12. Rayyan's New Life

19 2 0
                                    

"Welcome to my home, Nyonya Renaa," teriak Jason kala smart lock berbunyi.

"Wait, kok kalian disini?" tanya Renaa sembari menatap Chani dan Jason. Setelahnya menatap Rayyan meminta jawaban.

"Kita disini karena ngebantuin rapi-rapi," ketus Chani sambil memperlihatkan maha karyanya.

"Perasaan, apartemen emang bersih, deh, kalau baru beli," ujar Renaa yang ditolak dua teman Rayyan.

"Eit, siapa bilang? Lu enggak liat lantai sampai kinclong begini?" Renaa menggeleng menjawab pertanyaan Jason.

"Yang gua liat, lu sama Chani yang rusuh di apartemen sambil cari cemilan." Renaa menatap datar pada dua lelaki lain sembari berkeliling ruangan.

"Bersih juga," gumamnya sambil tersenyum kecil.

"Kan, udah kita bilang, kita yang bersihin," sewot Jason yang langsung diangguki Renaa. Malas juga berdebat sama mereka. Terutama Jason.

"Gua bantu apa?" tanya Renaa setelah Rayyan keluar dari dapur dan membawakan minuman.

"Buat gua mana, Ray?" tanya Chani dan Jason kompak.

"Bikin sendiri. Gua mau anterin Renaa ke kamar," ujarnya yang langsung mendapat respon tak terduga.

"Astaga, Ray. Gua tahu lu pacaran, tapi enggak begitu juga," heboh Jason yang langsung dijitak Renaa.

"Dia yang nata isi lemari sama kasur. Udah, jangan aneh-aneh sama bawel. Ikut ke kamar aja," ajak Rayyan. Chani dan Jason dengan semangat mengikuti keduanya.

Rayyan mulai mengeluarkan koper serta tas yang masih ada baju-bajunya.

"Ren, kok lu cantik?" gombal Jason ketika Renaa menguncir rambut panjangnya agar lebih leluasa saat bergerak.

"Son, 'kan lu ganteng. Kok masih jomlo?" ledek Renaa membuat Jason terdiam seketika. Bahkan Chani dan Rayyan sudah tertawa puas karena balasan Renaa.

"Emang beda, ya, kalau gua gombalin perempuan lain sama gombalin Renaa," sedih Jason membuat kedua sahabatnya semakin tertawa.

"Bedanya apa?" tanya Chani yang memancing kesedihan Jason.

"Kalau perempuan lain digombalin gua, mereka malu-malu senang giu. Kalau Renaa, gua gombalin, gua juga yang speechless sama dia," kecewa Jason yang ditertawakan teman-temannya. Termasuk Renaa juga.

"Lho, lu bisa ketawa?" tanya Chani pada Renaa yang langsung dilempari baju Rayyan yang belum dilipat olehnya.

"Oh My God! Baju gua jangan dilempar!" teriak Rayyan sembari mengambil bajunya yang mendarat dengan sempurna di wajahnya.

"Gua kira lu enggak bisa ketawa," cicit Chani takut kena amuk Renaa.

"Maksud lu, gua enggak boleh ketawa, gitu?" amuk Renaa membuat Chani terdiam sesaat.

"Eng-enggak. Maksud gua, biasanya 'kan lu arogan banget. Tiba-tiba ketawa 'kan kaget," cicit Chani yag diiringi tatapan tajam Renaa.

"Lu kira gua patung," sewot Renaa sembari melipat pakaian-pakaian Rayyan.

"Ren, kenapa lu mau pacaran sama Rayyan? Kan, Rayyan gila," ujar Jason yang langsung dijitak oleh Rayyan.

"Gua enggak gila. Yang gila lu berdua," balas Rayyan yang langsung diserbu keduanya. Renaa hanya memandangi perdebatan konyol ketiganya.

"Lu semua yang gila, gua yang waras! Udah, enggak usah debat. Sesama orang gila enggak perlu berantem," ujar Renaa santai. Sedangkan ketiga pelaku utama terdiam mendengar kata-kata Renaa.

Mi CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang