12. Aku kembali, aku senang semua berubah layaknya keluarga harmonis.

2 3 0
                                    

Amanda POV:

Saat dirinya sedang belajar ia mendapatkan pesan oleh ayahnya Anantasia dirinya bingung ada hal apa yang terjadi?

Ayahnya Tasia:
Amanda boleh tolong ke rumah sakit ***, Anantasia kritis dan kamu tolong jaga dia, kamu boleh datang bersama sahabatmu yang lain

                                                              Amanda:
              Baik, saya akan segera kesana (read)

Amanda mengabari semua sahabatnya dan segera mengganti pakaiannya dan pergi kerumah sakit yang sudah diberi tau ayahnya Anantasia.

"Maaf saya mau nanya" ucap Amanda sopan

"Iya mau nanya apa" tanya suster yang berada dilantai dua

"Pasien yang bernama Anantasia Dewi dirawat diruang mana?" Tanya Amelia

"Ruang pasien yang bernama Anantasia Dewi berada diruang sana" kata suster sambil menunjukkan kearah ruang Anantasia

"Makasih ya suster" kata Haikal sambil berjalan menuju ruang Anantasia

"Bagaimana Om keadaan Anantasia?" Tanya Amelia sambil menatap Anantasia yang tertidur pulas di ranjangnya

"Kondisinya kritis, Om mau pergi ada meeting tolong jaga Anantasia" ucap ayahnya Anantasia langsung pergi meninggalkan ruangan

"Dia kenapa bisa sampai dirawat?" Tanya Amelia yang mengusap lembut kepala Anantasia sambil menatap sendu wajah Anantasia

Semua sahabatnya hanya menatap ke arah Amanda yang sangat dekat dengan Anantasia, Amanda yang peka dia menjelaskan tentang Anantasia

"Dia mengidap penyakit gagal ginjal.." ucap Amanda yang ragu-ragu untuk mengatakan tentang Anantasia, lantas semua sahabatnya langsung menatap Anantasia yang terlelap dengan pandangan kosong

"Udah berapa lama dia mengidap penyakit itu?" Tanya Rafael yang menatap intens wajah Anantasia

"Udah berjalan selama dua tahun akhir-akhir ini dia udah jarang cuci darah dan itu yang membuat Anantasia semakin melemah" jelas Amanda yang menahan air matanya yang hampir menetes

Amelia melemas dan terduduk di lantai sambil menangis histeris dirinya takut ditinggal Anantasia, Rizky yang berada disampingnya Amelia membantu Amelia bangun dan membawanya ke sofa dekat ranjang Anantasia

"Man.., Anantasia gak bakal pergi kan?" Tanya Amelia dengan suara lirihnya membuat yang melihatnya merasa iba

"Gak, Anantasia tetap disini dia gak bakalan pergi kok" ucap Amanda yang memeluk Amelia dan membiarkan Amelia menumpahkan rasa sesaknya

Tok! Tok! Tok!
Mereka semua melihat ke arah pintu dan tidak lama seseorang masuk ke dalam ruangan Anantasia, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Liona yang masuk bersama Tiara

"Tante kenapa dia ada disini?" Amanda mengkerutkan keningnya dan memandang Liona penuh penasaran

"Dia yang mendonorkan ginjalnya kepada Anantasia, dia bilang, dia sudah kenal Anantasia sejak lama" ucap Tiara sambil tersenyum menatap sahabat Anantasia

"Aku mendonorkan ginjalku tujuannya aku ingin minta maaf kepada Anantasia, aku sudah membullynya dan menyebabkan mentalnya terganggu" ucap Liona menunduk sambil menangis tersedu-sedu

"Udah, tidak apa-apa nak" ucap Tiara sambil mengusap air mata Liona yang menetes

"Huhh serah.." semuanya menghela nafas panjang sebelum mereka pergi meninggalkan ruangan itu

Semuanya pergi menuju taman rumah sakit dan sambil memijit pelipis kepalanya yang pusing karena keramaian didalam rumah sakit itu

"Rame banget tadi" Haikal mengeluh pasrah

"Iya parah banget tadi lukanya" kata Wildan yang ngilu saat melihat luka pasien dirumah sakit yang mengalami kecelakaan tunggal

"Aku masih bingung kenapa Liona tiba-tiba berniat buat nolongin Anantasia?" Amelia berperang dengan pikirannya sendiri didalam otaknya dan yang lainnya juga mengikuti berfikir

"Mungkin emang karena dia mau minta maaf pasal kejadian itu" tebaknya Andhika yang sedari tadi berpikir positif

"Tapi masa orang yang sudah membully orang lain, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba nolongin orang lain" Zhidan menempeleng kepala Andhika, lantas Andhika mengusap-usap kepalanya dengan ekspresi menjengkelkan

Semua orang tertawa dengan kelakuan mereka yang seperti tim and Jerry di dunia nyata. Tapi ada benarnya juga kata Zhidan
Mengapa ini sangat rumit?...

Anantasia POV

Besoknya Anantasia dioperasi karena sudah ada persetujuan dari kedua pihak. Mereka menunggu sampai operasi selesai.

"Bagaimana dok operasinya?" Tanya Daniel saat dokter yang menangani Anantasia keluar

"Operasinya berjalan dengan lancar dan sekarang Anantasia tertidur karena dibius" ucap dokter itu dan ucapan dokter membuat orang tua dari kedua pihak tersenyum

"Tapi bagaimana dengan kondisi anak saya?" Tanya Alice-- ibunya Liona

"Kondisi anak ibu sedikit melemah dan pastikan setelah ini pasien perlu istirahat" ucap dokter itu dan kedua orang tua Liona hanya tersenyum kecil

"Baik saya akan menjaga dan mengistirahatkan anak saya" ucap Fernando-- ayahnya Liona

"Baik kalau begitu saya pergi dulu, permisi.." dokter itu pergi meninggalkan kedua orang tua pasiennya tersebut

Keduanya langsung masuk dan kebetulan Liona dan Anantasia satu ruangan, Liona sudah siuman sedangkan Anantasia masih tertidur karena operasi itu yang membuat tubuhnya melemah.

"Makasih ya anak kamu sudah berkorban untuk anakku" Daniel berterima kasih dengan tulus

"Iya sama-sama" Fernando dengan ikhlas menerima semuanya dan dia sudah bersyukur bahwa anaknya baik baik saja

"Cepat sembuh ya nak.." bisikan lirih yang hanya didengar oleh Anantasia, bisikan yang membuat hati ibunya semakin sesak karena mengingat kembali sikap dirinya saat memperlakukan Anantasia buruk

Pesan Dariku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang