berpikir. Ya sama seperti yang ia lakukan dulu.

" Bukan begitu caranya, David. Ayah mendaftarkanmu ke klub pertahanan diri bukan untuk membuatmu menunjukkan kepada orang lain seberapa kuat kau bisa memukul. Aku yakin, bocah itu akan tewas seandainya Mr. Lee tidak menahanmu.."

"Harusnya memang bocah itu tidak perlu menampakkan wajahnya lagi di depanku.."

"Ada masalah apa, David?"

Remaja itu hanya terdiam, tangannya semakin terkepal kuat.

"David Choi, ayah bertanya padamu.."

Remaja itu sebenarnya sudah diambang ketakutannya. Ayahnya, Si Choi itu, jika marah amat sangat mengerikan. Ia tahu, kali ini tindakannya sudah diluar batas. Membuat temannya menderita dislokasi rahang akibat pukulan kerasnya siang tadi.
Mulut bocah itu memang pantas mendapatkannya, pikirnya. Supaya rasa sok superiornya bisa menghilang.

"David Choi, kali ini ayah tidak bisa menolongmu. Terima hukumannya sebagai laki-laki yang bertanggung jawab. Apapun alasanmu memukulnya, selagi kau tidak bisa menjelaskannya di depan ayah, maka kau yang salah.."

"Dia mengangkat kepalanya, menunjukkan superiornya, lalu menghina Richard, mengatakan bahwa dia tidak lebih hanya putra pelacur yang tidak mengetahui siapa ayahnya. Aku murka, mulutnya memang harus diberikan pelajaran agar tidak sembarangan berucap. Bibi Taeyeon sangat berharga bagiku, begitu pula Richard. Dan aku tidak akan membiarkan, satu orang pun melukai mereka.. "

Remaja itu lantas berdiri, menatap kembali mata sang ayah walaupun ia harus menahan getar yang melanda tubuhnya.
" Aku akan menerima hukuman, tapi tidak dengan permintaan maaf. Bocah tidak beradab itu yang pertama kali harus bersujud di kaki Bibi Taeyeon dan Richard.."

Choi Siwon menatap kepergian putranya, dan kembali menghela nafasnya. Membesarkan seorang remaja dan segala darah muda yang mengalir disana bukan perkara mudah, apalagi ia harus membesarkannya sendiri. Matanya terpejam.

Taeyeon dan Richard memang salah dua dari orang-orang yang begitu berharga bagi putranya. Ditinggal oleh ibu sejak ia dilahirkan, bukan perkara mudah untuk remaja itu. Hidup dengan pengasuh, dan hanya tersisa sedikit waktu darinya yang sibuk bekerja. Hingga saat sekolah dasar, ia berkenalan dengan Richard dan ibunya. Perempuan itu menyayangi putranya, membantunya menjaga bocah nakal itu walaupun tidak sepenuhnya. Tapi perempuan itu amat sangat dihormatinya.

Beberapa kali, Kim Taeyeon, menyuruhnya untuk menikah kembali. Melengkapi rumpang yang tercipta karena bocah nakal itu tidak mengenal sosok ibu sedari ia lahir. Memintanya untuk mencarikan seseorang yang mampu memahami perasaan David.

Pertanyaan besar, mengapa tidak menikah saja dengan Kim Taeyeon? Jawabannya jelas. Ibu dari teman putranya itu, tidak ingin memiliki hubungan jenis apapun dengan laki-laki. Ia cukup hidup berdua dengan putranya. Jelas perempuan itu mengatakan padanya.

Kembali pada David, putranya. Berwatak keras, dan memiliki ego yang sangat tinggi. Tidak akan membiarkan siapapun mengusik orang-orang yang dekat dengannya. Tapi sebenarnya, ia anak yang manis dan manja luar biasa. Persis sepertinya.
Bocah nakal itu, hanya sedang meluapkan emosi yang tertahan di dadanya. Belum memahami bagaimana cara mengontrol hormon emosinya. Dan hal seperti tadi, walaupun jarang terjadi, tapi bisa dikatakan pernah terjadi beberapa kali. Efeknya masih sama, membuatnya sakit kepala.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Choi Siwon, duda, 38 tahun. Memiliki seorang putra remaja berumur 17 tahun. Putra yang ia dapatkan akibat pemikiran tanpa pikir panjang demi ibu remaja tersebut. Mengorbankan segalanya, termasuk hidupnya.

Tapi, David Choi bukanlah kesalahan. David Choi adalah alasannya untuk bertahan hidup, dan melangkah tegak melawan dunia. Memberikan segalanya kepada sang putra, tidak membiarkan hal buruk terjadi padanya. Segalanya ia bisa berikan kepada bocah nakal kesayangannya itu, tapi tidak dengan ibu. Ia tidak mampu mencintai lagi setelah 18 tahun yang lalu, satu satunya orang yang memiliki hatinya, ia lukai dengan sangat dalam.

Ya kesalahan besar yang ia lakukan adalah ia yang tidak mampu menjelaskan apapun pada siapa pun waktu itu, melukai orang lain, mantan kekasihnya. Cintanya, sampai kapan pun, bahkan hingga sekarang.

Alasan ia tidak dapat menerima orang baru di sisinya.
Biarlah orang berpikir karena karena mendiang ibu putranya. Cukuplah hanya ia yang tahu, betapa cinta itu masih bersemayam kuat, menutup pintu hatinya untuk siapapun, dan menahan rindu sekuat tenaga agar tidak terlihat oleh siapapun. Semuanya akan ia lakukan agar David bahagia, dan mendiang ibu bocah nakal itu lega meninggalkan putranya padanya.

*****

JejakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang