Epilogue

233 33 8
                                    

2 hari berlalu. Dokyeom telah dibawa oleh polisi sedangkan Yuju dibawa ke pak ustad untuk dibebaskan dari jiwa iblis yang bersemayam dalam dirinya lalu di kuburkan dengan layak.

Hari ini adalah hari dimana Kai dan Beomgyu akan di kebumikan, semua yang ada disana mengenakan pakaian serba hitam. Soobin berdiri disamping Yeonjun, sedangkan Taehyun berdiri tak jauh dari mereka bersama Taehyung dan ibunya. Soobin menatap ibunya yang menangis tersendu-sendu dipelukan ayahnya begitupun dengan ibu Kai, disamping ada Jun dan seorang pemuda yang tak ia kenal tapi wajahnya sedikit mirip dengan Kai, pemuda itu menangis di pelukan Jun.

Soobin pernah mendengar bahwa Kai memang memiliki adik, tapi ia tak pernah mengenalkan mereka pada adiknya itu.

━━

2 hari yang lalu.

Kediaman Jun didatangi oleh polisi yang membawa kabar tentang jasad adiknya. Polisi berkata bahwa jasad Kai tak lengkap kedua kakinya dari lutut kebawah tak ada.

Hal itu membuat sang Ibu menangis. Jun memeluk ibunya erat, ia sudah tahu alasannya. Taehyun telah menceritakan semuanya padanya begitupun pada Taehyung, tapi tetap saja ia berharap polisi akan membawa kabar bahwa jasad adiknya lengkap.

Jun meminta pada polisi untuk mencarikan kedua kaki Kai. Setidaknya Kai harus memiliki anggota tubuh yang lengkap saat di kebumikan, tapi polisi berkata. "Maaf, tapi kami sudah menyusuri semua tempat itu dan tak menemukan potongan kaki adik anda."

Jun menghela napasnya, lagi-lagi ia gagal berdamai dengan dirinya.

Disisi lain tepatnya di kediaman Yeonjun dan Soobin. Sama seperti Jun, mereka kedatangan polisi untuk memberitahu kondisi jasad Beomgyu. Mereka berdua telah mempersiapkan diri, yang membukakan pintu adalah ibu mereka.

Soobin dan Yeonjun duduk menghimpit membuat sang ibu merasa kesal dan meminta maaf kepada dua polisi muda yang kini duduk dihadapannya, ibu tersenyum canggung kedua polisi itu malah terkekeh.

"Sebelum nya perkenalkan saya Joshua dan ini partner saya Wonwoo. Ibu mungkin sudah tahu maksud kedatangan kami, apakah ibu sudah siap mendengar nya?" ucap ramah polisi muda bernama Joshua itu.

Tanpa sadar sang ibu menggenggam tangan Yeonjun dan Soobin, Yeonjun menatap ibunya mencoba meyakinkan. Wanita cantik yang sudah tak muda lagi itu menghela napasnya kasar lalu mengangguk.

"Kami telah menemukan jasad anak ibu. Tapi maaf, kami menemukan nya dengan kondisi kepala yang terpisah dari tubuhnya." jelas Wonwoo. Joshua menyikut tangan Wonwoo memberitahu bahwa partner nya itu mengatakannya terlalu pada intinya.

Dengan mata yang berair, ibu tersenyum khas pada kedua polisi itu lalu berterima kasih. Setelah kedua polisi itu pergi dari sana.

━━

Jasad yang telah dibalut oleh kain kafan itu perlahan dibawa kedalam liang siap di kebumikan. Teman sekolah pun banyak yang datang ikut mendoakan kepergian mereka berdua.

Mereka terkejut dan iba saat mendengar kabar duka dari teman sekelas mereka itu. Kai dan Beomgyu bisa dibilang cukup popular disekolah, bukan hanya karena tampan tapi karena sikap mereka yang friendly membuat orang nyaman berteman dengan mereka.

Perlahan dua liang itu mulai di tutupi oleh tanah merah. Soobin sudah tak menangis, rasanya air mata miliknya sudah habis karena selama 2 hari terakhir ia selalu manangis diam-diam saat malam hari, dan yang tahu itu hanya Yeonjun. Kamar mereka bersebelahan tentu saja Yeonjun dapat dengan jelas mendengar isakan Soobin.

Soobin mengalihkan pandanganya pada sebuah pohon diujung yang jaraknya tak terlalu jauh. Ia melihat Kai dan Beomgyu tersenyum padanya, ia bisa melihat wajah ceria Beomgyu ia melambaikan tangan pada Soobin.

[i] RUNAWAY ; The Death HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang