•Prolog•

196 14 1
                                    

Perhatian! Di larang plagiat karya ini!

Penulisnya masih amatir, jadi harap dimaklumi, berikan saran yang baik untuk saya.

Jangan membanding karya saya dengan karya orang lain, bila tidak suka dengan karya ini silakan angkat kaki, ralat silakan pergi.

Murni imajinasi, jika ada kesamaan nama tokoh, itu adalah bentuk ketidak sengajaan.

Sebelum baca jangan lupa Follow !


Cinta?

Apa itu cinta?

Aku tidak mengerti, bahkan aku tidak pernah merasakannya. Aku masa bodoh dengan perkara cinta, bahkan banyak wanita yang mengejarku, tapi aku sama sekali tidak tertarik pada mereka. Hingga aku bertemu dengannya, dia gadis yang berbeda dari gadis lainnya.

"Nama lo siapa?"

"Humairoh Az-zahra." Jawabnya tanpa berpaling lalu beranjak.

"Humairoh Az-zahrah, nama yang indah seindah rupanya."

***

"Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Regan.

"Maaf kak, aku ngak pacaran"

"Kalau gitu alamat rumah lo di mana?"

"Untuk apa nanyain alamatku?" Humairoh balik bertanya.

"Gue mau ngelamar lo" 

DEG!

***

"Gue pringatin ke lo jangan ke gatelan! Jangan dekat-dekat Regan lagi!" Bentaknya tepat di wajah Humairoh.

Humairoh terdiam, ia sungguh sabar menghadapi kaka kelasnya ini.

***

"May, kenapa lo selalu menjauh dari gue?"

"Karna sebaiknya kita memang harus menjauh." Jawabnya kemudian pergi begitu saja.

***

"Gue memang ngak pantas untuk lo May, bahkan di sebut sebagai seorang hamba saja ngak pantes, ke hidupan gue penuh ke gelapan."

Lelaki itu meneteskan air matanya, ia sadar bahwa dirinya tidak pantas bersama dengan gadis sholeha itu. Dia sadar, dirinya sering berbuat dosa.

Rasa sesak di dada seakan tak ada lagi harapan, seakan tak ada lagi kehabahagian untuknya.

Kedua kakinya melangkah tanpa arah, matanya menatap kosong jalanan. Lelah, ia lelah berharap ke pada manusia. Semakin berharap kepada manusia semakin membuat hatinya sakit.

Di bawah derasan hujan yang semakin lebat ia tidak peduli, pikirannya saat ini sangat kacau.

Masalah percintaan, belum lagi masalah keluarga, ia cukup letih memikirkan semuanya.

Ia ingin meraung, ia ingin menyalahkan tuhan yang tidak adil memberikan kehidupanya seperti ini.

"Tuhan aku lelah...," Lirihnya

***

"Kamu tau apa yang paling sakit?" tanyanya.

"Apa?"

"Berharap kepada manusia"

***

"Ini buat lo, Humairoh nitip sama gue."

Regan meraihnya, kemudian bertanya."Kenapa bukan dia aja yang ngasih ke gue?"

"Katanya dia malu ketemu sama lo."

"Malu?" beonya.

"Iya."

Regan mengengam surban itu sambil menatap sendu, kalau bisa jujur, ia sangat rindu sosok Humairoh. Ia rinduh senyumannya, ia rindu suarahnya, ia rindu dengan berbagai exsperesi gadis itu.

"Tunggu aku kembali May,"

Gimana prolognya guys?, jangan lupa votte end komen!

 Will you?(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang