11. kenapa penyesalan selalu datang disaat seseorang sedang terjatuh?

3 3 0
                                    

Minggu Anantasia pergi menuju taman yang sepi, Anantasia tidak sadar air mata yang kini ia pendam terjatuh ke pipinya. Saat dirinya menangis tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan kedatangan seseorang.

"Anantasia?" Tanya Wildan sambil memegang pundak Anantasia, Anantasia tampak terkejut

"Kamu kenapa nangis" tanya Rehan sambil menatap Anantasia lekat

"Gapapa kok mata aku gak sengaja kena debu aja" kata Anantasia sambil tersenyum lembut kearah sahabatnya

"Kamu punya masalah?" Tanya Rizky

Anantasia hanya menatap sahabatnya sendu dan itu yang membuat sahabatnya bingung, lalu tak lama Anantasia menangis tersedu-sedu, itu yang membuat sahabatnya panik

"Jangan nangis.." kata Rafael, Anantasia engga membuka mulutnya, lalu Zhidan membawa Anantasia ke dalam dekapannya dan membiarkan Anantasia menumpahkan kesedihan.

Kamu kenapa nangis?.." tanya Rehan lagi

"Aku disuruh ikut ayah pergi keluar negeri, aku gak mau ikut" Anantasia terisak pelan Jujur Anantasia dilanda sesak bukan main dirinya harus meninggalkan sahabatnya

"Shh, jangan menangis, disetiap pertemuan ada perpisahan, Tuhan akan pertemuan kita dengan rencana yang sudah dibuat oleh Tuhan dan itu rahasia" Kata Wildan sambil mengusap kepala Anantasia dengan lembut

"Tapi kalo Tuhan pertemukan kita dengan cara mengenaskan?" Pertanyaan Anantasia yang keluar begitu saja dari mulutnya dan membungkam mulut sahabatnya

"Hey itu pasti akan terjadi, suatu hari nanti waktu memberikan kita kenangan yang membuat luka dari pihak tersebut" kata Zhidan yang tetap setia menjadi dekapan untuk Anantasia

"Tapi aku gak mau kehilangan kalian" suara lirih Anantasia membuat perasaan sahabatnya sesak

Saat Anantasia pulang, ia melihat orang tuanya sedang bertengkar, Anantasia yang melihat itu hanya diam sambil menahan tangisnya.

"Ini juga karena terpaksa nikah sama kamu!" Kata Tiara sambil berteriak didepan Daniel

"Aku tau rahasia yang kamu sembunyikan" kata Daniel sambil smirk ke arah Tiara

"Aku tau kamu yang menabrak Dareen karena kamu mau Anantasia meninggalkan, walau gak sengaja tapi kamu harus membawa dia kerumah sakit bukan malah pergi, Dareen itu anak kamu juga!" Daniel membentak dengan perasaan kecewa dan penuh emosi

Anantasia yang mendengar itu seketika ia terserang sesak bukan main kakinya seketika lemas yang akhirnya terduduk lemah dilantai.

"Ayah bunda!!" Kata Anantasia berteriak dan menangis histeris, kedua orang tuanya melihat Anantasia yang menangis histeris langsung berlari ke arah Anantasia

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Daniel yang panik karena tak sengaja darah keluar dari hidung Anantasia dan Anantasia terserang sesak nafas, dan ayahnya langsung mengangkat Anantasia dan membawanya ke mobil lalu langsung menancapkan gas malaju ke rumah sakit meninggalkan Tiara yang terdiam sambil menangis.

Tiara tau bahwa Anantasia mengidap penyakit gagal ginjal karena tadi pagi dia melihat amplop yang tertera rumah sakit. Tanpa lama-lama Tiara menyusul Anantasia naik taxi.

"Suster tolong anak saya!!" Teriak Daniel lalu suster dan dokter membawa Anantasia ke ruangan UGD

"Tolong tunggu sini ya pak" kata dokter saat sampai di depan ruang UGD, Daniel menunggu dokter itu keluar tiba-tiba Tiara datang dengan perasaan sesak yang melanda dihatinya.

"Daniel, Anantasia bagaimana kondisinya?" Tanya Tiara sambil menangis, Daniel hanya menatap Tiara tajam

"Simpan itu air matamu!, Aku akan ceraikanmu dan membawa Anantasia pergi bersama ku!" Tegas Daniel sambil menatap Tiara tajam

"Kamu gak bisa gitu Daniel, Anantasia juga anak aku!" teriak Tiara yang jelas tidak terima atas perkataan Daniel

"Setelah kamu nyakitin Anantasia dan membuat Anantasia depresi kayak gitu, kamu bisa-bisanya sekarang menganggap Anantasia anak kamu" Daniel menatap Tiara kecewa sambil menunggu dokter keluar, keduanya saling diam dan menahan isaknya

"Bagaimana dok kondisi anak saya?" Tanya Tiara saat dokter yang menangani Anantasia keluar

"Kondisinya kritis, pasien harus mendapatkan donor ginjal dan harus dioperasi secepatnya karena pasien mengalami penyakit gagal ginjal" kata dokter sambil tersenyum

"Hah?" Daniel tampak shock dan menatap ruang Anantasia lewat kaca, Anantasia terlelap dalam tidurnya yang sedang memperjuangkan nyawanya

"Pasien mengidap penyakitnya sekitar dua tahun dan pasien sudah memasuki stadium akhir" kata dokter sambil memegang bahu Daniel yang menatap Anantasia tertidur dan liona hanya menangis

"Daniel.. aku mohon jangan pisahkan aku dengan Anantasia" kata Tiara sambil mengusap rambut panjang Anantasia

Saat Daniel ingin bicara tiba-tiba datang orang tua Daniel datang dan menghentikan pembicaraan mereka

"Anantasia bagaimana keadaannya?" Tanya ibunya panik sedangkan Daniel hanya menatap depan kosong

"Daniel..." tanya ayahnya memegang pundak anak semata wayangnya itu.

"Anantasia mengidap penyakit gagal ginjal dan sekarang dia kritis.." ucap tiara yang sedari tadi diam dan sontak kedua orang tua Daniel terkejut bukan main dan langsung menatap anaknya dan menantunya

"Kenapa kalian gak bilang sama kita?" Tanya ibunya yang terlihat lemas disamping ranjang Anantasia

"Aku juga gak tau kalau Anantasia mengidap penyakit itu" Daniel menghampiri ibunya dan memeluknya sambil menangis

"Maafin Tiara ya Bu, maaf Tiara gak bisa jaga Anantasia dengan baik" kata Tiara sambil menangis histeris

"Udah tidak apa-apa nak" ucap ayahnya Daniel sambil memeluk Tiara dan ruang Anantasia dipenuhi tangisan dan penyesalan

"Nak bangun.. jangan tinggalkan nenek.." ibunya menangis dalam pelukan Daniel.

Pesan Dariku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang