Hari Minggu Anantasia sedang dikamar dan belajar, dirinya sedang malas keluar kamar bahkan saat dirinya keluar kamar yang ia dapatkan hanya cacian oleh orang tuanya. Hari ini hujan tak kunjung berhenti seolah-olah langit tau perasaan hatinya.
Tok! Tok! Tok!"Masuk!" Anantasia sedikit berteriak
"Non disuruh keruang tamu oleh tuan dan nyonya" kata bibi Nia
"Iya bi nanti aku kesana" kata Anantasia sambil menoleh kearah bibi nia dan tersenyum tipis
"Yaudah kalo gitu bibi kedapur dulu ya" Anantasia hanya mengangguk. "Huh kenapa lagi sih?"
Tanpa pikir panjang Anantasia langsung turun menemui orang tuanya diruang tamu, ia sedikit terkejut karena disana ada laki-laki yang seumuran dengan Anantasia.
"Ini anak kamu?" Tanya ibu-ibu alias teman bundanya"Iya dia anak aku, Anantasia sini duduk!" Suruh Tiara, Anantasia langsung duduk dan menatap laki-laki itu dengan pandangan bingung.
"Wah, anak kamu cantik ya sama kayak kamu" puji karina--- teman bundanya
"Haha, bisa aja oiya dia Kevin anak dari Tante ini" kata Tiara sambil memperkenalkan Kevin. Anantasia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Kayaknya mereka cocok ya, kenapa gak dijodohkan saja" kata Karina yang secara lantang dan santai, lantas Anantasia dan Kevin terkejut dan saling menatap satu sama lain.
"Mama apaan sih" kata Kevin sambil menyenggol lengan Karina dan tersenyum canggung, Anantasia menatap Kevin begitu juga dengan Kevin yang menatap Anantasia dalam rasanya mereka berdua sangat familiar..
"Anantasia ikut aku sebentar" Anantasia hanya mengikuti Kevin dari belakang.
"Kenapa?" Tanya Anantasia saat mereka sudah berada di balkon
"Kamu Anantasia Dewi kan?" Tanya Kevin, dan Anantasia hanya mengangguk pelan
"Kok kamu tau nama aku bahkan aku belum pernah kasih tau nama panjang aku ke kamu?" Heran Anantasia.
"Aku temen kecil kamu masa kamu lupa sih" Kevin mengalihkan pandangannya dengan rasa sedikit kecewa
"Kevin alfardo?" Kevin hanya mengangguk pelan, "sorry aku lupain kamu, maafin aku ya" kata Anantasia sambil memeluk erat tubuh Kevin dan menumpahkan rasa rindunya
Entah kenapa hari ini Anantasia merasakan setengah kebahagiaan yang hilang itu kembali dengan sendirinya tanpa ada yang bilang, Anantasia sempat berpikir apakah ini takdir atau hanya sebuah mimpi indah yang menghampirinya lalu pergi meninggalkannya dengan sendirinya.
"Tasia kamu mau seblak?" Tanya Kevin, pagi ini mereka pergi ketaman hanya sekedar jalan-jalan dan makan diluar.
"Mau tapi kamu yang bayar ya" kata Anantasia sambil menatap Kevin, Kevin hanya mengangguk sambil tersenyum, dan Anantasia langsung berlari menuju tukang seblak dengan girang. Kevin yang melihat itu hanya tersenyum dan diam-diam ia menyimpan rasa dalam hatinya.
"Kevin kamu mau gak?" Tawarnya Anantasia sambil tersenyum manis, Kevin yang melihat itu jelas tidak menolak yang akhirnya Anantasia Memberikan satu suapan kepada Kevin.
"Enak gak?" Tanya Anantasia sambil menatap Kevin, Kevin hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
"Tasia.." panggil Kevin yang memandang wajah Anantasia dalam dan mengusap kepala Anantasia sambil tersenyum manis.
"Kenapa?" Tanya Anantasia sambil tersenyum manis kearah Kevin
"Kamu tau gak kamu itu sama seperti malaikat selain cantik kamu juga baik" kata Kevin sambil mengusap pipi Anantasia lembut, Kevin berhasil membuat pipi Anantasia merah merona, lalu Anantasia menyembunyikan wajahnya dengan tangannya, Kevin yang melihat itu hanya terkekeh kecil.
"Kevin.." panggil Anantasia saat ini mereka sudah dihalaman rumah Anantasia
"Hmm?.." Kevin menatap Anantasia bingung
"Jangan ngebut-ngebut udah malem, takut ada apa-apa dijalan" ucap Anantasia dan Kevin hanya tersenyum, lalu Anantasia masuk kedalam rumahnya, dan Kevin sempat terkekeh sebelum ia melajukan motornya sambil meninggalkan halaman rumah Anantasia
Besoknya ia pergi kekelas untuk menaruh tasnya lalu pergi ke rooftop sekolah untuk sarapan rasanya tidak nyaman sarapan di kantin karena sangat ramai. Saat sedang makan Anantasia dikejutkan seseorang yang tiba-tiba memegang pundaknya.
"Bisa gak sih gak usah ngagetin?" Orang itu hanya tertawa tanpa orang itu sadar Anantasia melayangkan tangannya kearah perutnya.
"Awh, sakit! Jangan mukul-mukul" orang itu mengusap perutnya yang terkena pukulan
"Makanya jangan ngagetin aku, aku lagi makan kalo aku keselek gimana?" Ocehnya Anantasia sambil memanyunkan bibirnya
"Udah?" Orang itu memegang dagunya sambil menatap manik mata Anantasia dalam
"Haikal!!" Teriak Anantasia saat Haikal layangkan bibirnya ke pipi Anantasia
"Mau roti gak?" Tanya Anantasia setelah berdebat panjang akhirnya mereka berdamai. Haikal mengangguk pelan lalu Anantasia Memberikan rotinya
"Makasih cantik" sambil mencubit pipi Anantasia
"Iya sama-sama" Anantasia menunggu malu
Haikal terkekeh pelan sambil menatap Anantasia."Pengumuman! Dua Minggu lagi kalian ujian kenaikan kelas jadi kalian harus pelajari bab satu sampai bab terakhir, Semangat!" Kata pak Ilham selaku guru PKN
"Baik pak!" Kata siswa siswi dikelasnya
Anantasia sangat malas saat mulai ujian bagi dia ujian sama aja dengan menguji mental, sebenarnya Anantasia pintar walau malas belajar tapi kepintaran tidak akan memudar
"Yuk ke kantin" ajak Rehan
"Yoklah cacing di perut aku udah teriak nih" ucap Anantasia yang mengundang gelak tawa sahabatnya bahkan murid yang masih dikelas menoleh ke arah mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Dariku.
Teen FictionGadis cantik yang berkenalan dengan 7 laki-laki yang berparas tampan, awalnya gadis itu tidak berniat mendekati tapi karena sikapnya yang begitu lembut akhirnya gadis itu terperangkap dalam cinta walau mencintai 7 orang sekaligus. *Aku Acha yang mem...