Di part awal emang rada garing sih, tapi di part selanjutnya Insya Allah asik kok.
__________
Disaat ayah menjadi cinta pertama anak perempuannya, maka itu tidak berlaku untuk seorang Agatha Atalaliza Zeen.
Gadis yang sedari kecil harus merasakan pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Vote dan komen.
~~~~~
Agam yang baru pulang sekolah menemukan mamanya yang mengajak bicara bunga-bunga kesayangan dihalaman depan. Menurut Agam mamanya lebih sayang bunganya daripada anaknya.
"Assalamualaikum ma." Ucapannya seraya menyalimi tangan mamanya.
Beliau menghentikan kegiatan lalu menjawab salam Agam.
Maya memandangi anaknya itu dari atas sampai bawah dan itu sukses membuat Agam risih.
"Bang kamu itu tampan loh," Ucap Maya memuji anaknya tengahnya itu, "Tapi sayang belum punya pacar."
Laki-laki itu memutar bola mata malas, "Ini mama muji Agam apa lagi ngeledek sih?" Tanya Agam kesal.
Mama Maya menaruh tangannya dibawah dagu, seolah berfikir "Gak tau sih bang, dua-duanya maybe."
Seketika Agam langsung cengo mendengar bahasa mamanya yang sok-sokan dicampur bahasa Inggris.
Tidak ada perbincangan lagi. Agam merasa ada yang menarik-narik celananya. Dia menoleh kebawah ternyata tuyul, bukan deng itu si bontot yang umurnya masih 5 tahun. Anak kecil itu masih berusaha menarik-narik celana panjang Agam, seraya mendongak dengan mata yang mengerjap lucu menurut Agam.
"Abang." Panggil anak kecil itu dengan gaya bicara yang masih cadel. "Althul mau es klim."
Agam berpura-pura tidak mendengar, "Bang Agam." Pekiknya.
Pekikan itu mengalihkan atensi mama Maya dari bunga-bunga kesayangan. "Agam itu adiknya manggil."
Dia hanya mengangguk, lalu Agam jongkok menyamakan tingginya dengan adiknya. "Mau es krim, hm?"
"Iya bang, mau es klim. Kemalin minta sama mas Yoga gak dikasih." Jawab Arthur polos seraya melipat tangannya didepan dada.
"Mau berapa?"
"Mau banyak bang." Arthur tersenyum lebar memperlihatkan giginya.
"Jangan banyak-banyak gak baik." Arthur hanya mengangguk.
"Yaudah Abang ganti baju dulu, kamu tunggu disini." Bocah laki-laki itu mengangguk lagi dengan antusias.
Setelah itu Agam menyeret langkahnya menuju kamar.