"Gua kira dia cuma punya sisi garang. Tapi polos juga kalau udah ngantuk."
Rayyan berujar sendiri sembari memasuki apartemennya.
"Kamu masih jalan sama Kirei?"
Rayyan terkejut seketika. Bagaimana bundanya bisa menemukan dirinya di tempat ini?
"Jawab, Ray," desak bunda membuat Rayyan mengangguk.
"Iya, Bun. Aku abis jalan sama Renaa," akunya yang langsung mendapat tamparan dari bundanya.
"Kamu tahu, kakak kamu menderita. Bahkan selalu manggil nama Kirei. Kenapa ... kenapa kamu hancurin harapan kakak kamu?" isak bunda membuat Rayyan bingung. Di satu sisi, ia mulai menyukai Renaa dan menolong Renaa agar tidak dijodohkan oleh kakaknya, tetapi di sisi lain kakaknya menderita.
"Ray, kamu sayang kakak 'kan? Tolong lepaskan Kirei, ya, Nak," pinta bunda.
Rayyan terdiam sejenak. Selama ini ia tidak pernah mengiri pada Reza atau apapun.
"Aku ... harus lakuin, ya, Bun?" gagapnya yang diangguki bunda.
"Harus. Atau Bunda akan murka sama kamu. Bunda akan seret kamu ke gudang lagi," ancamnya membuat Rayyan terkejut. Tetapi ada kalimat yang sangat lucu baginya.
'Bunda akan murka sama kamu.'
Rayyan terdiam. Kepalanya seperti dipenuhi dua orang yang meminta dukungannya.
Di sisi kanan ada yang mengatakan untuk tidak melepaskan Renaa dan meminta maaf pada bundanya. Sedangkan di sisi kiri, ada yang menyuruhnya untuk melepaskan Renaa dan membahagiakan sang kakak.
"ARGH!" teriaknya membuat bunda terkejut.
"Kamu teriak depan bunda?" amuk bunda yang langsung menampar dirinya.
"Maaf, Bun. Aku enggak bermaksud ...."
"Kamu enggak mau bantu kakak kamu? Iya?" bentak bunda yang diangguki Rayyan.
"Sekarang, ikut bunda!" perintah bunda sembari menarik Rayyan.
"Kemana, Bun?" tanya Rayyan panik ketika melihat Bunda menyeretnya menuju pintu.
"Kamu harus dikurung di gudang. Itu satu-satunya cara jika kalau enggak nurut sama bunda."
Rayyan memberontak. Dan berhasil lepas dari cengkraman Bunda hanya dalam satu hentakan.
"Bilang ke kakak, aku dan kakak rival untuk kali ini. Silakan pakai cara kalian untuk mendapatkan Renaa." Rayyan langsung mendorong bunda agak kencang dan cepat. Lantas menutup pintu apartemen agar tak bisa diterobos lagi.
***
Renaa terdiam beberapa saat. Ia bingung harus apa sekarang.
"Ah, lupa. Gua mau bikin power point," ujarnya sambil berjalan ke arah meja belajar. Dibukanya room chatt kelompok mata kuliah 'psikologi kognitif' di laptop dan langsung mendownload file tersebut.
"Oke! Gua mau cari template power point dulu," ujarnya sambil berselancar di aki google. Kali aja ada template yang bagus untuk mata kuliah ini.
Renaa sembari menyalakan lagu dari spotify. Tempat dimana semua lagu yang ia suka ada di situ semua. Ralat, tidak semua. Karena ada beberapa yang jadi hidden track.
"Kadeuro mandeun jib, geu sogeseo urin."
"Kkeuti boindedo, god sseurojindaedo."
"Kadeuro mandeun jib, babogati urin."
"Heotdoen kkumiraedo, idaero jogeum deo stay."
Sembari mengerjakan tugas, Renaa sembari bernyanyi. Padahal, itu bisa berakibat fatal. Entah dimarahi karena menyalakan musik di malam hari tanpa earphone, atau bernyanyi terlalu dengan suara sekencang toa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Casa
RomanceKebencian akan menyebar jika tidak diperbaiki. Kirei Nabila Putri Fauzi atau dipanggil Renaa, sangat membenci dengan konsep kehidupan yang dijalaninya. Cinta segitiga yang melibatkan kakak-beradik membuat Renaa mengalami kemarahan sekaligus kebingun...