"Jadi benar kau sedang menyukai seseorang?" Tanya Haechan, memastikan jawaban Renjun sekali lagi.
Renjun langsung mengangguk-kan kepala-nya antusias. "Tentu saja. Kau tau darimana kalau aku sedang menyukai seseorang?" Tanya Renjun, menatap Haechan dengan tatapan bingung.
"Jeno." Seru Haechan seraya menatap Jeno, yang saat ini tengah menatap Renjun dengan pandangan yang sangat sulit di artikan.
"Jeno?" Tanya Renjun sekali lagi.
"Hm, Jeno yang memberitahu-mu kalau kau sedang menyukai orang lain." Seru Haechan.
"Siapa yang kau sukai?" Tanya Haechan, mengundang atensi semua member menjadi menatap Renjun.
"Ada. Kenapa emang sih?" Tanya Renjun penasaran.
"Orangnya bersekolah di sini?" Tanya Haechan lagi.
"Hm. Dia bersekolah di sini." Jawab Renjun.
"Apakah dia anak dream?" Tanya Haechan yang membuat Renjun tergagap.
Bagaimana bisa Renjun memberi tahu Haechan, kalau orangnya saja ada di sini?
"Bukan." Dusta Renjun. Ia tidak mau membuat orang itu risih kalau Renjun memberi tahu kalau ia menyukai anak dream.
"Dia ada di sini." Seru Haechan dengan senyuman mengembang dan membuat Renjun menggelengkan kepalanya kikuk.
"Yak! Aku bilang tidak ada di sini! Kenapa kau jadi menyimpulkan dia ada di sini?!" Sentak Renjun kesal sekaligus panik.
"Kau tidak bisa bohong Injun-ah. Terlihat sekali kalau diri-mu berbohong ketika berkata bukan." Ujar Haechan.
"Terserah kau!" Final Renjun yang langsung melanjutkan acara makan-nya.
"Kita tidak akan marah atau memberi tahu guru pembimbing kalau kau menyukai salah satu dari kami. Rasa menyukai seseorang itu adalah hal wajar Injun-ah." Jelas Mark yang akhirnya membuka suara.
Mark juga penasaran siapa yang di sukai Renjun? Mark berharap kalau Renjun menyukai dirinya. Karena Mark juga menyukai Renjun. Bukan hanya fisik, tapi juga kepribadian Renjun. Renjun memiliki kepribadian positif yang membuat orang yang ada di sekitarnya nyaman.
Ah, bukan hanya Mark. Tapi seluruh member. Chenle, Jisung,Haechan Jaemin dan mungkin Jeno.
Tanpa sadar, mereka semua sudah terpikat oleh pesona yang Renjun miliki.
"Tapi aku tidak menyukai kalian!" Seru Renjun yang kesal karena terus di pojoki oleh member.
"Sudah. Jangan memojok-kan Renjun seperti itu." Seru Jaeminyang mulai duduk di samping Renjun dan makan bersama.
Tanpa Renjun sadari, bahwa sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan Renjun dan sangat penasaran akan orang yang di sukai Renjun.
Siapa lagi kalau bukan Jeno. Jeno sangat penasaran akan siapa yang di sukai Renjun.
'Siapa orang itu? Apakah aku? Tapi bagaimana kalau member lain dan Haechan? Haechan menyukai Renjun, dan Renjun juga menyukai Haechan? Mereka benar-benar akan menjadi kekasih kalau hal itu sampai terjadi.' Batin Jeno yang membuat hatinya semakin panas bila memikirkan ini semua.
---Saat ini Renjun tengah jalan bersama dengan Ningning. Member dari club kelas tari Aespa yang ternyata berasal dari China juga. Renjun senang ketika memiliki teman seperkampungan.
Yup, setelah latihan, member lelaki-nya di panggil coach untuk mengikuti kelas tambahan.
Dan karena Renjun sendirian di dalam club-nya, jadi dia memutuskan untuk jalan bersama Ningning yang saat ini sedang tidak memiliki acara.
Renjun dan Ningning sudah berteman sejak pertama kali Renjun masuk ke dalam sekolah ini. Jadi ya mereka sudah sangat akrab satu sama lain. Entah siapa yang mulai, yang jelas mereka dekat.
"Jadi bagaimana? Apakah orang itu tau kalau kau menyukai-nya?" Tanya Ningning seraya memasuk-kan ice cream ke mulut-nya.
Ah, Renjun sudah memberitahu mengenai lelaki yang di sukai Renjun di club yang dirinya tempati. Renjun bercerita semua kepada Ningning. Menurut Renjun, Ningning orang yang dapat di percaya. Lagipula hanya Ningning yang ia punyai dan ia percaya di sini.
"Tidak. Aku hanya berkata kalau aku sedang menyukai seseorang di sekolah ini." Seru Renjun.
"Tapi bagaimana mereka tau kalau kau menyukai seseorang yng ada di club tari-mu?" Tanya Ningning penasaran akan cerita yang Renjun beritahu.
"Itu semua karena Lee Haechan. Tiba-tiba Haechan berkata kalau aku menyukai seseorang yang ada di club tari-ku. Padahal aku sudah mengelak kalau bukan. Tapi Haechan berkata kalau aku tidak pandai berbohong. Ia langsung tau setelah mendengar jawaban aku." Ujar Renjun.
"Apakah aku tidak pandai berbohong?" Tanya Renjun, menatap Ningning.
Ningning menatap Renjun sejenak, sebelum akhirnya menggangguk-kan kepala-nya. "Kau tidak pandai berbohong." Seru Ninging yang langsung di balad dengusan kasar oleh Renjun.
"Kenapa tidak langsung kasih tau orang-nya saja sih? Kan kata diri-mu, dia terlihat menyukai diri-mu" Tanya Ningning yang sudah gregetan.
Renjun mendecak mendengarnya. "Yak! Aku tidak bilang seperti itu ya! Sikap dia kepada diriku itu seperti warna abu-abu Ningning. Aku tidak tau apakah dia menyukai-ku atau tidak. Aku hanya takut kalau ini semua rasa kepercayaan diri-ku sendiri. Kau tau sendiri kalau dia di sukai banyak orang." Seru Renjun.
Yup, anak dream itu di sukai banyak orang yang ada di sekolah ini. Bukan hanya anak Dream, tapi juga anak 127.
"Kau tidak akan pernah tau kalau kau tidak memberi tahu-nya!" Rutuk Ningning kesal.
"Aku takut untuk memberi tahu-nya. Aku takut setelah aku memberi tahu bahwa aku menyukai diri-nya, dia malah menghindari aku karena risih." Ujar Renjun yang sudah memasang wajah murung.
"Yak! Lebih baik di tolak dan di jauhkan setelah kau mengutarakan perasaan-mu daripada kau harus menyimpan secara pribadi." Jelas Ningining.
"Lagipula kita tidak tau apa yang terjadi ke depan-nya. Jadi, lebih baik kau memberi tahu-nya laludia menghindari. Daripada dia menghindar dengan sendiri-nya." Sambung Ningning.
"Haruskah?" Tanya Renjun yang sedang menimbang ucapan Ningning.
Ningning langsung mengangguk-kan kepala-nya dengan yakin.
***Setelah menghabiskan waktu bersana Ningning, Renjun akhirnya memutuskan untuk kembali ke asrama-nya.
Di sepanjang jalan menuju asrama, Renjun terus memikirkan ucapan Ningning.
Sampai di depan pintu asrama-nya, Renjun segera memasuk-kan kunci ke dalam pintu, dan membuka pintu itu lalu masuk ke dalam.
Sampai di dalam asrama, Renjun menautkan kedua alisnya.
"Apakah mereka belum pulang?" Tanya Renjun, ketika sampai asrama, asrama-nya sangat sepi.
Renjun mengedihkan bahunya acuh dan langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Sampai di dalam kamar, Renjun langsung menggantung tas-nya, mengambil handuk dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Bukan-nya mandi, Renjun malah merenung sejenak. Memikirkan semua perkataan Ningning yang masih terputar di otaknya.
"Aish! Kenapa harus di pikirkan sih?!" Rutuk Renjun yang langsung bergegas mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEET YOU - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!