5. Destiny

67 3 0
                                        

"Heungg~~~" nguap Renjun yang perlahan membuka kedua matanya.

"Haus." Gumam Renjun, melihat nakas-nya yang ternyata tidak ada air minum.

Biasanya di rumah, Eomma-nya selalu menyiapkan air minum untuk Renjun, persiapan kalau Renjun haus tiba-tiba. Tapi sekarang Renjun tidak bisa. Ia harus melakukan semuanya sendiri.

Akhirnya Renjun bergegas untuk keluar kamarnya, mengambil minum yang ada di dapur.

"Loh Jeno, kenapa belum tidur?" Tanya Renjun yang kaget ketika melihat Jeno yang masih ada di ruang tamu.

Jeno terkejut dengan kedatangan Renjun, ia segera membenarkan posisi duduknya. "Ah Renjunie." Tegur Jeno yang kaget.

"Iya, kamu kenapa di sini?" Tanya Renjun, mengembalikan pertanyaan yang belum di jawab Jeno.

"Aku tidak bisa tidur. Biasa, insomnia-ku kambuh." Ucap Jeno.

"Kau punya insomnia?" Tanya Renjun.

"Heum, aku sudah terbiasa dengan ini. Jadi, kau tidak perlu khawatir. Nanti aku juga tidur." Seru Jeno.

"Tunggu sini sebentar ya! Aku akan membuatkan teh untuk-mu!" Titah Renjun yang langsung bergegas ke dapur, tanpa menunggu balasan Jeno.

Jeno menautkan kedua alisnya bingung, mengedihkan bahunya acuh, lalu kembali fokus kepada ponsel-nya. Yup! Jeno sedang bermain game di ponsel-nya. Itu sudah jadi rutinitas Jeno kalau dirinya insomnia, dia akan bermain game di ponsel-nya, sampai ia merasakan kantuk.

Setelah beberapa menit berkutat di dapur, Renjun pun kembali dengan membawa dua bua cangkir.

Satu untuk dirinya, dan satunya lagi ia berikan kepada Jeno.

"Minum-lah." Titah Renjun kepada Jeno yang sedang fokus ke ponsel-nya.

Jeno langsung mematikan game-nya dan segera meminum teh buatan Renjun.

"Ini teh apa?" Tanya Jeno, mengendus wangi teh, sebelum dia meminum-nya.

"Teh Chamomile. Teh ini bagus untuk orang yang menderita insomnia. Dia bisa membantu-mu untuk tidur lebih cepat." Jelas Renjun.

"Benarkah? Aku sudah sering meminum teh ini, tapi tetap saja rasa kantuk-ku tidak hilang." Balas Jeno yang tidak percaya dengan ucapan Renjun, tapi tetap meminum teh yang di buatkan Renjun sampai habis.

"Masa sih? Padahal teh itu tergolong ampuh untuk penderita insomnia." Gumam Renjun yang sedikit terkejut dengan penuturan Jeno.

"Iya benar! Aku sudah sangat sering meminum teh itu. Tapi--"

*hoam* ucapan Jeno langsung terputus karena nguap yang datang secara tiba-tiba.

"Itu kau menguap! Berati teh itu benar-benar ampuh dong!" Seru Renjun yang sangat senang ketika melihat dan mendengar Jeno yang menguap.

Jeno tertegun setelah menguap. Kenapa bisa ia langsung menguap, setelah selesai meminum teh Chamomile? Padahal dia tidak seperti ini biasanya. "Aku menguap?" Tanya Jeno yang tidak percaya, dan langsung di angguki kepala oleh Jeno.

"Iya! Kau menguap, mungkin sebentar lagi kamu akan tertidur." Seru Renjun.

"Apakah kau mau menonton film bersama dulu, sebagai teman pengantar tidur-mu?" Usul Renjun, mengajak Jeno untuk menonton film.

"Menonton film?" Tanya Jeno yang langsung di balas anggukkan antusias oleh Renjun.

"Heum, nonton film. Apakah kau mau? Kalau mau, aku ada rekomendasi film yang bagus untuk kita tonton!" Seru Renjun.

Jeno mempertimbangkan ajakan Renjun sejenak, sebelum akhirnya ia menggelengkan kepalanya. "Renjunie mianhe. Bukan-nya aku tidak mau nonton bersama dengan-mu. Aku hanya tidak suka menonton film." Ujar Jeno, menatap Renjun tidak enak. Ia tidak enak menolak ajakan Renjun.

Renjun yang mendengar jawaban Jeno pun mengerti. Karena tidak semua orang suka dengan menonton. Jadi dia memaklumi itu. "Ah, kau tunggu dulu ya! Aku akan mengambilkan sesuatu untuk-mu! Tunggu di sini!" Pinta Renjun yang langsung bergegas mengambil sesuatu di dalam kamarnya.

Jeno menggelengkan kepalanya ketika rasa kantuk itu semakin menguasai dirinya.

Jeno heran, biasanya dia tidak seperti ini. Mau minum apapun untuk membuat-nya cepat tidur pun biasanya tak berfungsi. Tapi kenapa minum teh chamomile buatan Renjun kok rasa kantuk-nya datang dengan sangat cepat?

"Ini untuk-mu." Ujar Renjun, memberikan satu buah lilin yang ada di dalam tempat.

"Ini apa? Lilin untuk apa?" Tanya Jeno, seraya mengambil lilin pemberian Renjun.

"Ini lilin aroma terapi untuk-mu! agar kau tidur dengan nyenyak dan membuat-mu rileks." Jelas Renjun.

"Apakah akan berfungsi?" Tanya Jeno ragu.

Renjun menganggukkan kepala-nya antusias. "Tentu saja. Aku bisa menjamin kau tidur dengan nyenyak tanpa gangguan." Jelas Renjun.

"Kalau begitu aku masuk ke dalam dulu ya! aku mengantuk! Anyyeong Jeno!" Ujar Renjun yang langsung masuk ke dalam kamarnya.

Jeno yang melihat Renjun telah masuk ke dalam kamarnya pun mulai turut masuk ke dalam kamarnya sendiri. Rasa kantuknya benar-benar tidak bisa di tahan lagi.

Sampai di dalam kamar, Jeno langsung menyalakan lilin pemberian Renjun, lalu menaruhnya di atas nakas. Setelahnya, Jeno langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang-nya. Lalu menutup matanya dengan perlahan.

Sedangkan Renjun, dia perlu waktu yang sedikit lama untuk meneruskan tidurnya. Ia tipikal orang yang tidak mudah untuk tidur kembali setelah bangun. Jadi, perlu beberapa waktu untuk tidur kembali.
---
Pagi harinya, Jeno, Jisung, Renjun dan Jaemin pun sudah bangun dari tidurnya.

"Loh Nana, kau sedang membuat apa?" Tanya Renjun yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya.

"Bukan-kah aku sudah berjanji untuk membalas makanan-mu. Jadi, aku sudah membuatkan sarapan untuk kamu dan lainnya." Jelas Jaemin.

"Hyung memasak?" Tanya Jisung yang baru saja datang, dengan Jeno yang ada di belakang-nya.

Jisung dan Jeno langsung mengambil tempat duduk di tempat yang biasa ia duduk-ki. Sedangkan Renjun membantu Jaemin menata masakan-nya.

"Cha! Saat-nya kita makan!" Ujar Jaemin setelah selesai masak.

Mereka berempat pun mulai makan bersama dengan nikmat.

Setelah makan, barulah mereka bergegas jalan ke-sekolah mereka secara bersama.

Renjun, Jeno dan Jaemin yang masuk ke dalam kelasnya ketika sampai. Serta Jisung yang masuk ke dalam ruang kelas yang kelasnya derbeda satu tahun di bawah Jaemin, Jeno dan Renjun.

"Bagaimana dengan mereka? Tidak seburuk yang kau pikirkan bukan?" Tanya Haechan, ketika Renjun sudah duduk di sampingnya.

Renjun menoleh, menatap Haechan dengan senyuman. "Heum. Ternyata mereka tidak cuek dan dingin. Kau tau? Aku satu ruangan dengan mereka bertiga." Cerita Renjun.

"Mereka bertiga?" Tanya Haechan yang masih bingung siapa yang di sebut Renjun.

"Heum. Aku satu ruangan dengan Jeno, Jaemin dan Jisung." Seru Renjun.

"Daebak! Ternyata orang yang ingin kau hindari, satu ruangan dengan-mu. Bukan hanya satu ruangan! Tapi kau juga satu kelas dengan-mu dan bahkan satu ekstrakulikuler dengan-mu. Apakah ini takdir untuk kalian berdua?"

MEET YOU - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang