12. Tekad Agam

66 16 59
                                    

Happy Reading All!

____________________

Matahari sudah berganti dengan bulan, suara gemercik air hujan membuat Agatha merasa tidak tenang. Entah kenapa malam ini membuat gadis itu overthinking, kilatan petir membuat Agatha sadar dari lamunannya.

Gadis itu menutup telinga dengan mata terpejam, dia takut suara petir. Badannya bergetar, keringat juga bercucuran.

BRAKK

Pintu kamar dibuka dengan tidak santai, Gala berlari kearah kakaknya yang masih memejamkan mata.

"Kak, lo gak papa kan?" Tanya Gala yang sudah mendekap hangat badan Agatha.

"Takut Gal," Cicit Agatha dengan suara bergetar.

"Lo tenang ya, ada gue disini." Gala mengelus surai hitam milik kakaknya.

Agatha selalu dilanda kecemasan, disaat hujan dibarengi petir seperti ini. Dirasa hujannya sudah mereda, Gala membujuk kakaknya "Hei, kak matanya dibuka dong udah gak ada petir nih,"

Agatha menggeleng, "Gala, tangan gue tremor." Rengek Agatha.

"Iya, sekarang udahan ya pelukannya."

Gadis itu membuka matanya, "Gak mau, nanti pasti lo tinggal kan?" Tanya Agatha setengah merengek. Jarang-jarang Agatha seperti ini.

"Enggak kak. Janji adek jagain sampai kakak tidur, gimana?"

Agatha mengerjapkan matanya, "Tapi Gal, gue kan selalu gak bisa tidur nyenyak. Nanti kalau lo pergi dari kamar gue, tiba-tiba gue kebangun gimana?"

Gala menggaruk kepalanya, sulit sekali membujuk kakaknya kalau sudah dilanda kecemasan. "Tinggal minum obat."

"Kasihan lambung gue kalau minum obat terus, udah parah soalnya."

"Ya Allah kak becanda. Kita tidur bareng aja yuk!" Ajak Gala.

Agatha melirik jam yang ada di dinding, ternyata sudah pukul setengah 9 malam. "Yaudah ayok."

Mereka merebahkan tubuhnya di ranjang. Gala mengelus punggung Agatha, setelah itu dengkuran halus terdengar di pendengaran Gala. Agatha yang setiap malam selalu insomnia, tapi malam ini gadis itu tertidur dengan nyenyak dipelukan adiknya yang selalu memperlakukan dia layaknya ratu.

"Gue takut lo nyerah," Bisik Gala, dia menatap wajah Agatha "Jangan pernah berpikir buat pergi ya kak." Setelah itu Gala menyusul gadis itu ke alam mimpi.

****

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Bunda Anya melakukan kegiatan memasak dibantu oleh Mbok Lastri. "Bu, udah jam segini tapi anak-anak kok belum bangun ya?"

"Iya ya Mbok, mungkin habis subuh mereka tidur lagi,"

Bunda Anya melirik jam dinding, beliau membelalakkan matanya. "AGATHA AGALA, BANGUN KALIAN UDAH JAM SETENGAH TUJUH." Teriakan membahana yang asalnya dari Bundanya itu mampu membangunkan kakak beradik yang masih saling berpelukan.

Shit

Gala berjalan kembali kekamarnya dengan muka bantal, terlihat sekali lelaki itu masih mengantuk. Tadi sehabis sholat subuh keduanya tertidur lagi.

I'am Agatha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang