sept

221 34 18
                                    

"Hhh~ untung gak meleset." ujar Yeonjun. Beomgyu masih bergeming mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"MAEN LEMPAR AJE KALAU KENA KEPALA GUA GIMANA?! NANTI BOLONG KEPALA GUA!" teriak Beomgyu membuat keempat orang yang lainnya harus menutup telinga mereka.

"Yakan gak kena, kepala lu gak bolong. Si Taehyun palsu yang kena," ucap Yeonjun acuh.

"Emang gak ada nama lain gitu? Kenapa harus Taehyun (palsu) gua kan jadi ngerasa kepala gua yang bolong!" ujar Taehyun tapi Yeonjun hanya tersenyum lebar memamerkan giginya.

"Udah-udah kita bahas ini dulu di kamar Taehyun." mereka berlima pergi dari sana meninggalkan pisau yang sudah tergelak di lantai, tanpa mereka sadari makhluk itu telah menghilang.

"Tadi kok bisa bang Yeonjun udah di belakang terus dapet pisau dari mana?" tanya Kai begitu mereka sampai di kamar Taehyun, sebelumnya Soobin telah mengunci pintu kamar sebagai orang terakhir yang masuk.

"Sebenarnya gua gak tidur dan emang udah ngerasa ada yang gak beres waktu kalian berdua tiba-tiba lari," Yeonjun menatap Kai dan Taehyun sekilas. "Terus gua ikutin dari belakang, kebetulan ada pisau buat potong buah yaudah sekalian gua bawa." lanjutnya, mendengar penjelasan Yeonjun mereka hanya manggut-mangut.

"Gyu," Soobin menyenggol bahu Beomgyu memberi kode. Beomgyu menghela napasnya pelan lalu menatap mata mereka satu-persatu.

"Gua mau cerita sesuatu..." Beomgyu pun menceritakan semua yang ia ceritakan pada Soobin tadi, Taehyun yang mendengar itu tentu terkejut dan protes tapi sebelum terjadi keributan Yeonjun lebih dulu mencegahnya.

"Mungkin yang Beomgyu liat itu salah tapi bisa juga bener, kita belum bisa ngeprediksi. I think, kita tinggal dulu di sini satu sampai dua hari, saat kita ngerasa mulai bener-bener ada yang gak beres kita pulang." usul Yeonjun.

"Mana bisa! Kita keburu mati!" sarkas Beomgyu. Yeonjun menatap Beomgyu tajam, seketika membuat Beomgyu bergeming dalam hati ia menyumpah serapahi Yeonjun.

"Ok deal. Hyun kasih tahu dulu bang Tae biar gak ribet nanti." ucap Kai yang di angguki oleh Taehyun.

Karena hari semakin malam pada akhirnya mereka berlima memutuskan untuk tidur sekamar, berutung di kamar Taehyun ada selimut dan bantal tambahan jadi Beomgyu dan Soobin tidur di bawah dengan di alasi karpet berbulu, meskipun sedikit tipis setidaknya itu cukup membuat mereka hangat.

Click!

Lampu pun mati. Tanpa mereka ketahui ada satu orang lagi yang ikut dalam percakapan mereka, sedari tadi orang itu berdiri mendengarkan dari balik pintu.

Suara jam yang berdetak kala itu berbunyi nyaring menemani sunyinya malam. Soobin terbangun karena perut nya sakit, ini pasti gara-gara tadi saat makan malam ia memakan sambal jadilah seperti ini.

Tanpa mempedulikan apapun Soobin cepat-cepat pergi kekamar mandi untuk panggilan alamnya itu. Seperti kebanyakan remaja Soobin membawa ponselnya kekamar mandi, ia sedang membalas pesan dari sang ayah yang sedang menonton bola sendiri di rumah. Ayahnya itu mengeluh pada Soobin karena mereka bertiga pergi jadi tidak ada yang menemaninya untuk bergadang menonton bola, karena kalau bersama ibunya tentu saja wanita itu pasti akan tertidur. Sesekali Soobin terkekeh karena balasan pesan dari ayahnya itu.

Dirasa urusannya telah selesai Soobin cepat-cepat keluar dari kamar mandi. Soobin melihat jam di ponselnya sudah menunjukan pukul 00.30 malam.

Ia baru ingat untuk tidak keluar kamar Soobin mulai mempercepat langkahnya tapi baru saja ia akan menaiki anak tangga, sesuatu yang menggantung di depannya membuat nya terkejut.

"Kau mau pergi kemana anak manis hihi." makhluk itu merangkak terbalik menghampiri Soobin, Soobin terus mundur sampai punggung nya menabrak dinding.

Kini Soobin tahu ini alasan yang membuat Yeonjun tertidur di dapur kala itu, mungkin saja Yeonjun pingsan karena melihat hantu wanita dengan wajah menyeramkan ini.

[i] RUNAWAY ; The Death HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang