Di balik kenakalan seseorang pasti ada sebabnya
-Regan Adiwijah-Sehabis mengatar buku tadi, Humairoh bergegas ke kantin bersama Atika. Perutnya sekarang suda berdemo minta di isi.
Namun, sebelum ke kantin ia harus menjemput Kania dulu di kelasnya, kalau tidak anak satu itu pasti merajuk lagi.
Humairoh menghetikan langkahnya di depan kelas XI IPS 2 yang kebetulan muridnya suda berhamburan keluar kelas. Itu artinya pelajaran telah selesai.
Kania keluar dari kelas bersama dengan teman sekelasnya.
"Yuk ke kantin," ajak Humairoh dengan mengerakkan kepalah.
Ketiganya berjalan menujuh kantin yang suda ramai.
Mereka memesan menu lebih dulu, sebelum mencari tempat duduk.
Sehabis membayar, barulah mereka mencari tempat duduk dengan tangan yang masing-masing memegang napan berisi kuah bakso dan es jeruk.
Humairoh mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong, ia dapat melihat Nabila melambaikan tangan seraya menyuruhnya untuk kesana.
Karena melihat bangku kosong yang ada disana, Humairoh berujar kepada Atika dan Kania yang masih sama mengedarkan pandangan."Kita duduk di sana," ucapnya menujuk dengan dagu.
Keduanya mengikuti arah yang di tujuk Humairoh, Kania menganguk.
Sampai di sana mereka langsung mendudukan diri dan meletakan napan.
Sedang asik-asik makanan Bombom berceloteh.
"Eeh, lihat kesana si mak lampir godaiin ketua geng Halilintar," ucapnya Bombom sembari menujuk.
Atensi mereka teralihkan, dari jauh sana terlihat Sisil sedang berusaha melap keringan Regan yang menghormat benderah.
Regan terlihat kesal, ia nampak mengusir Sisil. Tapi Sisil tetaplah Sisil, ia tak akan pergi begitu saja.
Hingga nada Regan terdengar membentak."Pergi ngak lo?! sebelum gue kelepasan!" ketusnya dingin dengan muka yang menyeramkan.
Sisil menciut, ia segerah pergi.
Melihat kejadian itu membuat Bombom dan Nabila tertawa puas.
"Kasian si Mak Lampir," kata Bombom di selagi tawa.
"Lagian udah tau di tolak masih aja ngejar, emang ngak tau malu," cibir Kania pedas.
Nabila menyikut lengan Kania, ia berujar "Ngak boleh ngomong gitu, meski pun bener, hahahaha," ujarnya diakhiri dengan kekehan.
Kania dan Bombom ikut tertawa renya.
Humairoh menatap teman-temannya, hanya Atika yang diam sedari tadi, ia
sibuk memakan bakso."Kalian ini," tegur Humairoh mengeleng, membuat mereka terdiam sambil menyengir.
"Hehehe, lupa kalau ada Humairoh di sini," tutur Nabila dengan cengiran, ia tau Humairoh tidak suka bergosip
*****
Hukuman hormat benderah telah berakhir. Mereka bubar dan segerah meneduh di bawah atap sekolah.
Farel duduk di undakan tangga sambil menarik-narik kerah bajunya guna menghilankan rasa gerah.
"Sayang!" suarah cempereng Indah mengalihkan perhatian mereka terutama Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you?(On Going)
Подростковая литература(Follow sebelum baca) REVISI SETELAH TAMAT Siapa yang tak kenal Regan Adiwijayah?, seorang ketua geng Halilintar yang berkuasa di SMA GARUDA. Ia memiliki paras nyaris sempurnah bak dewa Yunani. Tak sedikit siswi memuja ketampanannya seolah melihat...