9. Abrsurd

63 20 53
                                    

Assalamualaikum semua❤️
Maaf banget baru update!
Jangan lupa vote+komennya ya!

Happy Reading!

9. Abrsurd

Agatha membuang tasnya kesembarang arah, lalu menghempaskan tubuhnya keatas ranjang. Moodnya rusak sejak dia menjadi pusat perhatian diparkiran tadi. Dia bangkit lalu membuka laci yang ada disebelah ranjangnya, mengambil foto yang dia sembunyikan disana.

Setelah pertama kali menginjakkan kaki dikamar ini dan mimpi buruk, gadis itu meletakkan foto keluarganya dilaci. Ingin membuangnya tapi hanya itu yang dia punya, pasti kalau Bundanya tahu akan marah kepadanya.

Agatha meletakkan kembali foto itu ditempatnya semula, lalu dia bergegas mandi. Enam puluh menit berlalu, gadis itu keluar dari kamar mandi lengkap dengan kaos oversize putih dan celana pendek hitam.

 Enam puluh menit berlalu, gadis itu keluar dari kamar mandi lengkap dengan kaos oversize putih dan celana pendek hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Intinya kayak itu)

Setelah itu dia mengeringkan rambut. Tanpa memoles wajahnya terlebih dahulu, gadis itu turun kebawah ingin mengambil Cimory yogurt kesukaannya.

Dia membuka kulkas dengan tidak sabaran, dahinya mengernyit, "Kok tinggal satu sih?"

"Perasaan kemaren masih banyak deh." Lanjutnya. Tanpa basa-basi lagi Agatha berlari ke kamar untuk mengambil dompet dan juga ponselnya.

Sebelum membuka pintu utama, Agatha menepuk jidatnya pelan. "MBOK, AGATHA KE MINIMARKET BENTAR." Pamit Agatha dengan berteriak. Tanpa menunggu jawaban Mbok Lastri, gadis itu melenggang pergi begitu saja.

Mbok Lastri yang mendengar itu hanya menampilkan raut wajah datar, sudah biasa batinnya. Sedangkan Gala yang lagi nge-game mengelus dadanya sabar ketika mendengar teriakan membahana kakaknya.

Agatha berjalan santai, menikmati angin yang menerpa kulitnya. Disaat dia melewati rumah yang ada disebelah rumahnya, dia menghentikan langkahnya. Lewat celah-celah gerbang gadis itu melihat anak laki-laki yang masih berusia 7 tahun bermain sendiri dihalaman depan.

Tiba-tiba gadis itu berteriak dengan lantang, tanpa menghiraukan sekitarnya. "RIFKI MAU IKUT GAK?"

Bocah itu yang awalnya kaget langsung tersenyum saat melihat siapa pemilik suara tersebut. Dia berlari mendekat kearah Agatha.

"Kemana kak?" Tanya Rifki antusias.

"Ke minimarket depan." Jawabnya, "Ikut gak?" Tambah Agatha

Kelihatan sekali matanya langsung berbinar, anak laki-laki itu mengangguk semangat, "Mau kak." Pekiknya.

"Bapak, Rifki ikut kak Aga dulu." Pamit Rifki dengan sedikit berteriak.

I'am Agatha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang