deux

255 44 11
                                    

Soobin terbangun dari tidurnya karena mobil yang tiba-tiba berhenti, Beomgyu bahkan sampai mengaduh kesakitan karena jidatnya terbentur dengan kursi yang ada di depannya.

"Kenapa bang?" tanya Yeonjun pada Taehyung.

"Tadi kayak ada anak kecil cewe lari, jadi gua reflek ngerem. Bentar gua cek dulu takut kenapa-napa." saat Taehyung hendak keluar Taehyun mencegahnya dan mencengkram bahu Taehyung kuat, ia menatap Taehyung.

"Gak Taehyun. Gua harus tetep cek kalau anak kecil itu luka gimana!"

"GUA BILANG JANGAN YA JANGAN!" mereka yang ada dimobil terkejut dengan teriakan Taehyun, akhirnya Taehyung mengiyakan ia menghela napasnya pelan.

"Jalanin mobil terus kunci lagi semua pintu." ucap Taehyun terkesan dingin dan memaksa.

"Tap-"

"Jalanin mobil nya!" tak ingin membuat suasana semakin buruk Taehyung melajukan mobilnya, semua yang ada didalam mobil benar-benar tak ada yang berani mengeluarkan suara.

Dalam diam Taehyung sedikit kebingungan dengan sikap Taehyun tadi, ia tahu adiknya memang mempunyai mata batin tapi itu dulu. Kini mata batinnya telah di tutup. Tapi Taehyung tidak tahu meskipun mata batin Taehyun telah di tutup ia masih peka terhadap hal-hal seperti 'itu'.

30 menit berlalu suara letusan tiba-tiba berbunyi. Sekali lagi Taehyung mengerem mendadak.

"Kenapa lagi?" kini yang bertanya bukan Yeonjun melainkan Taehyun.

"Kayaknya bannya bocor. Yeon jagain yang lain gak usah panik, biar gua cek dulu." Taehyung turun dari mobil dan berjalan kearah belakang.

Ternyata benar ban belakang mobilnya bocor terkena paku. Sialnya Taehyung lupa tidak membawa ban cadangan, disaat seperti ini jalanan tiba-tiba benar-benar sepi tak ada kendaraan yang melintas satu pun.

Taehyung mengeluarkan ponselnya dari sakunya untuk menelpon seseorang untuk meminta bantuan tapi tidak ada sinyal. Jadi Taehyung berjalan-jalan sekitaran sana untuk mencari sinyal.

Di dalam mobil Yeonjun mencoba membuat teman dan adik nya tidak panik. Soobin kembali terbangun kebingungan, yups Soobin tidur lagi setelah kejadian tadi.

"Suara apaan tadi?" tanya Soobin.

"Kata bang Taehyung ban mobil bocor. Dia lagi nyoba cari bantuan," ucap Taehyun.

Soobin membuka kaca mobil dan mengedarkan pandangannya kesegala penjuru arah, yang bisa ia lihat hanya pepohonan besar yang menjulang tinggi dan juga banyak pohon bambu.

Aneh kenapa sepi banget. Setahu gua meskipun di jalanan pegunungan kek gini masih suka ada beberapa kendaraan yang lewat, apalagi sekarang lagi libur pasti banyak yang pergi liburan. batin Soobin.

Saat Soobin hendak menutup kaca mobil, Soobin melihat seseorang dengan pakaian serba hitam tak lupa topeng aneh yang ia pakai, sedang berdiri dari balik pohon besar. Soobin mengerjapkan matanya siapa tau dia salah lihat, saat kembali membuka mata orang tadi sudah tidak ada.

"Gimana bang?" tanya Taehyun pada Taehyung yang baru masuk kedalam mobil.

"Pada sibuk kerja. Kalo gak sibuk pun bakal nunggu lama, bisa-bisa kita sampe malem. Tadi gua liat di google maps di perempatan sana ada tambal ban." ucap Taehyung menjelaskan.

Taehyung menyalakan mobil dan mulai menjalankan nya dengan pelan.

15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tambal ban.

Taehyung keluar dari mobil untuk menghampiri pemilik tambal ban itu, tapi tempat itu benar-benar sepi tak ada siapapun.

Saat sedang melihat-lihat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya, reflek Taehyung berteriak. "WOI ANJ- astagfirullah ngagetin aja lu gyu."

Sang oknum bernama Beomgyu itu malah cengengesan tanpa dosa, padahal dia telah membuat orang tua kaget. canda tua.

"Ngapain turun? Tunggu aja di mobil." kata Taehyung sembari berjalan mendekati sebuah pintu.

Beomgyu mengikuti Taehyung dari belakang. "Bosen bang. Yang lain juga pada turun dulu, gapapa lah ngadem dulu di mobil juga pengap," balas Beomgyu.

Disisi lain Taehyun, Soobin, Kai dan Yeonjun berdiri di luar mobil sembari fokus pada ponsel mereka masing-masing.

Yeonjun yang sedang telepon dengan temannya yang lain sedikit terkejut saat tiba-tiba ada yang menepuk bahu nya pelan. Yeonjun berbalik ternyata Kai yang menepuk bahunya, Yeonjun menyudahi telepon nya.

"Kenapa Kai?" tanya Yeonjun.

"Temenin bang, kebelet." ucap Kai sembari menahan ingin buang air kecil.

"Yaudah ayo. Bin, Hyun gua nemenin Kai buang air kecil dulu," kata Yeonjun pada Taehyun dan Soobin yang di balas anggukan sembari membentuk tangan menjadi '👌'.

━━

Kai buang air kecil di dekat semak-semak, Yeonjun menunggu Kai tak jauh dari sana. Saat sedang buang air kecil, Kai mendengar Yeonjun memanggil nya.

"Kai! Hueningkai!"

"Iya bang bentar!" teriak Kai sembari membenarkan celananya, lalu berlari kecil ke tempat Yeonjun.

"Kenapa manggil bang? Padahal gua juga balik lagi." ucap Kai saat telah sampai di tempat Yeonjun menunggu.

"Manggil? Gua gak manggil lu, bahkan gua yang denger lu manggil nama gua takut lu kenapa-kenapa. Tadinya mau gua samperin tapi gak jadi keburu lu datang," balas Yeonjun.

Yeonjun dan Kai terlihat kebingungan, mereka mencoba untuk berpikir positif. Yeonjun merangkul bahu Kai untuk mencairkan suasana.

"Ah mungkin salah denger, ayo balik takut pada nunggu lama." Kai menganguk. Ia sesekali melihat kebelakang dan tak ada apapun, hanya terdengar suara burung dan jangkrik.

Saat Yeonjun dan Kai kembali, ternyata ban mobil yang mereka tumpangi baru saja selesai di ganti. Yeonjun dan Kai mempercepat langkah mereka.

"Nah itu mereka!" seru Beomgyu saat melihat Yeonjun dan Kai yang berjalan kearah mereka.

"Ayo masuk, kita berangkat lagi." ucap Taehyung lalu masuk kedalam mobil di ikuti yang lainnya.

━━

1 jam berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Taehyung memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang cukup besar yang terbuat dari Kayu Jati.

Mereka keluar dari mobil dan tak lupa membawa tas mereka dari bagasi sebelum masuk. Taehyung berjalan lebih dulu dan mengetuk pintu rumah yang terlihat sudah sangat tua itu.

Tok!

Tok!

Tok!

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita tua berumur sekitar 65 tahun. Wanita itu tersenyum lalu memeluk Taehyung yang di balas balik oleh Taehyung.

"Astaga Taehyung kau tumbuh jadi pria dewasa yang sangat tampan!" ucap sang nenek sembari melepas pelukannya dari sang cucu.

"Nenek!" seru Taehyun lalu memeluk neneknya.

"Oh lihat lah Hyunie ku sudah besar, bahkan pipi gembul nya sudah hilang." ucap nenek sembari mencubit pipi Taehyun dan menarik-narinya pelan.

Taehyun hanya pasrah saja. Taehyung dan teman-temannya tertawa melihat Taehyun yang paling anti jika ada orang yang menguyel-nguyel pipinya dan akan marah jika ada yang berani menyentuh pipinya, tapi saat di depan neneknya Taehyun benar-benar berdiam pasrah.

Setelah sesi melepas rindu antara nenek dan cucunya itu. Taehyun mulai mengenalkan teman-temannya pada sang nenek.

"Aku datang bersama temanku. Kai, Beomgyu, Soobin kakaknya Beomgyu dan yang berdiri di samping Bang Tae adalah Yeonjun kakak nya Beomgyu juga." kata Taehyun menjelaskan.

"Ah baiklah. Ayo masuk kalian pasti lelah, nenek sudah menyiapkan kamar untuk kalian menginap."

Mereka semua masuk kedalam rumah. Taehyung yang paling terakhir masuk menutup pintunya.

[i] RUNAWAY ; The Death HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang