~Reyhan Vinson Devandra~
Reyhan Vinson Devandra, anak tunggal kaya raya dari sepasang suami istri yang sudah berpisah. Orang tua nya berpisah saat reyhan masih kecil, setelah perpisahan orang tua nya reyhan di rawat oleh orang tua ibunya yaitu nenek kakek nya sekarang, ibu menetap sendirian karena pekerjaannya sedangkan ayah nya, ntah reyhan tidak pernah tahu di mana keberadaan seseorang yang dia panggil ayah tersebut.
Reyhan tidak ingin terlalu larut dengan keadaannya sekarang, yang selalu dia pikirkan adalah bagaimana cara membalas budi kepada neneknya yang rambut nya sudah mulai memutih.
Sore itu setelah pulang sekolah reyhan berganti baju dan langsung merebahkan diri di kamarnya, membuka gadget mahal yang dia punya dan menscrool whats*pp untuk melihat apa ada informasi kelas yang ketinggalan.
Setelah memastikan bahwa tidak ada yang perlu di lihat lagi di handphone nya, Reyhan pun mematikan layar handphone nya lalu mulai memejamkan matanya, mengumpulkan memori-memori di dalam otak nya serta rencana-rencananya untuk masa depan.
"Han, anterin nenek ke pasar yah, mau beli bahan makanan" ucap seorang wanita yang sudah membuka pintu kamar cucu kesayangannya itu.
Reyhan pan berdehem untuk menjawab neneknya, lalu duduk dan melihat jam di dinding kamarnya.
"Reyhan cuci muka dulu" ucapnya sambil menuju kamar mandi yang berada di kamarnya itu.
"Nenek duluan ke depan yah"
Reyhan mengangguk sekilas sambil membersihkan air yang ada di wajahnya menggunakan handuk, setelah itu dia menuju lemari mengambil hoodie hitam dan menyisil rambutnya sebentar di depan kaca.
"Ganteng juga gua yah" ucapnya pada dirinya sendiri sambil tersenyum bangga.
Reyhan dan neneknya pun sampai ke pasar modern yang ada di kota nya, memarkirkan mobilnya lalu mengekori neneknya yang berjalan tidak santai di depannya itu.
"Kenapa emak-emak jalannya gak nyante?" tanya reyhan pada dirinya sendiri sebenarnya, namun nenek yang mendengar itu langsung menimpali.
"Kalo nyante ntar keburu yang di cari habis, lagian nenek udah nenek-nenek bukan emak-emak lagi"
"Naik satu tingkat yah nek"
Mendengar penuturan cucu nya nenek nya reyhan hanya bisa tertawa geli.
.
.
.
.Setelah mengantar nenek nya, reyhan berkutik dengn laptop nya sekarang, pasti orang-orang ngira reyhan sedang melakukan pekerjaan sekolah atau pekerjaan organisasi di sekolahnya, tapi yang sebenarnya terjadi adalah reyhan lagi ngedit video buat di up di kanal youtubenya.
Yah, setelah mendengar penuturan Arya waktu itu membuat Reyhan ingin mewujudkan mimpi nya, dari dulu reyhan sangat menyukai musik, terlihat dari kamarnya yang di penuhi dengan alat-alat musik, bahkan reyhan punya beberapa album penyanyi favoritnya sebut saja the beatles, bts, dan beberapa penyanyi lainnya.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamarnya, reyhan pun langsung berdiri membukakan pintu untuk orang itu.
"Anjir gua nginep sini yah, apartemen di kunci, gua juga lupa password pintu, 2 orang itu gak pulang ada acara camping sama teman-temannya dan mereka gak ngebales chat gua"
"Yoi, masuk aja" ucap reyhan pada laki-laki 1 tahun lebih tua darinya itu.
"Lagi ngapain han?"
"Ngedit video gua, bingung banget"
"Bingung nya di mana?" Arya bertanya sambil mengeluarkan handphone nya untuk melihat jam.
"Nih coba tonton dulu, gua rasa ada yang kurang gak sih?"
Arya pun mendekati tempat duduk reyhan lalu menonton video editan temannya itu.
"Bagus, kurang nya di pencahayaan, terus kalo bisa efek glitch nya gak usah kebanyakan, kek nya di beberapa bagian aja, di sini, di sini, sama di sini mungkin" Arya memberikan pendapatnya pada reyhan.
Reyhan mengerjakan video nya sambil mendengarkan Arya, lalu memutar ulang video itu, dan ntah kenapa walaupun masih terasa kurang, reyhan merasa cukup.
"Kapan up di yout*be nya?" Tanya Arya pada Reyhan
"Besok mungkin" jawab reyhan sambil meregangkan tubuhnya yang sudah duduk berjam-jam di meja belajarnya.
Arya :"Wihh, ntar gua bantu promosi"
Reyhan:"Yoi, harus"
Mereka berdua berbaring bersebelahan sambil memainkan handphone nya, kasur kamar reyhan itu cukup luas jadi cukup nyaman bahkan saat di tiduri 4 orang.
Arya :"kapan lulusnya dah lu pada?, lama amat"
Reyhan pun terkekeh sebentar sebelum menjawab pertanyaan Arya.
Reyhan :"bentar lagi, minggu depan juga udah mulai ujian"
Arya :"wih bentar lagi nyusul dong, btw 2 bulan lagi umur lu samaan sama gua" Ucap Arya lalu tertawa keras.
Reyhan :"anjir tua amat dah gua"
Arya :"kan emang udah tua"
Reyhan :"sadar diri!!" Ucap reyhan tidak santai
Arya :"Aku masih 10 tahun kakak"
Ucapan Arya dan tampang yang di imut-imutin bikin Reyhan memukulkan guling itu keras pada Arya.
"Aw, keras amat lu mukul gua, sakit anjir"
Reyhan :"lagian, gak usah di imut-imutin gitu, jijik gua" ucapnya mendelik ke arah Arya.
Arya :"ye, bilang aja takut belok karena gua"
Reyhan :"kan gua emang belok"
Arya :"astaghfirullah, istighfar han istighfar ayo"
Arya denga hebohnya bangun dari acara berbaring nya dan duduk menghadap Reyhan, lalu menaruh tangannya di dahi reyhan, sedikit menekannya."ALLAHULAILLAHA ILLAHA....."
"Anjing" reyhan menghempaskan tangan yang tadinya ada di kepalanya lalu menatap orang itu dengan sengit.
"GUA BERCANDA YA ALLAH, GUA MASIH SUKA SEMANGKA"
Arya cuma cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang terasa sedikit gatal.
Reyhan :"napa lu garuk-garuk, ketombean apa kutuan?" Di akhiri dengan senyuman mengejek.
Arya :"iya nih kutuan keknya, gatel mau gua kasih ke lo aja kutunya" ucap arya asal, padalah kepalanya mah bersih gak ada kutu gak ada ketombe.
Reyhan :"rambut lo rontok banget"
Ucapan reyhan menyadarkan Arya yang melihat tangannya yang penuh dengan rambut.
Arya :"iya nih salah shampoo, biasa nya gua pake rejoice hijab"
Reyhan :"lu kan gak hijaban Ar" ucap reyhan dengan wajah bingung.
Arya :"nanti kan gua berhijab" di akhiri dengan cengiran seorang Arya.
Reyhan :"LU LAKI BEGO!"
Arya tertawa keras karena reyhan yang akhir-akhir ini sering nge gas, sangat seru mengusili anak satu ini.
Setelah percakapan tidak bermanfaat itu Arya mencoba menutup matanya, sedangkan Reyhan masih sibuk mengotak-atik hp nya.
Arya :"belum tidur lo?" Tanya arya pada reyhan saat terbangun dari tidurnya.
Reyhan :"udah tadi, gua tinggal gak papa kan, gua mau bantuin nenek buka toko"
Arya hanya berdehem sebagai jawaban lalu melanjutkan tidurnya, sedang reyhan sudah keluar kamar dan menuju toko neneknya di samping rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit : sang cakrawala
Short StoryKehidupan adalah awal dari sebuah karya, bukan karya kita sebagai makhluk tapi kehidupan adalah karya tuhan untuk kita makhluknya. Kalian pernah dengar tentang bahwasanya kita di berikan pertanyaan mau hidup seperti apa dan mau mati seperti apa. Di...