"Ah sungguh akhir yang menyedihkan untuk kalian, karena sebentar lagi kalian akan jadi santapan istriku.
Tapi sebelum itu terjadi aku akan membiarkan kalian untuk mencoba melarikan diri, jika berhasil kalian akan tetap selamat." ucap Dokyeom dengan seringaian di akhir kalimat.
Mendengar itu mereka cepat-cepat berlari kelantai 2 berniat untuk turun lewat jendela kamar Taehyun karena bagian sana terdapat pijakan, setidaknya mereka tidak akan patah tulang karena melompat.
Suara jam yang terus berdetak membuat suasana semakin ngeri ditambah dengan suara derap langkah yang mulai mendekat.
"Gimana ini?" Kai mulai panik ia takut bukan main.
"Masuk lemari cepet!" titah Taehyun.
"Mana cukup kita ada lima orang!"
"Masuk aja dulu cepet!" Taehyun berlari lebih dulu masuk, mau tak mau mereka pun mengikuti dan yang terakhir masuk adalah Yeonjun ia kesulitan untuk masuk karena sempit. Dengan susah payah ia masuk lalu menutup pintu itu.
Bersamaan dengan Yeonjun yang menutup pintu, Taehyun membuka pintu yang berada di sisi lain. "Anjay dah kek di film narnia ada pintu di dalem lemari." ujar Beomgyu.
Mereka masuk semakin dalam kedalam ruangan rahasia itu. Ruangan itu sangat gelap jadi mereka harus menyalan senter atau lilin sebagai penerangan.
"Gua gak tahu siapa aja yang tahu tempat ini, tapi untuk sekarang tempat ini kita pake buat berlindung sementara. Kalian tahu kan dulu gua punya mata batin, waktu kecil setan-setan itu terus ganggu gua dan maksa gua buat masuk lemari dari sana gua tahu di dalem lemari ini ada tempat rahasia." ucap Taehyun.
"Tapi gimana cara kita nyelamatin diri? Kita gak mungkin terus diem disini." sahut Yeonjun.
"Ruangan ini tembus keruang lain, gua nemuin peta jalan keluar ruang ini selain lemari dan jalan itu ngarah ke ruang bawah tanah. Mungkin sedikit beresiko karena ruang bawah tanah itu tempat dulu kakek nyimpen barang-barang beliau kayal pacul dan sebaginya. Tapi ada untung barang-barang itu bisa kita jadiin buat senjata." jelas Taehyun sembari mengeluarkan gulungan kertas dari sebuah laci kecil.
Pada akhirnya mereka setuju dan berjalan mengekor mengikuti Taehyun. Mereka berlima berjalan masuk kesebuah lorong gelap, terselip keraguan dalam benak Taehyun tapi bagaimana pun hanya ini satu-satunya cara mereka keluar, setidaknya mereka harus memiliki barang yang bisa membantu mereka untuk melawan jelmaan iblis itu.
Disisi lain Taehyung melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi membelah jalanan kota yang tak terlalu ramai dengan di temani 5 mobil polisi, seusai telpon yang dimatikan sepihak tadi Taehyung cepat-cepat pergi menelpon Jun dan juga polisi.
"Gak usah ngebut anjir! Lu kalau mau mati jangan ajak-ajak gua!" seru Jun karena Taehyung yang terus mengebut bahkan tadi ia hampir menabrak pembatas jalan beberapa kali mereka juga mendapat teguran dari polisi yang menemani mereka.
"Kalau gak ngebut mereka yang mati!" balas Taehyung setengah berteriak.
"Kalau kita mati karena kecelakaan siapa yang bakal tolongin mereka bangs*t! Pikir pake otak jangan langsung ikutin emosi lu!" kini Jun sudah tak bisa lagi membendung kekesalannya, ia bahkan tanpa sadar mengeluarkan kata kasar pada Taehyung yang 1 tahun lebih tua darinya.
"Maaf ...." setelah nya Taehyung menurunkan sedikit kecepatan mobilnya, tapi tetap saja mobil itu masih berjalan cukup cepat.
━━
Mereka berlima kini berada ditempat kakek Taehyun menyimpan perkakas, Taehyun memberikan teman-temannya barang apa saja yang bisa mereka gunakan untuk pertahanan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] RUNAWAY ; The Death Holiday
Fanfiction❝Apapun yang terjadi, kita semua harus selamat. Kita pergi berlima pulang pun harus berlima!❞ * Liburan yang sudah mereka nanti-nanti kini menjadi mimpi buruk bagi mereka berlima. Yang mereka bayangkan liburan musim panas mereka akan berjalan baik d...