12. Kyuhyun

779 51 20
                                    

Kyuhyun bolak balik memeriksa ponselnya, berharap ada pesan yang masuk dari Siwon. Namun, nihil. Sudah satu minggu ini, Siwon tidak mengiriminya pesan. Tidak menjemputnya untuk berangkat bersama. Tidak makan malam di rumahnya. Tidak meminta untuk dimasakkan. Siwon seperti menghilang. Atau Siwon memang sengaja menghilang.

Hmm.. Memang sih, dia sendiri yang meminta pada Siwon untuk memberikan jeda padanya, memberikan waktu sendiri. Tapi bukan berarti Siwon menghilang seperti ini kan? Kalau Siwon mengirim pesan, tetap akan dia balas kok.  Atau meminta dimasakkan sesuatu, pasti juga di masakkan. Aneh saja rasanya. Beberapa waktu terakhir dia terbiasa mendapati Siwon ada di sekitarnya, atau berkirim pesan dengannya. Saat tiba-tiba Siwon absen, Kyuhyun merasa ada yang aneh.

Kyuhyun menghela nafasnya. Mengaduk makanan di depannya, dan tidak berminat menghabiskannya.
Changmin dan Minho yang duduk di depannya, mengeryit bingung. Sejak kapan Kyuhyun malas makan? Saat stress tingkat mengunyah Kyuhyun bahkan akan semakin meningkat. Waktu sakit pun, jika orang lain lidahnya pahit tidak ingin makan, Kyuhyun masih lahap. Prinsipnya kan, yang sakit badannya bukan lidahnya.

" Kyuhyun, are you okay?"

Kyuhyun tersentak. Tersadarkan dari lamunannya.
Tersenyum meminta maaf. " i'm okay. Sorry gue lagi sedikit ngga fokus. But I'm okay.."

" yakin?"

Kyuhyun mengangguk mantap. " ngga apa apa kok. Beneran. Lagi ada yang ganggu pikiran aja. But everything's okay.."

Kedua teman dekatnya itu masih memandangnya tidak percaya. " Siwon kan? ", celetuk Changmin tiba-tiba.

" ha? "

" iya. Choi Siwon. Iya kan?"

" hmm.."

Changmin dan Minho akhirnya mengangguk paham.
Siapa lagi kalau bukan Choi Siwon yang bisa membuat seorang Cho Kyuhyun tidak nafsu makan.

" kenapa?"

" Hmm? "

" kenapa Kyuhyun? Jangan di pendam sendiri. Ada beberapa hal, yang mungkin harus lu bagi dengan orang lain, biar bisa ngasih lu pandangan yang lain. Yang tidak terpikirkan bahkan oleh pikiran lu sendiri.."

Kyuhyun meraih minumannya. Menyeruputnya sedikit. " hmm.. Gue ngga tahu harus mulai dari mana sih.. "

" mulai saja dari beberapa waktu terakhir, semenjak kalian dekat kembali.. "

" ya gitu. Kita dekat kembali. Gue nyaman sama dia. Kayak ngerti ngga sih, ngerasain nostalgia dengan cara yang beda.."

Kyuhyun menjeda sebentar ceritanya. Memandang kedua temannya yang memandangnya penasaran dan penuh minat. " wajah kalian kepo banget sih. Asli.. "

" yaaa.. Cho Kyuhyun.. "

Kyuhyun tertawa terbahak. Menggelengkan kepalanya. " ya gitu pokoknya. Sampai seminggu yang lalu, dia bilang ke gue, kedua kali sih lebih tepatnya soalnya yang pertama ngga gue jawab, kalau dia niat ngejadiin gue miliknya. Tahulah sebutannya apa. Gitu lah pokoknya.."

" nah, yang jadi masalah?"

" gue ngga tahu, ini termasuk penolakan apa ngga. Gue jujur sama dia, kalau gue nyaman sama kehadiran dia. Tapi untuk ngejawab iya untuk pertanyaannya, gue masih sulit. Gue masih ragu. Gue bilang, gue minta jeda dan waktu buat sendiri dulu. Dia sih bilangnya iya, mau nungguin gue, minta gue ngga tiba-tiba ngilang, tapi malah dia yang ngilang. Jadi ya gue ngerasa aneh aja akhir akhir ini.. "

" maksudnya? "

" ya gitu. Aneh aja gitu rasanya. Dia sering jemput gue buat anterin ke sekolah. Atau random beliin gue sesuatu. Sering banget, bahkan hampir setiap hari makan malam di rumah gue. Setelah gue bilang gitu, dia beneran ngga ngehubungin gue sama sekali. Ngga ke rumah gue juga. Ngga tahu rasanya aneh aja.. "

JejakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang