9. Siwon

448 52 21
                                    

Happy reading, Love 💙💙

*****
Siwon membuka pintu kamar putranya, dan masuk ke sana. Dipandanginya wajah damai David yang sedang tertidur pulas. Diusapnya pelan pipi putranya itu.

Betapa ia mencintai David, dari sejak ia dilahirkan. Betapa ia mampu mengorbankan segalanya, bahkan hidupnya untuk David.

Mengusap pelan pipi putranya, Siwon kembali meneteskan air matanya. Ia akan melakukan apapun, demi David. Mengorbankan segalanya. Dan, Siwon tahu pasti David sedang menunggu penjelasan darinya.

Tentang segalanya.

Siwon hanya sedang bertaruh dengan waktu. Memohon dengan sangat kepada Tuhan agar orang orang yang berharga untuk hidupnya, Kyuhyun dan David, bahagia. Tetap bahagia walaupun kenyataan pahit akan ia ceritakan satu per satu.

*****

David diam membisu pagi ini. Suasana sarapan yang biasanya hangat oleh cerita, kini senyap. David yang terus menunduk, menekuri sarapannya. Atau Siwon yang terdiam, menyibukkan diri dengan tablet ditangannya.

Mereka sama-sama tidak ingin memulai pembicaraan.

"hah.."

Siwon mendongak ketika mendengar helaan keras dari David. Memberikan pandangan bertanya pada putranya.

"Ayah, ngga ada yang mau dijelasin ke aku?"
"hmm..?"
"seminggu ini aku menahan diri, Yah. Tidak bertanya pada ayah, pun tidak bertanya apapun dengan bunda. Aku menunggu ayah menjelaskannya padaku. Tentang semuanya, Yah. Bagaimana ayah ternyata sudah mengenal bunda. Tentang rahasia yang coba ayah sembunyikan selama ini.. "

Siwon memandang lembut putranya. " berjanjilah dulu kepada ayah, bahwa apapun kebenaran yang akan ayah ceritakan tidak akan membuatmu terpuruk, menyalahkan diri sendiri, dan meninggalkan ayah.. "

" meninggalkan ayah? Maksudnya? Aku cuma punya ayah, aku memang mau pergi kemana?

Siwon menghela nafasnya. Bangkit berdiri, menuju ruang kerjanya. "ikut ayah.."

David menurut. Mengikuti ayahnya masuk ke dalam ruang kerja dan duduk di depan ayahnya. Ayahnya menyerahkan dua lembar foto. Foto ayahnya dan ibu Tiffany, tetapi tidak berada dalam lembar yang sama.
Foto pertama, jelas David tahu. Foto masa muda ayahnya dan Kyuhyun. Yang kedua, foto ibu Tiffany dengan seseorang yang tidak ia kenal, dan tidak pernah ia tahu sebelumnya.

Kepalanya mendongak, menatap penuh tanya sang ayah. "ini apa maksudnya, Yah?"

"inilah kebenaran yang ayah coba sembunyikan selama ini. Ayah bermaksud, menyembunyikannya seumur hidup ayah. Tapi ternyata, waktunya telah datang untuk Ayah jujur padamu.."

"apapun yang ayah ceritakan, kamu sangat berharga untuk ayah. Ayah sekalipun tidak pernah menyesal memilikimu yang lahir dari hati ayah.."

"kamu putra ayah, dan selamanya akan seperti itu.."

David hanya terdiam. Menunggu apa yang akan dijelaskan oleh sang ayah.

"itu foto ayah dan Kyuhyun, yang sering kamu panggil bunda, yang diambil delapan belas tahun yang lalu.."

"delapan belas?"

Siwon mengangguk. "ayah kakak tingkat dua tahun diatasnya, mengenal sejak masa orientasi siswa baru karena ayah ketua osis. Kami dekat, namun baru resmi menjadi sepasang kekasih satu tahun kemudian, tepat saat tahun kedua ayah kuliah. Hubungan kita lancar, sangat lancar. Kami saling mencintai, saling mendukung, mengikat janji. Ayah sangat mencintai Kyuhyun, bahkan hingga detik ini, dua puluh tahun kemudian. Tidak ada yang berubah, sedikit pun.. "

JejakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang