3. Siwon

399 43 15
                                    

Mei, 2003

Siwon berjalan cepat, dengan membawa sebuket bunga masuk ke dalam gerbang sebuah sekolah menengah atas. Matanya menatap awas ke seluruh siswa yang ada di halaman sekolah tersebut, mencari seseorang. Bibirnya melengkung sempurna ketika bocah semanis boneka ia temukan di tengah ratusan siswa di lapangan tersebut.

"kyuhyun.."

Yang di panggil namanya, menoleh, matanya awas mencari siapa gerangan yang memanggil namanya.
Ia terlonjak senang ketika menemukan pria tampan, berjalan ke arahnya dengan sebuket bunga di tangannya.

"Buat kamu. Selamat cantik.."

Kyuhyun tersenyum senang. "Kak Siwon. Terima kasih. Kok kesini, kakak ada kelas kan? Katanya ada seminar juga.. "

Siwon tersenyum simpul. Tangannya mengelus rambut tebal halus tersebut.
"Kan hari ini kamu graduation. Udah lulus SMA. Bentar lagi kuliah. Momen berharga buat kamu, Kyu.."

Kyuhyun tersenyum senang. Semakin cantik, dan mempesona.
"Makasih ya kak udah kesini.."

Kyuhyun berjinjit, mendekatkan bibirnya pada telinga siwon, berbisik pelan yang hanya dapat didengar oleh Siwon,
"... Dan i love you kak.."

Mata Siwon berbinar. Inginnya memeluk erat tubuh sintal di depannya apalagi jarang kesayangannya itu mengungkapkan kata cinta seperti itu. Satu tahun bersama, Siwon tahu, Kyuhyun bukan termasuk orang yang suka mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Ia lebih suka menunjukkan lewat perhatian, dan memanjakannya. Khas seorang Cho Kyuhyun.

*****
Juli, 2003

Siwon menjemput Kyuhyun pagi ini. Mereka berencana piknik bersama ke luar kota. Kyuhyun sudah siap dengan segala perlengkapan piknik. Sekeranjang penuh makanan, tikar, buku, gitar, dan sebuah kamera disposable. Kyuhyun ingin mengabadikan momen ini, sebanyak banyaknya karena sebentar lagi ia akan kuliah di luar kota.

Siwon tersenyum senang. Perasaannya membuncah terhadap Kyuhyun. Baginya Kyuhyun, sempurna. Kecintaannya. Kekasihnya. Dunianya. Siwon tidak pernah dapat membayangkan, di masa depan bagaimana kalau ia kehilangan Kyuhyun. Ia tidak akan bisa hidup. Ia tidak akan bisa bernafas lega. Ia akan kehilangan segalanya.

"Kak, nanti kakak jadi mancing?"
"Hmm.. Katanya ikannya banyak disana sayang. Kakak mau coba.."
"Cari yang banyak. Aku bawa peralatan buat bakar ikan, bumbunya juga.."
"Siap laksanakan, sayangnya kakak.."

Siwon menggenggam tangan Kyuhyun, mengecupnya pelan. Tangan yang akan siwon genggam, selamanya.

*****

November, 2003

Siwon meremas tangannya. Kepalanya terasa ingin meledak sekarang. Sahabatnya dari kecil, Tiffany, datang padanya dengan wajah sendu dan masalah teramat besar. Ia datang dengan kondisi pucat, dan terhuyung hampir pingsan kalau saja Siwon tidak sigap menangkap tubuh ringkih gadis itu.

"Siwon, apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Tiff.. Sebentar. Aku akan berpikir sebentar.."

Tiffany datang padanya, berkata bahwa dia sedang hamil, usianya 2 bulan. Saat ditanya Siwon siapa ayah dari bayinya, Tiffany hanya menangis dan mengatakan bahwa ayah dari bayinya adalah pacarnya dan kini sedang koma di rumah sakit akibat kecelakaan seminggu yang lalu. Tiffany bingung, tidak tahu harus melakukan apa. Ia tidak berani berkata pada keluarganya, sungguh.

JejakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang