Jam istirahat sudah hampir habis tapi pemuda dengan mata besar itu masih betah berdiam diri diperpustakaan sembari berkutat dengan laptop miliknya.
Dimeja terdapat buku-buku novel horor yang entah ia baca atau tidak.
"Taehyun!" sejenak teriakan itu membuat kegiatan Taehyun terhenti, ia sempat menatap orang yang memanggil nya lalu kembali menatap kearah laptop.
"Dih sombong! Lagi ngapain si lu, nih gua bawain roti pasti lapar kan lu." Taehyun mengambil roti yang disodorkan oleh pemuda dengan name tag Beomgyu.
"Sialan Beomgyu! Malah ninggalin!" ucap seorang pemuda dengan napas yang tak beraturan, ia menarik kursi lalu duduk di bangku kosong samping Taehyun.
"Lu si lama ladenin kakel gatel dulu, yaudah gua tinggal." ucap Beomgyu pada Hueningkai atau kerap di panggil Kai.
"Sembarangan kakel gatel! Sepupu gua itu anjeng!" Beomgyu mencoba membujuk Kai yang merajuk tapi tetap tak berhasil, Taehyun yang merasa terganggu dengan kehadiran dua curut itu hanya bisa menghela napasnya pelan.
"Beomgyu mati karena kepalanya kepenggal terus ngegelinding." ucap Kai membacakan kalimat dari buku merah yang sedari tadi terbuka.
"Serem amat cara mati lu Gyu." lanjut Kai. Sebelum Taehyun merebut buku merah itu, Beomgyu lebih dulu merebut nya dari Kai lalu membaca semua isi buku itu.
Beomgyu bergidik ngeri setelah membaca buku itu, Taehyun kembali merebut buku itu dari tangan Beomgyu. Ia cepat-cepat membereskan laptop nya lalu pergi meninggalkan Beomgyu dan Kai.
Beomgyu dan Kai berlari menyusul Taehyun keluar dari perpustakaan. Sampai di luar Beomgyu merangkul Taehyun yang lebih pendek darinya.
"Buku apaan si tadi, ngeri bat isinya. Outline apaan dah lu bikin cerita?" tanya Beomgyu dengan nada semangat.
"Berisik!" ucap Taehyun ketus seraya menyingkirkan tangan Beomgyu dari bahunya.
"Buset bang, meni ngeri gitu."
━━
Jam sudah menunjukan pukul 22:02 malam dan Taehyun masih betah duduk dimeja belajar nya dengan laptop yang menyala. Ia baru saja menyelesaikan tugas matematikanya, lalu menyalakan laptop nya melanjutkan sesi menulis yang sempat terganggu karena kedatangan Kai dan Beomgyu diperpustakaan.
"Ending nya beneran mati atau gantung ya?" tanya Taehyun pada dirinya sendiri.
"Jangan gantung deh, yang ada gua yang digantung readers, dah gini aja." tangannya dengan lihai mulai mengetik tiap kata untuk mengakhiri cerita yang ia tulis.
Ia berdiri dibalik pohon menatap mobil van yang melaju dengan kecepatan sedang.
End.
Seusai menyimpan nya di draft, Ia mematikan laptopnya lalu pergi untuk tidur.
Karena hujan yang turun sangat deras ditambah kilatan petir, membuat Taehyun ingin cepat-cepat tidur.
Begitu Taehyun mematikan lampu bersamaan dengan itu, kilatan dan suara petir bergemuruh, membuat siapa saja akan dibuat terkejut. Tanpa seorang pun sadari, sebuah bayangan hitam seperti 'sosok' berdiri di jendela kamar Taehyun.
End.
***
Jadi guys ini another ending yups, ending ini aku tulis buat ngejawab pertanyaan Beomgyu dan Yeonjun di part dix.Kenapa Taehyun tau kalau pagarnya dialirin listrik? kenapa dia tau kalau ada yang merhatiin mereka? terus kenapa juga gak dikasih tau ke yang lain terus batalin liburannya, tapi malah dia keep sendiri.
Itu karena sengaja, dia si 'orang ketiga' si serba tau alias penulis nya.
Jadi sebenarnya yang terjadi dari awal sampai akhir gak bener-bener terjadi, melainkan imajinasi Taehyun yang akhirnya dia buat jadi cerita gitu loh pren, kayak seolah cerita 'ini' ditulis sama Taehyun.
Okay, thanks for reading and see you 🤍❕
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] RUNAWAY ; The Death Holiday
Fanfiction❝Apapun yang terjadi, kita semua harus selamat. Kita pergi berlima pulang pun harus berlima!❞ * Liburan yang sudah mereka nanti-nanti kini menjadi mimpi buruk bagi mereka berlima. Yang mereka bayangkan liburan musim panas mereka akan berjalan baik d...