{D&B}

5.2K 762 446
                                    

Happy 101K pembaca. Maaciw buat semuanya ya. Jangan lupa tetep vote dan comment!

D&B

________

HAI

VOTE DAN COMMENT!

OKE

YUK BACA.

SELAMAT MEMBACA.

SEMOGA SUKA. AAMIIN.

Tandain Typo

______

[AUTHOR POV]

    "Paman, lakukanlah sesuatu. Kita tidak bisa mengulur waktu lagi!" geram Alex. Sedari tadi dirinya dan Paman Ethan, hanya saling terdiam memikirkan Daniel dan Bella. Paman Ethan mengangkat satu kaki nya menumpukan kedua kakinya. Duduk diatas sofa dengan tatapan tenang, tanpa mengeluarkan suara.

   "Kau kenal, dokter yang dibawa oleh Abraham tadi?" tanya Paman Ethan memecah keheningan. Dia hanya kenal, tidak terlalu berhubungan dekat dengan Abraham. Sekedar rekan bisnis belaka.

    "Kenal, dia dokter pengganti yang beberapa minggu lalu dikirim dari rumah sakit X, untuk memantau kesehatan Daniel. Namanya Ervan." jawab Alex datar.

    Mata Paman Ethan memicing curiga. "Sepertinya, ada yang terjadi dengan dokter itu. Kau lihat tadi bagaimana muka dan tubuh nya hancur."

   "Hm. Mungkin dia memiliki masalah pribadi dengan Daniel, atau wanita jalang itu."

    Pikiran paman Ethan berputar mencari jawaban apa hubungan Dokter itu dengan Daniel, mengumpulkan kepingan-kepingan kejadian yang mungkin saja menjawab ada masalah apa dokter Ervan dengan Daniel.

    Paman Ethan berdecak kesal karena menyesal tidak memasang cctv dimansion Daniel, dulu dia tidak memasang cctv supaya tidak ada bukti jika Bella dan Bee berhasil dibunuh. Sebelum mengira kalau Daniel akan mengkhianatinya.

    Namun ingatan nya kembali saat Daniel meminta Bodyguard kepada nya secara tiba-tiba. Saat itu, Daniel mengatakan kepadanya jika ada orang yang ingin membawa Bella pergi. Apakah dokter itu yang ingin membawa Bella pergi? Lalu jika iya, kenapa dokter itu ingin membawa kabur Bella.

   Senyum smirk pun tersungging dibibirnya.

    "Kita harus mencari tahu hubungan dokter itu. Setelah itu, kita akan mulai menyusun rencana!" balas Paman Ethan datar.

    Alex berseru senang, akhirnya bujukan nya terkabulkan. Ia tidak sabar menghabisi pengkhianat seperti Daniel, dulu ia sudah memperingatkan Daniel, tapi tidak dihiraukan.

    "Baik Paman, sekarang mari kita party dulu. Sebelum berperang." ajak Alex. Kebiasan kedua orang gila itu selalu pergi party meniduri ratusan wanita demi kepuasan.

    "C'mon. Sudah lama, rudal ku menganggur."

______

   Dirumah sakit, Abraham dan Nova berkaca-kaca mendengar tentang keadaan Ervan dari dokter yang menangani. Ervan mengalami luka yang cukup serius dan mengharuskam salah satu tangan nya diamputasi. Nova, sebagai ibu tentu saja menangis histeris. Kehilangan Ervan beberapa minggu membuat Nova hancur. Dan setelah bertemu, anak satu-satu nya harus mengalami hal yang menyedihkan.

DESTROYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang