8. How Did U Know

61 5 0
                                    

Pagi harinya, Renjun, Jaemin, Jisung dan Jeno pun mulai jalan bersama menuju sekolah.

Sesuai janji, Renjun tetap bersikap biasa saja kepada Jeno tentang kejadian semalam.

"Yak Lee Haechan!" Protes Renjun kepada Haechan yang terus menjahili dirinya.

Dia sudah sangat lelah menghadapi Lee Haechan yang tingkat kejahilan-nya tuh sudah di ambang batas.

"Cha, bagaimana perkembangan koreografi-nya?" Tanya guru pembimbing mereka yang baru saja masuk ke ruangan dream.

"Untuk lagu hello future-nya sudah jadi. Tapi kami ingin seonsaengnim melihat-nya dulu." Seru Mark, kepada guru pembimbing mereka.

"Benarkah? Secepat itu?" Tanya Pak guru kepada Mark, seraya menatap Mark dan anggotanya dengan tatapan tidak percaya.

"Hm, apakah ada yang salah?" Tanya Mark dengan tatapan tak percaya.

Guru pembimbing pun menggelengkan kepalanya. "Oke kalau gitu, kita lihat koreografinya."

Mereka bertujuh pun mulai membentuk formasi, dan mulai menunjukkan koreografi mereka kepada guru pembimbing.

Guru pembimbing mereka pun mulai memperhatikan gerakan mereka dengan serius tanpa adanya yang terlewat.

*prok prok prok prok* terpukan tangan dari guru pembimbing untuk mereka bertujuh setelah melihat koreografi yang di mainkan oleh mereka bertujuh.

"Oke kalau gitu kita istirahat sejenak. Aku akan menjelaskan beberapa kualifikasi untuk penilaian nanti." Jelas guru pembimbing, sebelum pergi meninggalkan ruang latihan mereka.

Yup, Renjun mengambil kelas dancer. Di mana setiap harinya dia harus membuat koreografi untuk para idol comeback.

Nantinya koreografi dari masing-masing club entah itu dari Dream, 127, Wayv, U, Bts, Exo, Got7 dan lain-nya akan di nilai dan di pilih, yang mana yang paling bagus, akan di jadikan tarian mereka untuk di tampilkan ke layar tv.

Tapi Renjun tetap belajar pelajaran normal lainnya. Walaupun yang lebih di fokuskan di sekolah ini adalah tarian mereka.

Ah! Sekolah ini tidak memungut biaya apapun. Malah sekolah ini yang merekrut para anggotanya untuk di seleksi. Tarian yang paling bagus, akan di angkat menjadi murid di sekolah ini.

Semua fasilitas di sini gratis, mereka di gaji dari hasil tarian mereka dan perkembangan tari mereka. Tak jarang juga banyak agensi yang mengambil trainee untuk di jadikan idol perusahaan-nya, dari sekolah ini.

Tentu saja sebelum mereka masuk ke dalam sekolah ini, mereka harus menandatangani perjanjian kontrak yang di buat oleh sekolah ini.

"Kau mau ke mana?" Tanya Haechan kepada Renjun yang tiba-tiba beranjak dari duduk-nya.

Perkataan Haechan mengundang atensi member lainnya. Jaemin, Mark, Jisung, Chenle dan Jeno langsung mengalihkan pandangan mereka menatap Renjun.

Renjun meringis. "Aku hanya ingin ke toilet. Kenapa tatapan mata kalian seperti itu?!" Sentak Renjun.

Haechan mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Mau aku antar?" Tawar Haechan yang langsung mendapatkan pelototan dari member lainnya.

"Bercanda. Kenapa kalian serius sekali sih?" Ucap Haechan di iringi kekehan untuk mencairkan suasana.

"Apakah kalian ingin menitip sesuatu? Aku bisa belikan setelah selesai dari toilet." Tanya Renjun yang langsung di jawab dengan gelengan kepala oleh member.

Renjun langsung keluar dari ruangan setelah mendapatkan jawaban dari member.

"Aku mencintai Renjun." Satu ucapan yang keluar dari mulut Haechan secara tiba-tiba, membuat semua yang ada di ruangan menatap dirinya.

"Apa?" Tanya Jaemin memastikan.

"Aku menyukai Renjun dan berniat untuk menjadikan-nya sebagai kekasih-ku." Seru Haechan.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jisung yang akhirnya membuka suara.

"Ini tidak tiba-tiba Jisungie. Aku sudah lama menyukai-nya. Tapi beberapa minggu belakangan ini aku meyakinkan hati-ku. Apakah aku benar-benar mencintai-nya atau tidak. Tapi ternyata aku benar-benar mencintai-nya." Jelas Haechan.

"Terus apa rencana-mu?" Tanya Mark.

"Aku ingin menyatakan perasaan-ku. Tapi aku tidak tau harus memulai dari mana. Aku takut Renjun menolak-ku." Ujar Haechan, di iringi helaan nafas pasrah.

"Yang jadi permasalahan-nya bukan Renjun Noona menyukai Hyung atau tidak. Yang jadi permasalahan-nya adalah sekolah ini melarang kita untuk menjalin kasih. Kau tau sendiri bukan peraturan yang kita tanda tangani di perjanjian kontrak antara kita dan sekolah ini." Seru Chenle.

"Kalau masalah itu sih aku bisa backstreet. Aku tidak akan membiarkan Renjun di marahi oleh guru pembimbing atau sampai di keluarkan dari sekolah ini."

"Renjun sudah ada orang yang ia sukai." Celetuk Jeno yang daritadi diam.

Entah kenapa hatinya sangat panas ketika Haechan memberitahu kalau Haechan menyukai Renjun.

Jeno seperti tidak terima Haechan berbicara seperti itu. Apalagi ketika Haechan mengatakan bahwa ia berencana untuk menjadikan Renjun sebagai kekasihnya.

Pertanyaan Jeno pun sukses membuat semua orang yang ada di dalam ruangan penasaran. Bukan hanya Haechan saja! Tapi juga Mark, Jaemin, Jisung dan Chenle.

"Kau tau dari siapa? Apakah Renjun memberi tahu-mu?" Tanya Jaemin yang seperti tidak percaya dengan ucapan Jeno.

Jeno mengangguk-kan kepala-nya dengan yakin. "Renjun berkata kepada-ku kalau dia sedang menyukai orang lain." Dusta Jeno.

Jeno tidak tau apa yang di pikirkan otaknya sehingga dia berbicara seperti ini. Dia hanya ingin Haechan mengurungkan niatnya untuk menjadikan Renjun sebagai kekasihnya. Maka dari itu mulut-nya langsung berkata kalau Renjun menyukai seseorang, ketika Haechan berbicara seperti itu.

Baru saja Haechan ingin menjawab pertanyaan Jeno, Renjun sudah masuk dengan membawa beberapa makanan di kedua tangan-nya.

"Yak! Kalian semua lagi pada ngomongin aku ya?" Hardik Renjun kepada member-nya.

Bagaimana tidak curiga kalau pas Renjun masuk, semua-nya pada diam dan memalingkan wajah, seperti sedang membicarakan dirinya.

"Kita memang sedang membicarakan-mu." Celetuk Haechan yang sukses mendapatkan tatapan mengintimidasi dari Jaemin, Jisung, Jeno dan Mark.

"Yak! Kalian membicarakan apa sampai-sampai harus diam ketika aku datang? Apakah kalian membicarakan hal yang tidak-tidak karena aku satu-satunya wanita di sini?" Tuduh Renjun, menatap ke-lima teman-nya dengan nyalang.

*pletak* Renjun langsung mendapatkan toyoran belakang dari Haechan. "Kalau ngomong itu di filter dulu!" Peringat Haechan.

"Ya habisan kalian! Gimana aku gamau curiga kalau tindakan kalian seperti itu. Memangnya apa sih yang kalian bicarakan?" Tanya Renjun penasaran, tapi tangan-nya tidak ada henti-nya untuk membuka kemasan makanan yang ia beli, dan langsung memasukkan-nya ke dalam mulutnya.

"Kau sedang menyukai seseorang?" Tanya Haechan to the point, sukses membuat Renjun tersedak makanan-nya sendiri.

"Yak! Kalau makan itu yang benar! Kau bukan anak kecil lagi ya!" Peringat Haechan, seraya menepuk punggung belakang Renjun.

"Habisah kau!" Protes Renjun.

"Jadi gimana? Apakah benar?" Tanya Haechan.

"Bagaimana kalian bisa tau kalau aku sedang menyukai seseorang?"

MEET YOU - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang